Diet intermittent fasting (IF) semakin populer sebagai metode penurunan berat badan yang efektif. Metode diet sehat ini bukan hanya tentang apa yang Anda makan. Tetapi juga kapan Anda makan.
Baca Juga: Tips Diet Prilly Latuconsina, Tubuh Ideal dan Sehat
Bagi pemula, penting untuk memahami prinsip dasar IF agar dapat menerapkannya dengan benar dan mendapatkan hasil yang optimal.
Diet Intermittent Fasting dan Manfaatnya
Intermittent fasting melibatkan pola makan yang bergantian antara periode makan dan puasa. Salah satu pola yang paling umum adalah metode 16/8, yakni berpuasa 16 jam kemudian makan dengan jendela 8 jam.
Metode lainnya termasuk 5:2, di mana Anda makan normal selama 5 hari dalam seminggu dan sangat membatasi kalori pada 2 hari lainnya.
Manfaat utama dari diet intermittent fasting adalah penurunan berat badan. Tubuh Anda menggunakan simpanan lemak sebagai sumber energi selama periode puasa. Sehingga, hal ini dapat membantu mengurangi lemak tubuh.
Selain itu, IF dapat meningkatkan sensitivitas insulin, menurunkan risiko diabetes tipe 2, meningkatkan kesehatan jantung, dan bahkan membantu memperpanjang umur.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa IF dapat membantu memperbaiki fungsi otak dan menurunkan risiko penyakit Alzheimer.
Cara Memulai Intermittent Fasting Diet
Untuk pemula, memulai diet intermittent fasting bisa terasa menantang. Berikut beberapa langkah yang bisa diikuti:
- Pilih Metode yang Tepat: Mulailah dengan metode yang paling sesuai dengan gaya hidup Anda. Metode 16/8 sering direkomendasikan untuk pemula karena lebih mudah diikuti.
- Perhatikan Nutrisi: Meskipun IF tidak menentukan apa yang harus dimakan, tetap penting untuk mengonsumsi makanan sehat dan seimbang. Fokus pada makanan tinggi protein, serat, dan lemak sehat. Hindari makanan olahan dan tinggi gula yang dapat mengganggu manfaat kesehatan dari IF.
- Tetap Terhidrasi: Minum banyak air selama periode puasa. Teh herbal dan kopi tanpa gula juga bisa menjadi pilihan. Mengonsumsi cairan yang cukup dapat membantu mengurangi rasa lapar dan menjaga fungsi tubuh tetap optimal.
- Mulai Secara Bertahap: Jangan langsung berpuasa untuk jangka waktu yang lama. Mulailah dari jendela puasa lebih pendek serta tingkatkan bertahap. Ini akan membantu tubuh Anda menyesuaikan diri dengan perubahan pola makan tanpa merasa terlalu terbebani.
- Tetap Aktif: Aktivitas fisik ringan seperti berjalan atau yoga dapat membantu tubuh Anda menyesuaikan diri dengan perubahan pola makan. Olahraga teratur juga dapat meningkatkan pembakaran kalori dan mendukung penurunan berat badan.
Tantangan dan Cara Mengatasinya
Salah satu tantangan utama dalam diet intermittent fasting adalah rasa lapar, terutama pada awalnya. Untuk mengatasinya, pastikan Anda mengonsumsi makanan yang mengenyangkan selama jendela makan.
Baca Juga: Makanan Indonesia dengan Kalori Tinggi, Bikin Rusak Diet!
Makanan tinggi serat dan protein dapat membantu menekan nafsu makan. Selain itu, cobalah untuk tetap sibuk selama periode puasa. Aktivitas yang melibatkan konsentrasi atau gerak tubuh dapat mengalihkan perhatian dari rasa lapar.
Selain itu, konsistensi adalah kunci. Tubuh Anda membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan pola makan baru. Tetaplah konsisten dengan jadwal puasa dan makan yang telah Anda pilih.
Jika mengalami kesulitan, pertimbangkan untuk berbicara dengan ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik sesuai kebutuhan Anda.
Riset tentang Intermittent Fasting
Berbagai penelitian telah menunjukkan manfaat dari diet intermittent fasting. Sebuah studi yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine menemukan bahwa IF dapat meningkatkan metabolisme. Selain itu, juga mengurangi peradangan, dan memperbaiki kesehatan sel.
Manfaat ini berasal dari proses autophagy, di mana sel-sel tubuh membersihkan diri dari komponen yang rusak dan memperbaiki diri.
Penelitian lain dari University of Illinois menunjukkan bahwa IF dapat membantu mengurangi berat badan. Bahkan, memperbaiki komposisi tubuh dengan mengurangi massa lemak dan mempertahankan massa otot.
Hal ini menunjukkan bahwa IF tidak hanya efektif untuk penurunan berat badan tetapi juga untuk kesehatan secara keseluruhan. IF juga dikaitkan dengan peningkatan kadar hormon pertumbuhan yang dapat memperbaiki metabolisme dan mendukung pembentukan otot.
Intermittent fasting adalah metode yang efektif untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Dengan memilih metode yang tepat, memperhatikan nutrisi, dan tetap konsisten, pemula dapat berhasil menerapkan IF dalam rutinitas harian mereka.
Meskipun menghadapi tantangan seperti rasa lapar, manfaat jangka panjang dari intermittent fasting sangat berharga.
Baca Juga: Cara Mengatasi Lemak Menggelambir pada Pangkal Lengan
Dengan pengetahuan dan persiapan tepat, siapapun dapat memulai perjalanan IF mereka dan mencapai hasil yang diinginkan. Dengan komitmen dan dedikasi, diet intermittent fasting dapat menjadi alat yang kuat untuk mencapai tubuh sehat dan seimbang. (R10/HR-Online)