Hari Janda Internasional juga terkenal dengan sebutan International Widows Day. Sesuai dengan namanya, peringatan tersebut memang memperlihatkan bentuk kepedulian terhadap nasib perempuan yang menjadi janda.
Baca Juga: Sejarah Hari Donor Darah Sedunia, Makna dan Cara Memperingati
Peringatan tahunan ini berlangsung setiap tanggal 23 Juni. Bukan tanpa sebab kenapa ada peringatan ini. Oleh karena itu, pahami sejarahnya secara lebih mendalam untuk mengetahuinya.
Sejarah Hari Janda Internasional
Majelis Umum PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) memutuskan bahwa tanggal 23 Juni jadi International Widows Day. Keputusan ini diambil pada 21 Desember 2010 silam.
Untuk sejarah Hari Janda Internasional, ternyata cukup panjang. Awalnya Rajinder Loomba yang tak lain adalah anggota House of Lords yang ada di Inggris mencetuskan The Loomba Foundation pada tahun 1997. The Loomba Foundation ini berguna sebagai wadah untuk menangani berbagai masalah yang perempuan alami selama ini.
Lebih tepatnya perempuan yang menyandang status sebagai janda. Awalnya hal ini hanya mencakup janda yang ada di negara berkembang.
Ia mendirikan yayasan asal India The Loomba Foundation tersebut bukan tanpa sebab. Hal ini karena ia mengingat perjuangan ibunya yang harus membesarkan anaknya setelah jadi single parent saat usianya 37 tahun.
Ibunya jadi single parent pada 1954 silam. Ia pun mengenang sang ibu yang sudah meninggal dunia tersebut.
Karena hal itu, ia menginginkan agar semua janda yang ada di dunia ini mendapatkan dukungan. Dengan begitu, mereka bisa melewati masa sulit cara mudah.
Yayasan tersebut lantas mengajukan gagasan Hari Janda Internasional pada 23 Juni 2005. Hal ini karena di tanggal tersebut, ia berusia 10 tahun dan melihat bagaimana kerasnya perjuangan sang ibu untuk memenuhi kebutuhannya setelah ayahnya tiada.
Makna International Widows Day
Adanya peringatan tersebut sudah pasti memiliki makna tersendiri. Maknanya bukan untuk mengejek perempuan yang berstatus single parent.
Akan tetapi, lahirnya International Widows Day ialah sebagai bentuk kepedulian bagi mereka. Lewat peringatan tersebut, sebenarnya juga berupaya untuk memberi dukungan sekaligus mendongkrak semangat agar single parent bisa hidup dengan baik.
Tak bisa kita pungkiri bahwa jumlah janda yang ada di dunia ini memang tinggi. Bahkan seringkali nasib perempuan yang menjadi janda masih terabaikan. Baik itu dari segi hukum maupun budaya.
Tujuan Hari Janda Internasional
Perayaan atau peringatan ini juga memiliki tujuan mulia. Adapun salah satu tujuannya yaitu untuk membangun kesadaran mengenai isu yang janda hadapi di seluruh dunia.
Tak berhenti di situ saja, peringatan ini juga memiliki tujuan untuk memenuhi hak janda. Selain itu, peringatan ini juga bertujuan untuk mempromosikan kesejahteraan perempuan yang berstatus janda.
Pada dasarnya, hak janda sudah termaktub di hukum internasional. Lebih tepatnya di Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women dan Convention on the Rights of the Child.
Baca Juga: Sejarah Hari Bermain Internasional, Diperingati Tiap 11 Juni
Dengan begitu, adanya peringatan ini memiliki harapan besar agar mereka mendapatkan kemudahan dalam menghadapi ketidakadilan sosial dan kesulitan ekonomi. Mereka juga bisa lebih mudah dalam mendapatkan akses terkait pelayanan kesehatan dan meminimalisir risiko kekerasan.
Cara Memperingati International Widows Day
Ada banyak cara untuk memperingati Hari Janda Internasional. Adapun caranya yaitu dengan melakukan berbagai kegiatan untuk menyuarakan pentingnya mengutamakan hak mereka.
Kegiatan tersebut seperti halnya kampanye, lokakarya, konferensi, seminar dan lainnya. Dengan demikian, hak mereka bisa terpenuhi sebagaimana mestinya.
Fakta Peringatan International Widows Day
Untuk mengetahui berbagai fakta menarik terkait peringatan International Widows Day, bisa simak uraian berikut.
Hapus Stigma Negatif
Salah satu faktanya yaitu bisa menghapus stigma negatif yang biasanya menyerang single parent. Sudah bukan rahasia lagi apabila single parent seringkali dipandang sebelah mata.
Dengan adanya Hari Janda Internasional, maka hal tersebut tak akan terjadi lagi. Hal ini sebagaimana salah satu unggahan yang ada di akun Instagram @timesindonesia.
Mengenal Shrimati Pushpa Wati Loomba
Sosok ibu dari pendiri yayasan rupanya bernama Shrimati Pushpa Wati Loomba. Ia single parent setelah suaminya yang bernama Jagiri Lal Loomba meninggal dunia akibat tuberkulosis. Informasi seputar sosok perempuan ini pun ada dalam akun Instagram @save_janda.
Baca Juga: Sejarah Perang Salib, Pertempuran Umat Kristen Lawan Muslim
Usai simak uraian di atas, tentu tahu bagaimana sejarah Hari Janda Internasional. Pahami pula makna, tujuan dan cara memperingatinya. Tak kalah menarik pula jika mengetahui berbagai fakta tentangnya. (R10/HR-Online)