harapanrakyat.com,- Sebanyak lima orang warga di Lingkungan Cikabuyutan Barat, RT 2/10, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, terserang penyakit demam berdarah dengue atau DBD. 4 orang di antaranya merupakan anak-anak.
Baca Juga: Marak Kasus Demam Berdarah Dengue, Pj Wali Kota Banjar Galakan PSN Serentak
Bahkan salah seorang anak yang terkena virus akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti itu, sempat mengalami kritis. Anak tersebut sampai dilarikan ke rumah sakit guna perawatan medis.
Ketua RT setempat, Asep Kurnia mengatakan, warga mulai terserang penyakit DBD sejak satu bulan yang lalu. Mereka terkena DBD secara bergantian, dengan jarak waktu sekitar satu minggu.
Warga yang terkena DBD tersebut anak-anak usia sekolah, PAUD 1 orang, SD 3 orang dan satu orang dewasa.
Saat ini salah satu warga yang terkena DBD masih menjalani perawatan di rumah sakit PMC. Selebihnya sudah pulih dan sudah bisa kembali beraktivitas.
“Ada 5 orang yang kena DBD. Satu orang anak malah sekarang ada yang masih dirawat di PMC,” kata Asep kepada harapanrakyat.com, Kamis (13/6/2024).
“Jadi itu satu minggu warga ada yang kena DBD. Kemudian, satu minggu lagi ada yang kena lagi bertahap. Sekarang sudah dilakukan penyemprotan,” katanya menambahkan.
5 Warga Terserang DBD, Ini Upaya Dinkes Kota Banjar
Sementara itu, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Banjar, Ika Rohantika mengatakan, berdasarkan data pada tahun 2024 sampai dengan Mei, tercatat jumlah kasus DBD mencapai 242.
Menurutnya, dari data tersebut jumlah kasus DBD mengalami tren peningkatan dibandingkan jumlah kasus pada tahun 2023 lalu.
Adapun faktornya karena masih adanya musim penghujan, sehingga nyamuk mudah berkembangnya.
Baca Juga: 67 Warga Banjar Terjangkit DBD, 2 Anak Meninggal Dunia
Selain itu, juga karena upaya skrining yang dilakukan oleh petugas cukup masif.
Pasca warga yang terserang DBD, pihaknya sudah menerjunkan tim petugas untuk melakukan penyemprotan atau fogging, di wilayah yang terjadi penyebaran virus DBD tersebut.
“Data jumlah 242 kasus. Ada peningkatan dari tahun lalu. Sekarang petugas sudah ada kunjungan, dan sudah melakukan fogging di wilayah endemik,” katanya. (Muhlisin/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)