harapanrakyat.com,- Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat menyebut gizi buruk pada anak merupakan awal dari stunting. Karena itu, Dinkes Ciamis meminta ibu hamil tidak malas memeriksa kehamilannya untuk mencegah stunting. Salah satunya bisa datang ke Posyandu untuk memeriksa kehamilan.
Kepala Bidang Kesmas Dinkes Ciamis, dr Eni Rochaeni, mengatakan, Posyandu di setiap desa dan kecamatan akan memeriksa ibu hamil 6 kali selama masa kehamilannya.
“Maka bagi ibu hamil jangan takut untuk memeriksakan kesehatannya selama kehamilan,” kata dr Eni, Sabtu (29/6/2024).
Eni menjelaskan, sekitar 90 persen ibu hamil di Kabupaten Ciamis terus diperiksa pada tahun 2024. Meskipun ada juga ibu hamil yang tidak terpantau.
“Untuk di Kabupaten Ciamis sudah sekitar 90 persen ibu hamil yang terpantau dan terus diperiksa tahun 2024 ini, namun ada sekitar 10 persen bumil yang tidak terdata karena mereka KTP Ciamis, akan tetapi tinggal di luar Ciamis,” jelasnya.
Baca Juga: DPPKBPPPA Ciamis Komitmen Penanganan Stunting Terus Ditingkatkan sebelum Genting
Pemeriksaan kesehatan untuk ibu hamil, lanjut Eni, merupakan salah satu upaya Dinkes Ciamis dalam menekan angka stunting. Dinas Kesehatan sendiri tergabung dalam Tim Percepatan Penanganan Stanting (TPPS).
“Jadi untuk pelayanan kesehatan tupoksinya ada di Dinas Kesehatan,” katanya.
Pelayanan kesehatan tersebut termasuk pemeriksaan ibu hamil, remaja putri, hingga calon pengantin.
“Remaja putri, calon pengantin, dan ibu hamil itu yang kita pantau terus dan sesudah melahirkan, sehingga terdata dengan baik bayi yang lahir di Kabupaten Ciamis,” jelasnya.
Upaya Dinkes Ciamis Cegah Gizi Buruk Awal Stunting
Sementara pelayanan kesehatan di Posyandu bukan hanya pemeriksaan kesehatan, tetapi juga pemberian asupan gizi seimbang.
“Ini menjadi faktor utama, makanya dokter spesialis anak dan spesialis gizi menjadi bagian dalam sosialisasi penanganan stunting,” katanya.
Bahkan pasca melahirkan, lanjut Eni, bayi harus menerima ASI eksklusif selama 6 bulan.
“Termasuk diberi imunisasi, pemberian vitamin A, pemberian makanan tambahan ASI yang jelas, asupan protein yang cukup. Itu menjadi tupoksi yang dilakukan Dinas Kesehatan Ciamis saat ini,” jelasnya.
Menurut Eni, stunting berawal dari gizi buruk. Maka untuk mengatasinya diperlukan penanganan preventif terhadap keluarga yang berisiko.
“Karena stunting awalnya dari gizi buruk, maka kita tangani masalah ini secara preventif terhadap keluarga berisiko, dan kita juga tidak henti mensosialisasikan cegah anemia ke sekolah-sekolah SMP dan SMA,” katanya.
Kepala Dinkes Ciamis, dr Yoyo menambahkan, indikator penaganan stunting ada 65 bagian dan 29 diantaranya dilakukan langsung oleh Dinas Kesehatan.
Baca Juga: Stunting Bikin Anak-Anak di Kota Tasikmalaya Derita Penyakit Jantung Bawaan
“Dari 29 indikator yang ditangani Dinas Kesehatan diantaranya Pemberian obat pencegah anemia bagi remaja putri, penanganan ibu hamil dan pelayanan pasca melahirkan seperti memasang alat kontrasepsi,” katanya. (ES/R7/HR-Online/Editor-Ndu)