harapanrakyat.com,- Sejumlah pegawai di RSUD Pandega Pangandaran, Jawa Barat, mengikuti kegiatan In House Training atau IHT Penanggulangan Kebakaran. Kegiatan yang berlangsung Selasa (12/6/2024) lalu tersebut, kerja sama dengan BPBD dan Satpol PP Pangandaran.
Adapun yang sebagai narasumber untuk memberikan materi terkait penanggulangan bencana, adalah Dedih Rakhmat, Dadan Sugistha dan Septian Agriatna.
Menurut Direktur RSUD Pandega Pangandaran, Dr. dr. hj Titi Sutiamah, MM., salah satu keadaan darurat yang berpotensi menjadi bencana adalah kebakaran.
Baca Juga: RSUD Pandega Pangandaran Lakukan Survei Kepuasan Masyarakat, Ini Hasilnya
Selain itu, kebakaran ini bisa terjadi kapan dan di mana saja, dengan sejumlah faktor yang salah satunya adalah kesengajaan atau juga kelalaian.
“Oleh karena itu, perlu ada kesadaran untuk mencegah ketika mengetahui adanya potensi terjadinya kebakaran,” ujarnya, Jumat (22/6/2024).
Lanjutnya menjelaskan, bahwa kegiatan IHT Penanggulangan Kebakaran ini, tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada para pegawai RSUD Pandega.
“Langkah ini sangat perlu, sebagai bentuk pencegahan terjadinya kebakaran. Selain itu juga untuk meminimalisir korban jiwa maupun kerugian materi akibat kebakaran,” jelasnya.
“Selain itu juga, bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan serta rasa tanggung jawab pegawai,” imbuhnya.
Dari pelatihan tersebut, pihaknya mengetahui bahan-bahan berbahaya yang gampang terbakar. Sehingga perlu adanya pengawasan terhadap bahan-bahan tersebut.
Baca Juga: RSUD Pandega Pangandaran Gencar Sosialisasikan Pentingnya Imunisasi Anak
Kemudian, alat pemadam kebakaran seperti Hydrant maupun APAR harus selalu dalam kondisi baik dan siap pakai kapanpun.
“Begitu juga dengan standar prosedur yang jelas pada setiap pekerjaan dan peralatan kerja yang dipakai,” terangnya.
Menurutnya, dengan adanya IHT Penanggulangan Bencana, maka para pegawai RSUD Pandega sudah terlatih dan siap siaga akan kebakaran.
“Tentunya dengan begitu, membuat pasien dan juga pengunjung merasa aman. Fasilitas sarana dan prasarana terjaga baik, serta pelayanan bisa diberikan dengan optimal,” pungkasnya. (Madlani/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)