Contoh bisnis korporasi perlu Anda ketahui karena cukup menguntungkan. Bisnis satu ini terdiri dari beberapa contoh di kehidupan. Di Indonesia, perusahaan tipe ini juga sudah cukup banyak.
Baca Juga: Penerapan Strategi Blue Ocean pada Perusahaan, Begini Tipsnya
Dalam dunia bisnis, ada berbagai istilah yang mungkin akan sangat membingungkan untuk orang awam. Misalnya seperti bisnis satu ini, padahal contoh bisnisnya pasti sudah tidak asing lagi.
Contoh Bisnis Korporasi dan Serba-serbinya
Saat ini, Indonesia sudah mulai berkembang. Sektor bisnis Indonesia sudah lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya dengan masuknya berbagai investor.
Sebenarnya semua orang pasti memiliki peluang yang sama dalam bisnis. Semua orang memiliki peluang untuk membangun sebuah bisnis sendiri.
Salah satu istilah yang berkaitan dengan bisnis adalah korporasi. Untuk sebagian orang awam, perusahaan ini masih asing di telinga.
Namun, apa sebenarnya perusahaan ini? Berikut ini pengertian dan contoh dari bisnis satu ini.
Pengertian
Sebelum melihat contohnya, maka pahami dulu pengertian dari istilah ini. Di Indonesia, korporasi menjadi hal paling dasar dari sebuah badan usaha yang sah di mata hukum.
Meski begitu, tidak semua perusahaan layak mendapatkan julukan ini. Penyebutannya memang khusus kepada perusahaan yang sangat besar atau beberapa perusahaan yang pengelolaannya berada di bawah satu perusahaan besar.
Contoh bisnis korporasi sebenarnya sudah bisa terlihat dari pengertiannya. Istilah ini berbeda pengertian menurut hukum pidana dan perdata di Indonesia.
Menurut hukum pidana, istilah ini memiliki pengertian lebih luas daripada pengertian menurut hukum perdata. Di hukum perdata, istilah ini berarti yang dapat atau berwenang melakukan perbuatan hukum dalam bidang hukum perdata.
Jadi, korporasi dalam perdata adalah badan hukum atau legal person. Sementara itu, dalam pidana istilah ini tidak hanya mencakup badan hukum tetapi seperti perseroan terbatas, firma, hukum pidana.
Contohnya di Indonesia
Di dalam bisnis, pengertian istilah ini mengambil dari mata hukum pidana. Jadi, ada beberapa contoh dalam hukum pidana tersebut.
Istilah bisnis ini mencakup firma, perseroan, komanditer atau CV dan persekutuan atau maatschap. Di Indonesia ada banyak perusahaan yang termasuk ke dalam contoh korporasi.
Beberapa yang sangat terkenal adalah Astra International, Telekomunikasi Indonesia, Grup Salim, Gudang Garam, serta perusahaan besar lainnya.
Baca Juga: Pengalihan Saham Perusahaan, Tata Cara Sesuai Aturan Undang-Undang
Perusahaan yang disebutkan tersebut memang sudah sangat terkenal. Cakupan bisnis mereka sangat luas dengan anak perusahaan di bawahnya.
Apabila melihat dari bentuknya, ada beberapa jenis perusahaan di dalam bisnis ini, mulai dari korporasi perseroan, BUMN, serta PT Tbk (Perseroan terbatas terbuka). Meski begitu, perusahaan tersebut tetap ada dalam skala besar.
Ciri-ciri Bisnis
Seringkali orang salah mengira bahwa suatu perusahaan masuk ke dalam kategori bisnis ini. Agar tidak salah, maka pahami ciri-cirinya yang paling utama.
Tujuan memahami ciri-ciri dari contoh bisnis korporasi adalah agar tidak salah mengartikan. Sebab, tidak semua bisnis termasuk jenis ini.
Pertama bisa lihat dari orientasinya. Ini menjadi ciri yang paling dasar. Tujuan utama bisnis ini adalah mencari keuntungan melalui berbagai aktivitas.
Perusahaan secara berkelanjutan akan berupaya memaksimalkan laba. Hal itu bertujuan untuk mencapai pertumbuhan dan keberlanjutan jangka panjang.
Kedua, ciri-ciri bisnis ini adalah modalnya. Perusahaan menawarkan saham yang bisa dimiliki oleh berbagai pihak, seperti institusi, individu, atau jenis investor lain.
Modal perusahaan ini dapat terdiri dari saham dan obligasi. Tentu saja modal tersebut tercatat rapi dengan surat atau sertifikat kepemilikan resmi.
Tanggung jawab pemilik saham juga menjadi ciri tersendiri perusahaan dalam bisnis ini. Para pemilik saham harus bertanggung jawab terhadap kinerja perusahaan, terbatas pada jumlah saham yang mereka miliki.
Ciri selanjutnya adalah keuntungan dan pemilik saham tersebut. Pemilik saham berpotensi mendapatkan keuntungan dari operasional perusahaan biasanya dalam bentuk dividen dari hasil keuntungan keseluruhan perusahaan.
Terakhir ada kekuasaan di dalam perusahaan. Kekuasaan tertinggi berada di tangah pemilik saham. Meski direksi memiliki otoritas dalam menjalankan operasional bisnis, tetapi keputusan besar dan arah strategis perusahaan umumnya melibatkan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Baca Juga: Kesalahan Umum Pengelolaan Keuangan Usaha yang Wajib Dibenahi
Jadi, itulah berbagai contoh bisnis korporasi beserta pengertian dan ciri-cirinya. Setelah ini, jangan sampai salah mengartikan lagi. Adapun ternyata di Indonesia sudah ada cukup banyak perusahaan yang termasuk ke dalam jenis bisnis satu ini. (R10/HR-Online)