harapanrakyat.com,- Beberapa puluh tahun di Kabupaten Ciamis ada tradisi Kuda Kosong. Tradisi tersebut biasanya diadakan pada perayaan hari jadi Ciamis. Namun, seiring berjalannya waktu tradisi Kuda Kosong itu hilang.
Budayawan Ciamis sekaligus Dosen Kagaluhan Universitas Galuh Ciamis Ilham Purwa menjelaskan, Kuda Kosong merupakan tradisi khas Ciamis yang selalu hadir pada perayaan hari jadi Ciamis.
Adapun, Kuda Kosong sendiri yaitu merupakan seekor kuda berwarna putih tanpa penumpang dan yang mengaraknya adalah sesepuh. Kemudian masyarakat mengikuti iring-iringan mengelilingi Kota Ciamis.
Baca juga: Menguak Sejarah dan Mitos Mata Air Cikawali di Astana Gede Ciamis
“Awal iring-iringan itu dari ujung Barat Kota Ciamis. Lalu menuju ke tengah kota dan masuk ke Pendopo dan memutar ke arah jalan Graha dan Gayam dan berakhir di Gedung Otonom atau yang sekarang Gedung DPRD Ciamis,” jelasnya, Selasa (25/6/2024).
Tradisi Kuda Kosong Sudah Ada Sejak Zaman Kadipaten
Ilham mengatakan, tradisi ini sudah berlangsung sejak masih zaman Kadipaten atau sebelum lahirnya Kabupaten Ciamis. Kemudian berakhir sekitar tahun 1970-an.
Adapun makna dari Kuda Kosong ini, Tatar Galuh atau Kabupaten Ciamis yang sekarang ini merupakan wilayah yang sakral atau wilayah yang bersejarah. Kuda Kosong ini merupakan simbolik dari sosok kepemimpinan.
“Bahwa seorang pemimpin itu harus bisa memimpin semua elemen masyarakat dan komponen sumber daya yang ada di Tatar Galuh, baik itu yang terlihat maupun kasat mata,” katanya.
Menurut Ilham, Kuda Kosong sendiri yaitu kuda berwarna putih tanpa penumpang, akan tetapi secara visual seperti yang keberatan atau ada yang menaikinya.
“Jadi Kuda Kosong itu kuda yang warna putih tanpa penumpang. Tapi kelihatannya kuda tersebut seperti yang berat, jadi seperti sedang membawa penumpang,” tuturnya.
Terkait hilangnya tradisi Kuda Kosong sampai saat ini, Ilham menyebut ia tidak mengetahuinya. Namun, kemungkinan saja karena perkembangan zaman dan estafet pengetahuan terkait kuda kosong itu terputus.
Dengan hilangnya tradisi tersebut saat ini, Ilham berharap, tradisi tersebut bisa tetap lestari dengan upaya mengambil nilai-nilai positif dari tradisi tersebut. Jadi, simbolis saja namun nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi tersebut tetap ada.
“Kuda Kosong itu merupakan tradisi atau identitas untuk Tatar Galuh Ciamis. Harapnya bisa dilestarikan untuk mengambil nilai-nilai positif, jadi simbolis saja, memberitahu masyarakat sekarang bahwa dulu pernah ada tradisi Kuda Kosong di Ciamis ini,” pungkasnya. (Feri/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)