harapanrakyat.com,- Petani di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, melakukan panen perdana cabe yang ditanam di lahan tidur TPU (Tempat Pemakaman Umum) Aisha Rashida, Kecamatan Tamansari.
Baca Juga: Petani Kolang-kaling di Tasikmalaya Kebanjiran Pesanan dari Luar Daerah
Satu hektar lahan TPU milik Pemerintah Kota Tasikmalaya itu ditanami tanaman cabe sebanyak 18.000 batang. Sedangkan, untuk luas keseluruhan TPU tersebut mencapai 8 hektar.
Salah seorang petani, Senja Setiawan mengatakan, dirinya menanam cabe di lahan satu hektar milik Pemerintah Kota Tasikmalaya. Kebetulan tempat ini merupakan lahan tidur jadi belum dipergunakan untuk pemakaman umum.
“Daripada kosong belum dimanfaatkan, kita tanami saja sama cabe merah. Program penanaman cabe ini untuk menambah kebutuhan warga Kota Tasikmalaya,” katanya saat ditemui harapanrakyat.com di lokasi, Rabu (19/6/2024).
Selain itu, menurut Senja, warga kelompok tani di tempat tersebut juga ikut kerja sama. Karena dengan adanya tanaman cabe ini penghasilan para petani bertambah.
“Jadi penanaman cabe ini merupakan program pemerintah, kita hanya menjalankan saja,” ungkap Senja Setiawan.
Panen Perdana Cabe di Tasikmalaya usai Ditanam Selama 80 Hari
Terpisah, Kepala DKPP Kota Tasikmalaya Adang Mulyana mengatakan, pemanfaatan lahan tidur dengan menanami cabe dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Khususnya buat masyarakat petani, sebagai upaya menangani inflasi.
“Karena komoditas itu sangat mempengaruhi. Tanaman cabe ini baru ditanam 80 hari, tetapi sudah terlihat hasilnya,” kata Adang.
Menurutnya, secara kasat mata tanah merah kalau ditanami cabe kurang begitu subur. Tetapi kalau mengolahnya dengan benar maka hasilnya pun akan bagus. Seperti panen perdana cabe kali ini.
“Jadi ini panen perdana di lahan seluas kurang lebih satu hektar. Ada 12 ribu batang tanaman cabe dan hasilnya alhamdulillah bagus, bisa panen perdana. Ini kita akan melakukan pemetikan pertama,” ujarnya.
Pihaknya pun berharap kedepannya para petani memanfaatkan lahan-lahan tidur dengan tanaman cabe atau tanaman lainnya.
Baca Juga: Petani Cabai di Banjar Rugi Ratusan Juta gegara Serangan Hama Wereng
“Untuk tanaman cabe ini bibitnya dari pemerintah. Namun, untuk tahap selanjutnya kemungkinan akan mandiri. Jadi penghasilan para petani untuk memperluas lagi menanam cabe,” pungkas Adang. (Apip/R3/HR-Online/Editor: Eva)