Arti ekspansi bisnis jadi istilah umum. Para pengusaha pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah ekspansi dalam dunia bisnis ini. Ini adalah istilah yang penting untuk para pengusaha.
Baca Juga: Strategi Manajemen Konflik, Atasi Perselisihan di Lingkungan Kerja
Bahkan, istilah ini juga sudah cukup sering terdengar di kehidupan sehari-hari. Jadi, tidak heran jika orang awam bahkan pernah mendengarnya.
Arti Ekspansi Bisnis, Berikut Definisinya
Ada berbagai istilah di dalam dunia ekonomi dan bisnis. Tentu saja orang awam atau mereka yang baru memasuki dunia ini akan merasa sangat bingung.
Misalnya seperti istilah satu ini. Mungkin kata ekspansi sudah tidak asing lagi di telinga sebagian orang, terutama yang memang mempelajari dunia ekonomi.
Hanya saja, pengertiannya tidak boleh ketinggalan. Istilah ini akan sangat bermanfaat dan memiliki artis cukup positif untuk sebagian orang.
Ekspansi sendiri adalah sebuah proses atau tindakan yang dilakukan agar suatu usaha bisa menjadi lebih besar atau luas. Sedangkan dalam kamus bahasa Cambridge Dictionary, artinya adalah usaha penambahan ukuran jumlah atau kepentingan tertentu.
Tidak hanya itu, Otoritas Jasa Keuangan atau OJK juga memiliki definisi ekspansi ini sendiri. Menurut OJK, istilah ini berarti aktivitas memperbesar atau memperluas usaha dengan tanda penciptaan pasar baru, perekrutan pegawai, perluasan fasilitas dan lain sebagainya.
Jenis-Jenisnya
Dari arti ekspansi bisnis, ada beberapa jenisnya yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Secara umum, terdapat dua jenis ekspansi, yakni internal dan eksternal.
Ekspansi internal adalah proses pertumbuhan yang tidak melibatkan perusahaan lain. Ini juga dikenal sebagai pertumbuhan organik. Contohnya termasuk peningkatan kapasitas produksi dengan membangun pabrik baru atau mengakuisisi mesin-mesin baru, membuka cabang baru, dan sebagainya.
Di sisi lain, ekspansi eksternal melibatkan kerjasama dengan perusahaan lain. Ini merupakan kebalikan dari ekspansi internal.
Beberapa contoh ekspansi eksternal meliputi joint venture, takeover, merger, leverage buyout, dan akuisisi. Ini merupakan praktek umum di dunia bisnis, dan berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing:
1. Merger
Merupakan penggabungan dua atau lebih perusahaan dengan tujuan membentuk entitas usaha yang lebih besar. Biasanya, identitas salah satu perusahaan akan dihapus setelah merger.
2. Akuisisi
Proses di mana sebuah perusahaan mengambil alih kepemilikan perusahaan lain dengan tujuan memperbesar perusahaan yang sudah ada. Dalam akuisisi, perusahaan pengakuisisi bisa mendapatkan kendali atas operasional perusahaan yang diakuisisi.
Baca Juga: Strategi Manajemen Pemasaran yang Penting Dalam Bisnis
3. Joint Venture
Gabungan dua atau lebih pihak dengan tujuan menggabungkan berbagai sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan bersama. Biasanya, joint venture dilakukan untuk proyek-proyek tertentu.
4. Hostile Takeover
Mirip dengan akuisisi, namun dalam hostile takeover prosesnya berlangsung secara paksa. Ini terjadi ketika perusahaan yang akan diakuisisi tidak menyetujui penawaran akuisisi, tetapi perusahaan pengakuisisi tetap melanjutkan upayanya.
5. Leveraged Buyout
Pembelian terutang atau pengambilalihan perusahaan atas perusahaan lain dengan menggunakan uang pinjaman atau utang. Dalam leveraged buyout, perusahaan pembeli menggunakan aset perusahaan yang diakuisisi sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman yang dibutuhkan untuk melakukan pembelian.
Strategi Penting
Ketika hal ini terjadi, maka harus memahami strategi yang tepat. Strategi pertama yang bisa pengusaha lakukan adalah membuat produk atau layanan terbaru.
Tidak ada salahnya mencoba untuk memperluas portofolio produk atau layanan yang memang sudah ada. Hanya saja, pengusaha harus melakukan riset dan analisis pasar yang tepat.
Strategi selanjutnya adalah melakukan akuisisi atau merger bisnis lain itu sendiri. Dengan strategi ini, perusahaan akan mendapatkan akses pasar yang lebih luas.
Strategi terakhir adalah membuka cabang baru. Strategi ini sangat umum karena dengan cabang baru, perusahaan bisa menjangkau lebih banyak pelanggan.
Risiko yang Akan Terjadi
Meskipun kedengarannya memang arti ekspansi bisnis ini sangat positif, namun tetap ada resikonya. Risiko ini perlu pengusaha perhatikan agar tidak menyesal.
Hal itu karena tidak semua bisnis cocok melakukan ekspansi. Proses ini tidak mudah dan membutuhkan ilmu yang dan strategi tepat.
Risikonya adalah harus memiliki modal lagi. Memperluas usaha membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan ini harus menjadi perhatian khusus.
Kesulitan dalam kontrol usaha atau perusahaan juga akan semakin sulit. Ini menjadi risiko jika skala usaha sudah semakin besar sehingga efek negatifnya akan muncul
Area operasional akan bertambah dan artinya sumber daya juga semakin banyak. Hal itu akan membuat kontrol pebisnis terhadap perusahaan mereka akan berkurang.
Langkah memperluas bisnis ini juga bisa berakibat pada berkurangnya kualitas produk atau layanan. Mungkin produksi dan profit bisa meningkat, namun kualitas produk atau layanan bisa menurun jika tanpa sumber daya yang sesuai.
Baca Juga: Strategi Digital Marketing yang Tepat untuk Keberhasilan Bisnis
Jadi, itulah arti ekspansi bisnis yang sebenarnya. Aktivitas ini banyak pengusaha lakukan demi mendapatkan keuntungan lebih. Namun, ternyata ada juga risiko yang harus mereka perhatikan. (R10/HR-Online)