Sejarah Tugu Kujang Bogor yang berdiri megah di jantung kota penting untuk diketahui. Tugu Kujang telah menjadi landmark ikonik yang tak asing lagi bagi masyarakat. Kehadirannya tak hanya mempercantik wajah kota, tetapi juga menyimpan makna mendalam sebagai simbol kebanggaan dan identitas Bogor.
Baca Juga: Sejarah Kampung Peneleh Surabaya, Tempat Kelahiran Soekarno
Layaknya sebuah permata yang menawan, setiap daerah Indonesia memiliki lambang atau ikon kotanya sendiri. Simbol-simbol ini tak hanya menjadi pembeda, tetapi juga merepresentasikan nilai-nilai, budaya dan sejarah yang melatari kota tersebut.
Sejarah Tugu Kujang Bogor, Jawa Barat
Dalam majalah HMM FEB-UNPAK yang berjudul SEJARAH TUGU KUJANG BOGOR, Tugu Kujang, dengan bentuk khas, merupakan representasi dari senjata tradisional Sunda yang sarat makna. Kujang melambangkan keberanian, ketangguhan dan semangat juang masyarakat Bogor dalam menjaga dan melestarikan warisan budayanya.
Moto “Dinu Kiwari Ngancik Nu Bihari Seuja Ayeuna Sampeureun Jaga” terpahat rapi pada Tugu Kujang. Hal ini menjadi pengingat bagi seluruh warga untuk selalu menjaga dan meneruskan perjuangan para pendahulu.
Pesan ini mengajak kita untuk terus berkarya dan membangun kota Bogor menjadi lebih baik di masa depan. Lebih dari sekedar monumen, Tugu Kujang adalah perwujudan identitas dan semangat warga.
Kehadirannya tak hanya menjadi kebanggaan bagi masyarakat. Akan tetapi, juga menjadi pengingat akan nilai-nilai luhur yang harus terjaga dan lestari.
Lebih dari Sekedar Ikon Kota
Di balik kemegahan Tugu Kujang, tersimpan kisah sejarah dan budaya yang kaya dari Kota Bogor. Namanya sendiri diambil dari senjata pusaka tradisional masyarakat Sunda yang konon memiliki kekuatan gaib.
Akar sejarah Kujang tertanam kuat sejak era Kerajaan Pajajaran abad ke-14 Masehi, atas kepemimpinan Prabu Siliwangi. Pada masa itu, senjata ini tak hanya menjadi simbol keberanian dan kegagahan, tetapi juga memiliki fungsi esensial sebagai alat pertanian.
Keberadaannya sebagai alat bertani ini terbukti dalam sebuah naskah kuno, yakni Sanghyang Siksa Kanda Ng Karesian (1518 M). Lalu terdapat juga dalam tradisi lisan yang berkembang berbagai daerah Sunda, seperti Rancah, Ciamis.
Bukti nyata juga masih bisa disaksikan sampai sekarang. Seperti masyarakat Baduy Banten serta Pancer Pangawinan Sukabumi yang tetap memanfaatkannya untuk berladang.
Jejak Metamorfosis Kujang, Dari Perkakas Menuju Simbol Kota
Seiring dengan kemajuan zaman, membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali sejarah Tugu Kujang Bogor. Pusaka kebanggaan masyarakat Sunda ini pun tak luput dari transformasi.
Perkembangan teknologi, budaya, sosial dan ekonomi membawa pengaruh pada bentuk, fungsi serta makna senjata yang kita kenal. Memasuki era baru, senjata ini mulai alami pergeseran makna serta fungsi.
Baca Juga: Sejarah Hari Bermain Internasional, Diperingati Tiap 11 Juni
Dari hanya perkakas, menjelma jadi simbol sarat akan nilai juga makna. Senjata ini mulai masyarakat pandang sebagai benda pusaka yang bernilai sakral. Bahkan melambangkan keberanian, ketangguhan serta semangat juang masyarakat Sunda.
Transformasi Kujang ini terjadi antara abad ke-9 hingga abad ke-12. Wujud barunya yang menjadi cikal bakal Kujang saat ini.
Simbol Kebanggaan dan Pintu Gerbang Kota
Menjulang tinggi di jantung Kota Bogor, sejarah Tugu Kujang Bogor bukan sekadar monumen estetika, tetapi juga penanda sejarah dan identitas.
Berdiri untuk menghormati peresmian Pakuan sebagai Ibu Kota Kerajaan Pajajaran kepemimpinan Prabu Siliwangi. Tugu ini menjadi pengingat kejayaan masa lampau dan semangat juang masyarakat Sunda.
Pemilihan senjata ini sebagai simbol tugu bukan tanpa alasan. Senjata pusaka ini memiliki makna mendalam bagi masyarakat Sunda, merepresentasikan keberanian, ketangguhan dan nilai-nilai luhur yang diwariskan turun-temurun.
Lebih dari itu, tugu ini juga menjadi penanda peralihan monumen kota. Sebelumnya, Air Mancur Bogor yang menjadi ikonik.
Kini Tugu Kujang mengambil alih peran tersebut. Berdiri kokoh di lokasi strategis, berseberangan dengan Kebun Raya Bogor dan Mall Botani Square.
Bagi para wisatawan, Tugu Kujang ini menjadi gerbang awal untuk menjelajahi kekayaan budaya dan sejarah Kota Bogor. Potret tugunya menjadi simbolis kunjungan pertama mereka. Hal ini menandai berawalnya petualangan untuk mengenal lebih dalam tentang warisan budaya Sunda yang lestari di kota hujan ini.
Baca Juga: Sejarah Hari Donor Darah Sedunia, Makna dan Cara Memperingati
Lebih dari sekedar landmark, sejarah Tugu Kujang Bogor adalah perwujudan identitas dan semangat warga. Kehadirannya tak hanya mempercantik wajah kota, tetapi juga menjadi pengingat akan nilai-nilai luhur yang harus dilestarikan. (R10/HR-Online)