Sejarah Kampung Peneleh Surabaya ada kaitannya dengan Sunan Ampel. Sejarah ini terukir sejak abad ke-15. Dalam hal ini, publik pastinya sudah mengetahui bahwa Sunan Ampel merupakan salah satu Wali Songo yang aktif menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.
Baca Juga: Sejarah Pemberontakan Buruh Jogja 1920, Dampaknya Memprihatinkan
Karena hal itu, akan terasa sayang jika tidak mempelajari bagaimana sejarahnya. Semakin menarik untuk mengetahuinya karena kampung ini jadi salah satu kampung tertua yang ada di Surabaya.
Sejarah Kampung Peneleh Surabaya di Jawa Timur
Sebagai salah satu kampung tertua, tentu Peneleh terbilang kuno. Mengenai sejak kapan kampung ini ada, banyak yang menyebut bahwa keberadaannya telah terlihat sebelum Raden Rahmat atau Sunan Ampel mendatanginya.
Banyak juga yang menyebut bahwa kampung ini ada sejak zaman kerajaan Singosari. Penamaan kampung ini sendiri berasal dari kata Pinilih.
Kata tersebut berarti pilihan atau orang terpilih. Berkaitan dengan nama tersebut, Ruslan Abdulgani dalam memoar berjudul “Masa Kecilku di Surabaya” menyebut bahwa Raja Singasari Wisnuwardhana meminta anak sulungnya untuk jadi penguasa Glagah Aroem.
Hal ini berarti wilayahnya antara Kalimas dan Kali Pegirian yang pusatnya di Peneleh. Dengan sejarah Kampung Peneleh tersebut, tempat di Surabaya ini rupanya menyimpan kisah klasik dan Islam yang melegenda.
Fakta Menarik Kampung Peneleh
Tak banyak yang menyadari bahwa kampung ini memiliki berbagai fakta menarik. Adapun beberapa diantaranya ialah sebagai berikut.
Termasuk Kampung Tertua dan Kuno
Sebagaimana yang sudah kita singgung tadi bahwa Peneleh termasuk kampung tertua sekaligus kuno di Surabaya. Hal ini bukan isapan jempol semata sebab ada buktinya.
Buktinya ialah keberadaan sumur Jobong. Penemuan sumur tersebut jadi peninggalan era Kerajaan Majapahit sekitar abad ke 13 hingga 15 Masehi.
Sumur ini ada di Pandean Gang 1. Penemuan peninggalan Kerajaan Majapahit ini terjadi pada tahun 2018 silam.
Banyak Peninggalan Bersejarah
Selain sumur Jobong, di Kampung Peneleh Surabaya ini juga masih menyimpan peninggalan artefak kaya sejarah lainnya. Mulai dari pasar, makam, masjid, sampai dengan rumah.
Adapun salah satu rumah bersejarah yang ada di tempat ini ialah kediaman HOS Cokroaminoto. Rumah ini tidak mendapatkan renovasi alias masih asli.
Untuk desainnya, rumah ini memiliki dua lantai dengan ukuran 11 x 8 meter. Di bagian utara rumah HOS Cokroaminoto ada rumah yang jadi tempat kelahiran Bung Karno.
Lokasi tempat kelahiran Soekarno ini ada di Jalan Pandean Gang IV no. 40. Tak jauh dari lokasi itu juga ada Warung Omah Sejarah yang jadi tempat kelahiran Ruslan Abdulgani.
Baca Juga: Sejarah BAPERKI Bubar, Diduga Berafiliasi dengan PKI
Selain rumah yang bernilai sejarah, di Kampung Peneleh Surabaya ini juga ada masjid tertua kedua setelah masjid di daerah Kembang Kuning. Masjid tersebut bernama Masjid Peneleh.
Masjid ini adalah peninggalan Sunan Ampel sebelum pindah ke Ampel Denta. Untuk desainnya, masjid ini memiliki bentuk seperti perahu terbalik.
Berlokasi di Pinggiran Sungai
Fakta ini tidak hanya menarik, melainkan juga mengejutkan. Rupanya perkampungan ini ada di pinggir Sungai Brantas.
Fakta tersebut terungkap lewat akun media sosial Instagram @omahrakyat.surabaya. Hal ini sesuai dengan buku berjudul “Oud Soerabaia”.
Meski ada di pinggiran Sungai Brantas, namun perkampungan ini mempunyai berbagai spot wisata dengan nilai historical tinggi. Mulai dari Toko Buku Peneleh, makam Belanda dan masih banyak lagi.
Untuk Toko Buku Peneleh sendiri berlokasi dekat dengan pintu Gang 7. Lokasi tersebut tidak jauh dari kediaman HOS Cokroaminoto sehingga menambah nilai sejarah Kampung Peneleh Surabaya.
Berbeda dengan toko buku lainnya, toko ini mempunyai gaya arsitektur kolonial. Gaya tersebut tampak jelas dari penggunaan pilar-pilarnya yang begitu mencolok.
Tempat Kelahiran Bung Karno
Pada pembahasan seputar peninggalan yang kaya sejarah tadi, sebenarnya sudah kita singgung bahwa Kampung Peneleh Surabaya ini jadi tempat kelahiran Bung Karno. Berkaitan dengan hal itu, ada fakta lain yang terungkap lewat akun Instagram @jadimaukemana.
Di akun tersebut juga membeberkan bahwa perkampungan ini pernah jadi tempat tinggal ketika Soekarno masih bersekolah di jenjang SMA. Hal inilah yang membuat perkampungan tersebut kental dengan nilai sejarahnya.
Baca Juga: Sejarah Revolusi Indonesia, Popularitas Ideologi Sosialisme
Usai simak uraian di atas, pastinya tahu bagaimana sejarah Kampung Peneleh Surabaya. Karena nilai sejarahnya tinggi, tak sedikit orang yang berbondong-bondong untuk mengunjunginya. Terlebih lagi di perkampungan ini memiliki banyak peninggalan sejarah. (R10/HR-Online)