harapanrakyat.com,- Sanggar Kinanty Ligar Kota Banjar, Jawa Barat, merupakan salah satu tempat pencetak para penari tradisional dan pelestari seni dan budaya daerah.
Sanggar Kinanty Ligar berada di Dusun Pananjung Barat, Desa Sinartanjung, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar. Setiap minggunya, sanggar tersebut selalu dipenuhi dengan anak-anak para pecinta seni tari.
Koordinator Sanggar Kinanty Ligar, Lingga Kinanty Krish Nalendra, menuturkan, sejak berdiri tahun 2017 sampai sekarang Sanggar Kinanty masih terus konsisten mendidik anak-anak para pecinta seni tari.
Baca Juga: Emak-emak Tak Usah Panik Saat Tabung Gas LPG Bocor, Damkar Kota Banjar Bagikan Cara Atasinya
Menurutnya sampai saat ini sudah banyak alumni yang menempa seni tari di Sanggar Kinanti Ligar. Namun mereka masih mengembangkan seni tari bahkan beberapa menjadi guru seni tari.
Adapun seni tari yang dikembangkan di Sanggar Kinanty Ligar di antaranya tari jaipong, klasik, topeng, mancanegara, dan seni kreasi.
“Alumni banyak, alhamdulilah banyak juga yang sudah bekerja di instansi. Namun bakat-bakat seni yang mereka miliki masih terus digunakan,” kata Kinanti kepada harapanrakyat.com, Minggu (30/6/2024).
Lanjutnya menyebutkan, Sanggar Kinanty Ligar selama ini rutin melakukan latihan dan pementasan di berbagai ajang kegiatan. Termasuk mengikuti festival baik di daerah maupun tingkat provinsi.
Sanggar Kinanty Ligar Kota Banjar Persiapkan Tarian untuk Hajat Bumi di Pulo Majeti
Saat ini aktivitas terbaru dari sanggar sendiri yaitu tengah menyiapkan seni tari. Nantinya tarian tersebut akan dipentaskan dalam gelaran hajat bumi di Pulo Majeti pada Juli mendatang.
“Sekarang kami sedang pendalaman tiap karakter kisah Pulo Majeti. Penyampaian informasi melalui gerak drama tari. Selain tari siswa juga diberi materi seputar adat sejarah daerah setempat,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan terkait perkembangan seni di Kota Banjar untuk peminat seni tari sekarang ini sebetulnya sudah mulai banyak di sekolah-sekolah.
Baca Juga: Eksekusi Lahan di Pataruman Kota Banjar Diwarnai Ketegangan
Namun untuk kegiatan seni menurutnya masih sangat minim. Bahkan sanggar kurang dilibatkan dalam setiap kegiatan. Padahal sanggar juga butuh ruang untuk menampilkan kreativitas para pecinta seni tari.
Sehingga terkadang dari Sanggar melakukan inisiatif membuat acara sendiri seperti pagelaran tahunan sanggar untuk memotivasi siswa dalam menampilkan hasil latihannya.
“Sebetulnya peminat tari mulai banyak di tiap-tiap sekolah namun kegiatan seni sangat minim dan kurang partisipasi dari sanggar yang dilibatkan,” katanya.
“Jadi untuk penampilan kami kurang tersalurkan. Harapannya setiap ada kegiatan kami diberi ruang untuk ikut partisipasi. Perihal kostum dan tarian anak-anak memang sudah siap,” ucapnya menambahkan. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)