harapanrakyat.com – Kecamatan Cililin, Bandung Barat, Jawa Barat, menjadi penyumbang kasus DBD terbanyak di Kabupaten Bandung Barat sepanjang 2024. Secara keseluruhan, hingga Mei 2024 sudah mencapai 2.092 kasus DBD di Bandung Barat. Jumlah tersebut meningkat signifikan ketimbang 2023 dengan jumlah kasus 1.322 kejadian.
Baca Juga : Kasus DBD di Jawa Barat Kian Memprihatinkan, DPRD Buka Suara!
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bandung Barat, Nurul Rasyihan mengatakan, terdapat tiga kecamatan dengan kasus DBD tertinggi. Kecamatan Cililin berada pada peringkat pertama kasus DBD terbanyak di Bandung Barat. Kemudian Kecamatan Lembang dan Kecamatan Cihampelas.
“Jumlah sebaran DBD di Cililin mencapai 369 kejadian. Kemudian Kecamatan Lembang dengan 322 kasus dan Kecamatan Cihampelas dengan 157 kasus,” kata Nurul, Senin (3/6/2024).
Nurul menyampaikan, terdapat 14 orang meninggal dari total 2.092 kasus sepanjang 2024 ini. Jumlah ini menjadi kasus DBD terbanyak yang mengakibatkan korban jiwa ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Misalnya di 2023, hanya terdapat 6 orang meninggal dunia akibat penyakit ini.
Tingginya kasus DBD di Kecamatan Cililin ini terpengaruhi faktor cuaca yang tidak menentu. Hujan mengakibatkan banyak genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti.
Baca Juga : Kasus DBD di Jawa Barat Terus Melonjak, Alami Siklus 2 Tahunan
Dinas Kesehatan Bandung Barat, lanjutnya, terus berupaya untuk menangani situasi tingginya kasus DBD termasuk di Kecamatan Cililin. Salah satunya dengan mengintensifkan promosi kesehatan dengan memberi edukasi kepada masyarakat. Pentingnya pemberantasan sarang nyamuk, baik di rumah, sekolah, maupun pada tempat-tempat umum.
“Kami juga menggalakkan gerakan juru pemantau jentik dan pemberantasan sarang nyamuk di sekolah-sekolah. Kami terus berupaya menangani situasi tingginya kasus DBD di Bandung Barat termasuk di Cililin,” ujarnya. (Juheri/R13/HR Online/Editor-Ecep)