harapanrakyat.com,- Dinas Kesehatan mencatat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat meningkat cukup tinggi.
Data pada 10 Juni 2024 menunjukkan dari Januari sampai Juni 2024 terdapat 881 kasus DBD di Kabupaten Ciamis, 4 orang di antaranya meninggal dunia. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan kasus DBD pada 2023.
Sekretaris Dinas Kesehatan Ciamis, Anton Wahyu, mengatakan, pihaknya selalu meng-update data kasus DBD. Hal ini guna mengetahui jumlah penderita DBD, sehingga penanganannya bisa lebih terarah, sekaligus upaya menekan angka penyebaran nyamuk penyebab DBD.
“Tiap bulan kita update data kasus DBD dari seluruh Puskesmas yang ada di kabupaten Ciamis. Artinya setiap kasus harus tercatat dengan baik tiap bulannya, sehingga penanganan yang terus dilakukan bisa berjalan dengan baik,” kata Anton kepada harapanrakyat.com, Kamis (13/6/2024).
Data Kasus DBD di Ciamis Setiap Bulan
Laporan dari bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes CIamis tercatat pada Januari 2024 terdapat 54 kasus DBD. Sementara pada Januari 2023 hanya terdapat 20 kasus DBD.
Selanjutnya pada Februari 2024 terdapat 151 kasus DBD dan meninggal dua orang. Berbeda dengan Februari 2023 yang hanya terjadi 21 kasus DBD.
Pada Maret 2024 tercatat ada 231 kasus DBD di Ciamis, jumlah ini meningkat apabila dibandingkan dengan data Maret 2023 yang hanya terdapat 21 kasus DBD.
Begitu juga pada April 2024, terdapat 236 kasus DBD di Kabupaten Ciamis, dengan satu orang meninggal dunia. Angka ini meningkat drastis dibanding April 2023 lalu yang hanya 26 kasus DBD.
Baca Juga: DBD di Ciamis Meningkat Tembus 688 Kasus, 4 Orang Meninggal
Bulan Mei 2024, terdapat 156 kasus DBD di Kabupaten Ciamis. Sementara pada Mei 2023 hanya 21 kasus.
Angka kasus DBD pada Juni 2024 menurun, hanya 49 kasus. Meskipun demikian apabila dibandingkan dengan kasus DBD pada Juni 2024, ada peningkatan yang cukup tinggi, karena pada Juni 2023 lalu hanya terdapat 16 kasus DBD di Ciamis.
“Bulan Februari, Maret, April dan Mei tahun 2024, mengalami peningkatan jumlah kasus DBD yang cukup tinggi,” katanya.
Kasus DBD di Sejumlah Puskesmas di Ciamis Meningkat
Sementara itu, data laporan juga menunjukkan sejumlah Puskesmas menerima cukup banyak pasien DBD dari Januari hingga Mei 2024.
Misalnya di Puskesmas Handapherang terdapat 122 kasus DBD, Puskesmas Ciamis 121 kasus dengan 1 orang meninggal dunia. Puskesmas Baregbeg 67 kasus dengan 2 orang meninggal.
Kemudian Puskesmas Cijeungjing 60 kasus, Puskesmas Rancah 47 kasus, Puskesmas Cikoneng 46 kasus, dan Puskesmas Cipaku 30 kasus.
Lalu Puskesmas Imbanagara 41 kasus 1 orang meninggal, Cipaku 33 kasus, Lumbung 30 kasus, Kawali 28 kasus, Sadananya 27 kasus dan Sindangkasih 27 kasus. Berdasarkan jenis kelamin, Laki-laki 429 kasus, 1 meninggal, Perempuan 452 kasus, 3 meninggal.
Sementara berdasarkan golongan umur 1 tahun 19 kasus. Umur 1-4 tahun 33 kasus, 5-14 tahun 147 kasus, 1 meninggal. Usia 15-44 tahun 448 kasus, 1 meninggal, dan 44 tahun 234 kasus dengan 2 meninggal.
Anton mengajak warga kabupaten Ciamis untuk terus melaksanakan PSN 3M plus di rumah dan lingkungan masing-masing setiap hari yang saat ini berjalan yaitu Jumantik (juru pemantau jentik).
“Karena penanganan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) harus dilaksanakan secara bersama-sama. Kami dari pihak Dinkes terus mengimbau para petugas kesehatan di 37 Puskesmas tidak henti melakukan sosialisasi. Kami juga mengajak semua warga terus melaksanakan PSN 3M plus,” katanya.
Ia pun berpesan kepada masyarakat agar senantiasa membersihkan lingkungan rumah, sekolah, dan perkantoran. Masyarakat juga diminta waspada apabila menemukan jentik nyamuk dalam wadah yang tergenang air.
Baca Juga: Bukan Cipaku, Ini Kecamatan di Ciamis yang Memiliki ODGJ Paling Banyak
“Kami berharap dan menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat dan ASN di kabupaten Ciamis bersama-sama terus membersihkan lingkungan rumah, sekolah dan perkantoran. Senantiasa waspada apabila menemukan jentik nyamuk dalam wadah yang tergenang air, segera tumpahkan,” pungkasnya. (ES/R7/HR-Online/Editor-Ndu)