harapanrakyat.com,- Elis Supriatin (34), warga Dusun Cidangiang, RT 5, RW 8, Desa Sukahurip, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, jadi korban gigitan ular berbisa tinggi pada Kamis (16/5/2024).
Saat ditemui harapanrakyat.com di Ruang Wijayakusumah Lantai 1, Ruang 3 RSUD CIamis, Elis bercerita ia sedang menyapu halaman ketika seekor ular berwarna hijau menggigit kaki kanannya.
“Lagi nyapu di halaman depan rumah, jam lima Subuh kegigitnya,” kata Elis saat ditemui di RSUD Ciamis, Minggu (16/5/2024).
Akibat gigitan ular tersebut, kaki Elis bengkak hingga paha. Selain itu terdapat memar di lutut Elis efek dari bisa ular tersebut.
“Bengkak sudah sampai lutut,” katanya.
Keluarga Elis membawanya berobat ke rumah sakit di Tasikmalaya, namun ia merasa keadaannya memburuk hingga Elis memutuskan untuk pulang ke rumahnya.
“Sempat ke rumah sakit di Tasik, tapi lebih parah, jadi pagi masuk rumah sakit, sorenya pulang lagi,” katanya.
Namun, hingga Sabtu sore keadaan Elis tak kunjung membaik, keluarga akhirnya membawa Elis ke RSUD Ciamis.
“Hari Sabtu kemarin ke RSUD Ciamis, katanya darahnya sudah mencair, karena telat ke rumah sakit. Kaki juga bengkak, terasa berat banget dan susah digerakkan,” jelasnya.
Menurut Elis, walaupun kakinya masih bengkak, tapi kondisinya sudah jauh lebih baik dibanding hari pertama ia digigit ular.
“Pas hari pertama digigit itu mual dan muntah-muntah. Badan juga lemes, kalau sekarang udah nggak mual, cuma kaki masih bengkak,” katanya.
Elis mengaku kesulitan membayar biaya pengobatan. “Awal berobat ke rumah sakit di Tasik itu sudah habis Rp 650 ribu, yang sekarang tidak tahu berapa.” katanya.
Baca Juga: Ular Piton Mangsa Ayam di Pamarican Ciamis, Damkar: Dua Ekor Ayam Masih Ada di Perutnya
Warga Cihaurbeuti Ciamis Jadi Korban Gigitan Ular Berbisa, Ini Kata Animal Lovers
Sementara itu, pegiat Animal Lover Ciamis, Joehanes Liem mengatakan, kemungkinan Elis digigit ular jenis Bangkai Laut atau dikenal dengan sebutan Viper Hijau.
“Menurut pengakuan Teh Elis ular yang menggigitnya badannya berwarna hijau dan ekornya merah. Sementara kepalanya berbentuk segitiga, ini merupakan ciri yang khas dari ular Viper. Kalau di Sunda disebutnya oray hejo buntut beureum,” katanya.
Menurut pria yang akrab disapa Akong ini, ular Viper Hijau merupakan penyumbang kasus gigitan ular terbanyak di Indonesia.
“Ularnya itu agresif, mudah merasa terganggu, dan kalau sudah terganggu langsung menggigit. Ular ini penyumbang kasus gigitan ular terbanyak, kalau di Indonesia, kasus gigitan ular 50 persennya akibat ular Viper Hijau ini,” jelasnya.
Akong menuturkan, ular yang memiliki nama latin Trimeresurus albolabris ini termasuk ular berbisa yang berbahaya.
“Kalau sudah menggigit, bisanya itu disuntikkan lewat taringnya. Tapi tak semua ular yang menggigit itu mengeluarkan bisa. Ada juga gigitan kering, kalau ularnya kaget terus langsung menggigit, kemungkinan cuma gigitan kering,” katanya.
Efek dari gigitan ular Viper Hijau, lanjut Akong, sangat mematikan. Awalnya setelah gigitan akan terjadi pembengkakan, sebagian jaringan berwarna merah gelap.
“Itu sudah pertanda terjadi pendarahan di bawah kulit yang tergigit ular. Apabila tidak ditangani dengan baik bisa fatal,” katanya.
Akong yang juga pecinta reptil ini mengimbau siapapun yang digigit ular berbisa apalagi terjadi pembengkakan, disertai mual dan lemas sebaiknya segera bawa ke rumah sakit.
“Jadi ketika tergigit ular berbisa, ada bengkak, mual, dan lemas, segera bawa ke rumah sakit agar bisa langsung ditangani,” tandasnya.
Baca Juga: Serem, Ular Sawo Kopi Sepanjang 2 Meter Masuk Salon di Rancah Ciamis
Sementara itu bagi para dermawan yang ingin membantu biaya perawatan dan pengobatan Elis bisa menghubungi nomor HP/WA 081212466231. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)