Hadits tentang larangan marah menjadi pedoman kita umat Muslim. Melalui hadits tersebut, umat Islam diajarkan untuk senantiasa menjaga lisan dan bertoleransi dengan sesama.
Dalam ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW memberikan banyak teladan yang dapat umatnya ikuti. Termasuk nasihat tentang larangan marah yang terkandung dalam berbagai hadits.
Baca Juga: Hadits Tentang Menutupi Aib Orang Lain, Amalkan dan Raih Hikmahnya
Marah adalah emosi yang dapat kita kendalikan. Sementara itu, dalam pandangan Islam, mengendalikan marah adalah bentuk kecerdasan emosional yang penting untuk setiap individu miliki.
Hadits Tentang Larangan Marah, Pentingnya Mengendalikan Emosi
Dalam salah satu hadits, Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa ketika seseorang marah, yang menguasai emosi adalah setan. Ini menunjukkan pentingnya menjaga ketenangan dan tidak membiarkan kemarahan menguasai kita.
Emosi bagian tidak terpisahkan dalam diri manusia. Namun cara mengendalikannya memerlukan dorongan dan bantuan kecerdasan emosional.
Kecerdasan emosional harus beriringan dengan melakukan kegiatan positif yang dapat membangun semangat spiritual. Salah satunya adalah dengan mengikuti perbuatan atau amalan yang Rasulullah teladankan dalam hadits-haditsnya.
Berikut ini adalah beberapa hadits tentang larangan marah dan menekankan pentingnya mengendalikan emosi:
Hadits Dari Abu Hurairah Riwayat Ahmad
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, seorang ahli hadits terkenal yang menghimpun hadits dalam kitab Musnad Ahmad.
Dalam hadits ini, Rasulullah SAW memberikan nasihat yang sangat penting mengenai pengendalian emosi, khususnya marah.
Rasulullah SAW secara tegas melarang umatnya untuk marah. Larangan ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kestabilan emosi dan menghindari perilaku yang bisa merusak hubungan sosial dan spiritual seseorang.
Marah adalah salah satu emosi negatif yang bisa mengarah pada tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Hadits Anas bin Malik HR Bukhari dan Muslim
Hadits hadits tentang larangan marah ini merupakan riwayat Anas bin Malik dan tercatat dalam kitab Shahih Bukhari dan Muslim. Yakni, dua dari enam kitab hadits paling terpercaya dalam Islam.
Hadits ini menyoroti salah satu prinsip utama dalam ajaran Islam, yaitu pentingnya mencintai sesama Muslim sebagaimana mencintai diri sendiri.
Dengan mencintai sesama Muslim, persatuan dan solidaritas dalam komunitas Muslim akan semakin kuat. Ini akan menghasilkan lingkungan harmonis serta penuh rasa kasih sayang. Pastinya, sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Hadits Abu Hurairah HR Bukhari dan Muslim
Dalam hadits ini, Rasulullah SAW memberikan definisi yang mendalam tentang kekuatan sejati.
Baca Juga: Hadits Larangan Meminta-Minta kepada Orang Lain dalam Islam
Kekuatan sejati, menurut Rasulullah SAW, terletak pada kemampuan seseorang untuk mengendalikan dirinya. Terutama dalam situasi marah. Ini menekankan pentingnya pengendalian dan kecerdasan emosional sebagai tanda kekuatan sejati.
Hadits Dari Abu Hurairah Riwayat Bukhari
Hadits ini mengandung nasihat penting dari Rasulullah SAW tentang pengendalian marah. Permintaan nasehat ini menunjukkan keinginan seseorang untuk memperoleh bimbingan dari Rasulullah SAW dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Hadits tentang larangan marah ini menunjukkan betapa besar rasa hormat dan kepercayaan para sahabat kepada Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW memberikan nasihat yang singkat namun sangat mendalam. Beliau memilih untuk menasehati agar tidak marah. Ini menunjukkan pentingnya pengendalian dalam masing-masing kehidupan seorang Muslim.
Hadits Dari Ibnu Abbas Riwayat Bukhari
Hadits selanjutnya, mengandung nasihat penting dari Rasulullah SAW tentang dampak negatif dari kemarahan terhadap kondisi hati seseorang.
Rasulullah SAW secara tegas melarang umatnya untuk marah. Larangan ini menunjukkan bahwa marah adalah perbuatan yang harus dihindari karena dampaknya merugikan.
Kemarahan tidak hanya mempengaruhi perilaku tetapi juga kondisi hati. Hati yang sempit berarti hati tidak tenang, penuh kebencian, dan tidak mampu merasakan kebahagiaan atau ketenangan.
Menjaga Lisan dan Perbuatan
Hadits-hadits tersebut juga menekankan pentingnya menjaga lisan dan perbuatan serta mengendalikan emosi. Dengan mengendalikan emosi, amarah yang muncul tidak akan berdampak negatif baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Hadits larangan marah memberi anjuran kepada manusia untuk senantiasa mengontrol diri dan meningkatkan kecerdasan emosional.
Selain itu, hadits-hadits ini mengarahkan umat Islam untuk memperbanyak dzikir dan doa yang baik, khususnya doa memohon petunjuk kepada Allah.
Baca Juga: Hadits Menjaga Silaturahmi dan Keutamannnya untuk Umat Muslim
Mengendalikan marah adalah bagian penting dari kecerdasan emosional dalam Islam. Dengan mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW ini tercermin dalam berbagai hadits tentang larangan marah. Maka, umat Islam dapat belajar untuk mengelola emosi mereka dengan lebih baik. Bahkan, menjaga hubungan baik dengan sesama, dan menjalani kehidupan yang lebih damai dan harmonis. (R10/HR-Online)