Sejarah Bank Indonesia tercatat sejak tahun 1828 silam. Kala itu bank ini memiliki nama De Javasche Bank atau terkenal dengan singkatan DJB. Di tahun yang sama, pemerintahan Kerajaan Belanda memberikan hak istimewa kepada DJB untuk berperan sebagai sirkulasi.
Baca Juga: Sejarah Nasi Tumpeng, Punya Falsafah dan Makna Mendalam
Sejak saat itu DJB jadi bank sirkulasi pertama yang ada di Asia. Sebagai sirkulasi, tentu DJB memiliki kewenangan dalam banyak hal. Oleh karena itu, terasa semakin lengkap dan menarik jika mengetahui bagaimana sejarahnya.
Sejarah Bank Indonesia Sejak 1828
DJB berperan penting dalam mencetak sekaligus mengedarkan uang Gulden di Hindia Belanda. Hak tersebut selalu mendapatkan perpanjangan setiap 10 tahun sekali.
Karena hal itu, secara keseluruhan DJB sudah melalui tujuh kali perpanjangan octrooi atau hak istimewa. Berlanjut di tahun 1830, pemerintah kolonial memanfaatkan DJB untuk mendukung kebijakan finansial yang berkaitan erat dengan sistem tanam paksa.
Lalu rentang tahun 1829 hingga 1870, DJB aktif membuka kantor cabang. Cabangnya ada di sejumlah Kota Hindia Belanda, tak terkecuali luar Jawa. Mulai dari Pasuruan, Makassar, Surabaya, Semarang dan masih banyak lainnya.
Sejarah Bank Indonesia berlanjut di tahun 1870 sampai dengan 1942. Saat itu DJB semakin gencar membuka kantor cabang. Kali ini kantor cabangnya ada di kota-kota strategis.
Beberapa diantaranya yakni Yogyakarta, Medan, Bandung, Malang dan lainnya. Kemudian pada tahun 1922, pemerintahan Belanda membuat UU DJB Wet.
Berdirinya Bank Indonesia (BI)
Selama bertahun-tahun DJB populer di masyarakat dengan nama tersebut. Akan tetapi di tahun 1951, pemerintah membentuk panitia nasionalisasi DJB karena ada desakan kuat untuk melahirkan sentral. Hal ini sebagai bentuk kedaulatan ekonomi.
Melalui panitia tersebut, pemerintah lantas membeli saham DJB hingga 97%. Lalu pada 1 Juli 1953, pemerintah membuat UU Nomor 11 Tahun 1953 mengenai pokok BI.
Undang-undang tersebut menggantikan DJB Wet tahun 1922. Sejak lahirnya undang-undang ini, tercetuslah BI sebagai bank sentral dalam sejarah tanah air.
Tugas dan Tujuan BI
Selama berperan sebagai bank sentral, BI memiliki tugas tidak hanya jadi sirkulasi saja. Akan tetapi, BI juga jadi komersial lewat pemberian kredit.
Pada tahun 1953, dewan moneter menjalankan tugas dengan menetapkan kebijakan moneter. Menteri keuangan yang mengetuai dewan moneter tersebut bekerja sama dengan menteri perdagangan dan anggota Gubernur BI.
Berikutnya BI memilih tugas untuk menyelenggarakan kebijakan moneter sesuai dengan ketetapan dewan moneter. Dengan tugas tersebut, BI berupaya untuk mencapai tujuan bersama.
Adapun tujuannya terkait sejarah Bank Indonesia yakni untuk meraih stabilitas nilai rupiah. BI ini juga ikut jaga stabilitas sistem keuangan.
Tak berhenti di situ saja, tujuan utama BI ini juga ampuh dalam memelihara stabilitas terkait sistem pembayaran. Dengan demikian, tugas dan tujuan BI tidak lain untuk mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan di Indonesia.
Dengan adanya BI, maka kestabilan nilai rupiah bisa terjaga secara optimal. BI sendiri merupakan milik negara dan termasuk badan hukum.
Baca Juga: Sejarah UU ITE, Senjata Lindungi Penggunaan Internet Agar Etis
Lembaga negara ini bersifat independen dan bebas dari campur tangan pemerintahan. Akan tetapi, BI tetap harus mematuhi semua aturan yang ada di perundang-undangan.
Fakta Menarik BI
Selain memiliki sejarah mendalam, pastikan juga tahu fakta menarik Bank Indonesia. Beberapa diantaranya ialah sebagai berikut.
Bukan Pertama di Indonesia
Tak sedikit yang mengira bahwa BI adalah bank pertama di Indonesia. Padahal anggapan tersebut sangatlah tidak tepat.
Melalui akun Instagram @tpk_karianga, terungkap bahwa Bank Van Courant yang pertama di Indonesia. Bank tersebut berdiri pada tahun 1746.
Lalu disempurnakan jadi De Bank Van Courant En Bank Van Leening. Akan tetapi, tutup pada tahun 1818. Baru setelah itu, lahirlah DJB yang jadi cikal bakal sejarah Bank Indonesia.
Peralihan Sirkulasi ke Sentral
Lewat akun Instagram @genbi.jakarta menjelaskan bahwa BI awalnya jadi sirkulasi Kerajaan Belanda. Akan tetapi, saat ini sudah jadi sentral yang memiliki tugas ataupun peranan penting.
Baca Juga: Sejarah Pembentukan Oudheidkundige Dienst, Dinas Purbakala Zaman Hindia Belanda
Usai simak uraian di atas, pasti sudah tahu bagaimana sejarah Bank Indonesia. Bukan hanya sejarahnya saja, melainkan juga tugas tujuan dan fakta menarik tentangnya. Dengan demikian, siapa saja jadi bisa mengenalnya secara lebih mendalam. Meski bukan yang pertama di Indonesia, namun perannya sangatlah menguntungkan hingga kini. (R10/HR-Online)