Tulang penyusun cranium manusia terdiri dari dua kelompok, yaitu tulang kepala dan tulang wajah. Cranium atau tulang tengkorak mendukung struktur kepala dan mampu melindungi tubuh dari cedera. Selain melindungi otak, salah satu anatomi tubuh manusia ini menyediakan permukaan sebagai tempat otot wajah untuk menempel.
Baca juga: Pengertian dan Contoh Tulang Pendek dalam Tubuh Manusia
Cranium atau tulang tengkorak manusia ini tersusun dari 28 tulang. Semuanya saling berkaitan dengan sendi mati, kecuali rahang bawah.
Tulang Penyusun Cranium Manusia
Cranium mempunyai banyak tulang penyusunnya sehingga menjadi satu kesatuan utuh pada kepala manusia. Bentuknya tidak beraturan dan ada yang pipih. Untuk lebih detailnya, simak penjelasan berikut ini.
Tulang Frontal
Tulang frontal berada di depan dahi untuk menopang bagian belakang dan depan tengkorak. Bagian dalam struktur tulang ini cekung, sedangkan bagian luarnya rata.
Fungsi utama dari tulang frontal belakang adalah untuk melindungi bagian otak. Selain itu, untuk menopang struktur kepala, seperti rongga mata dan hidung.
Parietal
Selanjutnya ada parietal yang termasuk tulang penyusun cranium. Terletak di bagian atas kepala atau ubun-ubun dan menyatu pada bagian tengah.
Berupa sepasang tulang pipih di kedua sisi kepala, yakni di belakang tulang frontal. Fungsinya membentuk selubung bagian otak yang mempunyai bentuk bulat.
Temporal
Tulang penyusun cranium berikutnya adalah tulang temporal yang berada di bagian pelipis. Tepatnya terletak di bawah tulang parietal.
Tulang pelipis ini merupakan sepasang tulang dengan bentuk tak beraturan. Mengelilingi telinga dalam dan tengah. Pada bagian bawahnya terhubung ke bagian rahang, fungsinya membantu mulut menutup dan membuka.
Temporal melindungi otak dan selaput disekelilingnya serta berkontribusi pada struktur tengkorak. Tulang ini memiliki fungsi penting karena terhubung dengan beberapa otot seperti otot yang membantu menelan dan mengunyah. Bahkan terhubung dengan otot yang dapat menggerakkan leher dan juga kepala.
Baca juga: Jenis Tulang Panjang pada Anatomi Tubuh Manusia
Fungsi lainnya adalah melindungi struktur dan saraf telinga yang mengontrol keseimbangan dan pendengaran. Pembagian tulang temporal adalah petro, skuamosa, timpani dan mastoid.
Oksipital
Oksipital adalah tulang penyusun cranium berikutnya yang merupakan tulang pipih seperti trapesium di bagian paling belakang dari tengkorak manusia. Mempunyai lubang yang berperan sebagai penghubung antara otak dan sumsum tulang belakang.
Fungsi tulang ini untuk melindungi bagian otak yang bertugas memproses penglihatan. Selain itu, berpengaruh terhadap gerakan tubuh, kemampuan melihat dan berinteraksi serta mengatur keseimbangan.
Sphenoid (Baji)
Sphenoid atau tulang baji ini memiliki bentuk tidak beraturan yang berada di tengah tengkorak. Lebih tepatnya di depan tulang oksipital dan di bawah tulang frontal.
Berbentuk memanjang selebar tengkorak dan menjadi tulang yang membentuk sebagian besar dasar dari tengkorak manusia.
Sphenoid juga memiliki fungsi seperti tulang penyusun cranium lainnya, yakni melindungi struktur saraf dan otak. Tulang ini juga memainkan peran dalam mendukung berbicara dan mengunyah.
Etmoid
Etmoid atau tulang tapis yang terletak di antara mata ini menjadi tulang paling kompleks. Tulang di depan sphenoid ini berbentuk seperti spons dan sangat ringan, membantu membentuk rongga hidung dan rongga mata.
Baca juga: Fungsi Tulang Telapak Kaki yang Sangat Penting untuk Tubuh
Rongga sinus di dinding tulang etmoid ini berfungsi mengatur suara, mengaktifkan indra penciuman, menenangkan kepala, memproduksi lendir dan mencegah alergi berbahaya.
Gangguan pada Tulang Tengkorak
Setelah memahami tulang penyusun cranium, penting juga mengetahui gangguan yang mengancam keutuhan tengkorak. Karena terdapat sejumlah kondisi medis dapat mempengaruhi fungsi dari sistem rangka tubuh manusia ini.
Patah tulang atau fraktur merupakan kondisi keutuhan susunan tulang tubuh manusia mengalami patah atau retak menjadi beberapa bagian. Biasanya hal ini terjadi akibat dari kecelakaan atau cedera olahraga.
Kemudian ada craniosynostosis yang merupakan kondisi bawaan bayi sejak lahir. Kondisi ini melibatkan penutupan dini jahitan pada tulang tengkorak. Sehingga bentuk wajah menjadi tak biasa dan berpengaruh pada fitur wajah. Masih banyak gangguan yang bisa terjadi pada tengkorak seperti kanker tulang, displasia fibrosa dan yang lainnya.
Baca juga: Perbedaan Tulang Rawan dan Tulang Keras, Jenis dan Fungsinya
Tulang penyusun cranium mempunyai banyak bagian yang kompleks. Namun mempunyai fungsi masing-masing yang saling mendukung. Mengingat fungsinya yang begitu penting, maka perlu berhati-hati dan menjaga kondisi tulang tengkorak agar sehat dan terhindar dari cedera kepala. (R10/HR-Online)