Sejarah Hari Bermain Internasional curi perhatian pada tahun 2024 ini. Peringatan peristiwa tersebut tercetus lewat Sidang Umum pada tanggal 25 Maret 2024. Dalam sidang tersebut menetapkan bahwa tanggal 11 Juni jadi Hari Bermain Internasional atau International Day of Play.
Baca Juga: Sejarah Perang Salib, Pertempuran Umat Kristen Lawan Muslim
Dengan ikut memperingati hari bersejarah tersebut, sama saja telah menaruh kepedulian terhadap hak bermain anak-anak. Mengetahui hal itu, tentu terasa menarik jika membahasnya secara lebih mendalam.
Sejarah Hari Bermain Internasional Tiap 11 Juni
International Day of Play menyedot perhatian banyak pihak. Bukan hanya kalangan anak-anak saja, melainkan juga remaja hingga orang dewasa yang peduli dengan pelestarian permainan.
Selain ikut merayakannya, alangkah baiknya jika juga mengetahui bagaimana asal-muasal atau sejarahnya. Pada dasarnya, orang yang pertama kali mengusulkannya ialah Dr Freda Kim. Ia adalah guru sekaligus penganjur permainan yang berasal dari Inggris.
Ia mengusulkannya ketika Konferensi Asosiasi Perpustakaan Mainan Internasional ke-8 yang berlangsung di Jepang pada tahun 1999. Lalu di tanggal 11 Juni tahun 2001, usulan tersebut diterima.
Penerimaan usulan tersebut ada dalam rapat dewan yang terselenggara di Florence, Italia. Sejak saat itu International Day of Play selalu diperingati setiap tahunnya.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak mitra global yang ikut memperjuangkan hak bermain kalangan anak-anak. Oleh karena itu, PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) mengadopsi Resolusi Nomor A/RES/78/268 lewat Sidang Umum pada tanggal 25 Maret 2024.
Penyelenggaraan sidang ini menjadi pertanda bahwa International Day of Play selalu diperingati setiap tanggal 11 Juni. Adanya Hari Bermain Internasional ini jelas menambah daftar peristiwa bernilai sejarah pada tanggal yang sama.
Hal ini karena memang ada banyak peristiwa bersejarah yang sudah terjadi pada 11 Juni. Sebut saja Hari Raya Kamehameha, National Making Life Beautiful Day, sampai dengan Say Hay Day.
Makna International Day of Play
Adanya sejarah Hari Bermain Internasional ini tentu bukan tanpa makna. Peristiwa ini memiliki makna mendalam yang tak kalah penting untuk kita ketahui.
Upaya Pelestarian Permainan
Salah satu maknanya yaitu International Day of Play jadi upaya untuk melestarikan, mempromosikan, sekaligus memprioritaskan kegiatan. Dengan begitu, siapa saja bisa mendapatkan manfaat sekaligus mengembangkan potensinya, khususnya anak-anak.
Rekreasi dan Bahasa Universal
Dalam sejarah Hari Bermain Internasional, PBB menyebutnya bukan hanya jadi sarana rekreasi saja, namun juga bahasa universal. Bahkan hal tersebut tak hanya berlaku pada anak-anak, melainkan semua orang dari segala usia.
Baca Juga: Sejarah Hari Valentine, Momen Kasih Sayang Tiap 14 Februari
Adapun alasannya yaitu kegiatan bermain ini melampaui batas nasional, sosial ekonomi dan budaya. Hal inilah yang bisa menciptakan rasa kebersamaan sekaligus kebangsaan negara.
Tak berhenti di situ saja, International Day of Play juga meningkatkan ketahanan, inovasi dan kreativitas individu. Anak-anak pun bisa bermain untuk membangun hubungan, mengatasi trauma, memecahkan masalah, sampai dengan meningkatkan kontrol diri.
Hal ini jelas berdampak baik terhadap keterampilan kognitif, kreatif, fisik, emosional dan sosial. Anak-anak pun bisa berkembang dengan baik.
Ciptakan Peluang Belajar
Alih-alih mengganggu belajar, PBB menyebut bahwa bermain bisa membantu ciptakan peluang belajar. Sejarah Hari Bermain Internasional ini terlihat jelas dalam lingkungan pendidikan yang kerap menerapkan pembelajaran berbasis permainan.
Basis pendidikan tersebut bisa membantu anak-anak untuk terlibat dalam proses pembelajaran secara efektif. Pembelajaran pun jadi terasa lebih menyenangkan.
Makna yang satu ini pun juga terungkap lewat akun Instagram @sujudco. Akun tersebut menyebut bahwa dunia anak adalah bermain sambil belajar.
Lalu di akun Instagram @cihuuy.bintaro menyebut bahwa bermain sembari belajar ternyata memiliki manfaat yang luar biasa. Adapun salah satunya yaitu mengembangkan keterampilan motorik.
Menuju Masa Depan Cerah
Dalam sejarah Hari Bermain Internasional, Kim sempat memperluas kebutuhan permainan, khususnya anak-anak di zona perang dan bencana pada tahun 2011. Berbeda dengan orang dewasa yang bisa mengungkapkannya secara verbal, anak-anak tentunya merasa trauma.
Menyadari hal itu, anak-anak harus bisa mendapatkan hak bermain. Hal ini bisa membantunya untuk melewati kondisi yang buruk agar mudah menggapai masa depan gemilang.
Usai simak uraian di atas, tentu bisa tahu bagaimana sejarah hari bermain internasional. Peristiwa tersebut selalu diperingati pada tanggal 11 Juni. Sebagai bentuk kepedulian terhadap hak bermain anak-anak, sudah semestinya ikut merayakannya. (R10/HR-Online)