Perbedaan biogas dan biomassa kerap menjadi perdebatan. Bagaimana tidak, kedua sumber energi terbarukan tersebut sama-sama berasal dari bahan organik. Sehingga banyak orang menganggap biomassa serta biogas adalah sejenis.
Baca Juga: Tata Nama Senyawa Kimia Biner, Non Logam hingga Hidrat
Kendati demikian, mereka memiliki perbedaan mendasar dalam hal pengolahan, proses kimiawi, bentuk serta aplikasinya. Supaya semakin memahami, mari sama-sama kita ulas penjelasannya dalam artikel berikut.
Perbedaan Biogas dan Biomassa yang Jarang Orang Ketahui
Di era sekarang, energi terbarukan semakin masyarakat utamakan untuk meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. Terutama sebagai upaya guna menekan ketergantungan pada bahan bakar fosil sekaligus mengurangi jejak karbon di atmosfer.
Dalam hal ini, biogas serta biomassa menjadi dua sumber energi yang cukup menarik atensi. Meskipun keduanya sama-sama berkontribusi pada pembaruan energi guna mengurangi emisi karbon, namun sejatinya tidak sejenis.
Biogas sendiri merupakan senyawa gas berenergi tinggi yang berasal dari proses fermentasi bahan organik dalam kondisi anaerobic. Sementara itu, biomassa adalah bahan organik yang dapat berfungsi sebagai sumber energi.
Dengan kata lain, biomassa menjadi material utama dari proses produksi energi terbarukan. Sedangkan biogas adalah hasil akhirnya. Adapun perbedaan biogas dan biomassa dapat kita klasifikasikan seperti berikut ini.
1. Proses Pengolahan dan Bentuknya
Perbedaan paling mendasar dari keduanya adalah proses pengolahan dan bentuknya. Biomassa merujuk pada bahan organik yang menjadi bahan bakar utama. Contohnya, menebang pohon untuk mengambil kayunya sebagai pemanas rumah tangga atau bahan bakar pembangkit listrik.
Sisa-sisa tanaman seperti jerami, sekam, kulit buah, atau limbah panen, dapat kita konversi menjadi bahan-bahan kimia. Bahkan bisa juga biomassa dari ganggang atau organisme laut lainnya dalam bentuk cair bernama bioethanol.
Sementara itu, biogas adalah hasil dari proses fermentasi bahan-bahan organik biomassa. Ini meliputi limbah pertanian, sisa makanan dan kotoran hewan, dalam kondisi anaerobik (tanpa oksigen).
Bakteri-bakteri pengurai akan menguraikan material organik tersebut menjadi gas metana dan CO2. Hal yang pada gilirannya dapat manusia gunakan sebagai sumber energi untuk berbagai kebutuhan.
2. Komposisi dan Kandungan Energi
Perbedaan biogas dan biomassa berikutnya adalah komposisi serta kandungan energi. Biogas terdiri atas metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2). Adapun komposisi metana umumnya antara 50% hingga 70%.
Ada juga beberapa senyawa gas lain seperti hidrogen sulfida (H2S) dalam jumlah cukup kecil. Takaran tersebut sangat efisien dalam mencukupi kebutuhan bahan bakar untuk memproduksi listrik.
Baca Juga: Perubahan Entalpi Pembentukan Standar, Pengertian dan Jenisnya
Di sisi lain, biomassa memiliki komposisi yang bervariasi tergantung pada jenisnya. Sebagai contoh, kayu mempunyai kandungan energi tinggi karena konsentrasinya dalam bentuk serat serta selulosa.
3. Aplikasi Energi
Perbedaan biogas dan biomassa juga dapat kita lihat dari pengaplikasiannya. Biogas berfungsi secara luas untuk memasok listrik maupun panas alami. Baik di skala industri maupun rumah tangga. Ini meliputi:
- Menghasilkan listrik melalui mesin pembangkit listrik gas (genset).
- Biogas dapat memanaskan ruangan atau air sebagai ganti minyak tanah.
- Di banyak negara berkembang, biogas diubah menjadi bio-CNG (Compressed Natural Gas). Material tersebut sangat efektif untuk bahan bakar kendaraan menggantikan bensin.
Tak jauh berbeda dari biogas, biomassa juga memiliki aplikasi yang luas baik di area rumah tangga maupun industri. Biomassa padat berfungsi untuk menghasilkan uap.
Ini adalah penggunaan paling tradisional dari biomassa. Pasalnya, penggunaan yang kompleks memerlukan proses pengolahan lebih rumit.
Misalnya, biomassa sangat efektif untuk menghasilkan tenaga listrik melalui proses gasifikasi. Selain itu, bioetanol atau bahan bakar cair dari biomassa, sangat baik untuk campuran bahan bakar kendaraan bermotor.
4. Dampak Terhadap Lingkungan
Terakhir biomassa dan biogas memiliki perbedaan dalam memberikan dampak terhadap lingkungan. Secara garis besar, pemanfaatan biomassa akan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Hanya saja, prosesnya memerlukan pengelolaan yang baik guna menghindari deforestasi atau degradasi tanah secara berlebihan.
Sedangkan produksi biogas dapat mengurangi emisi metana dari bahan-bahan organik yang membusuk di tempat pembuangan sampah. Tentu saja hal tersebut sangat membantu meminimalisir jejak karbon sekaligus memanfaatkan limbah organik secara efektif.
Baca Juga: Massa Atom Relatif dan Perbedaannya dengan Massa Molekul Relatif
Nah, itulah penjelasan tentang perbedaan biogas dan biomassa yang bisa kalian ketahui. Dengan pemahaman yang baik terkait keduanya bisa membantu memberikan gambaran bijak ketika penggunaan. Sehingga lebih maksimal dalam meningkatkan keberlanjutan energi secara keseluruhan. (R10/HR-Online)