harapanrakyat.com,- Hasil survei biaya hidup tahun 2022 telah dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). Berdasarkan hasil survei tersebut, Kota Bekasi menempati urutan kedua sebagai kota dengan biaya hidup termahal di Indonesia.
Baca Juga: 7 Daerah Terkaya di Jawa Barat Menurut BPS
Tercatat nilai konsumsi masyarakat di Kota Bekasi rata-rata per bulannya mencapai Rp 14,33 juta. Tingginya biaya hidup masyarakat di wilayah tersebut dipengaruhi berbagai faktor. Baik itu faktor lokasi geografis, infrastruktur, fasilitas, tarif pajak, dan banyak lagi faktor lainnya.
Kota Bekasi sendiri letaknya berada di sebelah Timur DKI Jakarta, sehingga berperan penting dalam sektor perdagangan dan industri untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Seperti diketahui bahwa Kota Bekasi mengalami perkembangan infrastruktur yang sangat pesat. Hal itu terlihat adanya skyline baru, seperti banyaknya gedung pencakar langit, tempat hiburan dan rekreasi. Serta adanya pusat perbelanjaan modern.
Turun Peringkat, Bekasi Jadi Kota Kedua dengan Biaya Hidup Termahal di Indonesia
Dalam hasil SBH (Survei Biaya Hidup) tahun 2022, Kota Bekasi menjadi kota kedua dengan biaya hidup tertinggi di Tanah Air. Survey tersebut menghitung berdasarkan nilai rata-rata harga konsumsi barang dan jasa rumah tangga per bulan.
Meski begitu, dari hasil Survei Biaya Hidup tahun 2022, Kota Bekasi mengalami penurunan peringkat atay posisi. Karena sebelumnya pada tahun 2018, Bekasi masuk urutan pertama sebagai kota dengan biaya hidup paling mahal di Indonesia, yakni Rp 13,67 juta per bulan.
Baca Juga: Taman Limo Jatiwangi, Wisata Asri di Tengah Padatnya Kota Bekasi
Sedangkan, urutan keduanya adalah Jakarta dengan nilai konsumsi rumah tangga warga ibu kota pada tahun 2018 rata-rata per bulannya sebesar Rp 13,54 juta.
Kemudian, di 2022 Jakarta naik ke urutan pertama dengan nilai rata-rata konsumsi rumah tangga Rp 14,88 juta per bulan, menggeser posisi Kota Bekasi.
Konsumsi Rumah Tangga Penopang Perekonomian Indonesia
Seperti diketahui, penopang perekonomian Indonesia salah satunya adalah konsumsi rumah tangga masyarakatnya. Setidaknya dari total PDB (Produk Domestik Bruto), konsumsi rumah tangga menyumbang 52,62 persen.
Sebagai informasi, pada kuartal III tahun 2023 PDB Indonesia tumbuh secara tahunan sekitar 4,94 persen. Nilai sebesar itu lebih rendah dari kinerja pertumbuhan dalam 7 kuartal sebelumnya yang mampu mencapai 5 persen lebih.
Sedangkan, konsumsi rumah tangga mengalami pertumbuhan sebesar 5,06 persen. Pada umumnya penyebab tingginya konsumsi rumah tangga akibat besarnya belanja, dan nilai barang.
Semakin mahalnya harga barang di suatu daerah bisa menyebabkan harga konsumsi rumah tangga jadi naik. Dengan begitu, maka otomatis biaya hidup masyarakat juga akan meningkat.
Besarnya biaya hidup memungkinkan jadi sentimen positif terhadap perekonomian. Hal ini karena bisa menjadi faktor meningkatnya pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan data dari hasil survei BPS untuk SBH tahun 2022, ada beberapa kota yang memiliki biaya hidup paling mahal.
Baca Juga: Dikunjungi Tri Adhianto saat Malam Takbir, Warga Kurang Mampu di Bekasi Menangis Haru
Dalam hasil survei tersebut Kota Bekasi menempati urutan kedua sebagai kota dengan biaya hidup termahal di Indonesia. Sedangkan urutan pertamanya adalah DKI Jakarta yang sebelumnya menempati posisi kedua hasil SBH tahun 2018 . (Eva/R3/HR-Online)