harapanrakyat.com,- Forum Pemuda Peduli Pendidikan (FPPP) Kota Banjar, Jawa Barat, memberikan tanggapan atas keresahan salah satu yayasan sekolah swasta yang takut tak kebagian siswa saat penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Ketua FPPP Kota Banjar Diki Agustav, mengatakan, pilihan tempat pendidikan sebetulnya lebih pada kepercayaan orang tua siswa, ke mana mereka akan menitipkan anak-anaknya.
Tentunya pilihan setiap masing-masing orang tua itu juga melihat kualitas pendidikan di sekolah yang menurut mereka bisa mendukung kemajuan pembelajaran anak-anaknya.
“Terkait pendidikan sebetulnya ini lebih pada kepercayaan orang tua mau menitipkan anaknya ke sekolah-sekolah yang mana. Sekolah yang menurut orang tua memiliki kualitas yang bisa mendidik anaknya,” kata Diki kepada harapanrakyat.com, Jumat (31/5/2024).
Menurut Diki, pada prinsipnya setiap sekolah memiliki komitmen yang sama untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada setiap siswa-siswinya.
Meskipun tidak bisa dipungkiri, saat ini sekolah-sekolah negeri masih menjadi pilihan utama bagi orang tua calon siswa.
Permasalahan tersebut, lanjut Diki, perlu menjadi perhatian bagi pemangku kebijakan. Supaya tidak ada sekolah tutup karena kekurangan siswa atau murid.
“Saat ini tetap sekolah negeri lebih jadi prioritas bagi orang tua untuk menyekolahkan anaknya. Mau tidak mau masih dikatakan seperti itu, meski memang harus ada solusi untuk menyikapi permasalahan ini,” katanya.
Saran FPPP Kota Banjar Terhadap Yayasan Sekolah Swasta yang Takut Tak Kebagian Siswa
Lebih lanjut pihaknya menyarankan kepada sekolah swasta yang belum menjadi pilihan utama orang tua calon siswa supaya berinovasi.
Sekolah swasta yang takut tak kebagian siswa juga disarankan untuk meningkatkan kualitas, baik dari sisi menajemen ataupun pembelajaran.
Apabila ini dilakukan maka dengan sendirinya sekolah-sekolah swasta bisa menjadi pilihan utama para siswa karena mampu bersaing dengan sekolah-sekolah negeri.
“Ini lebih pada peningkatan kualitas baik sisi manajemen maupun hasil pembelajaran. Kalau itu sudah bisa dikatakan baik dengan sendirinya siswa siswi akan datang ke sekolah itu,” katanya.
“Meskipun tetap kami sarankan untuk mengatasi masalah ini dari Kemenag dan Pemda harus saling berkordinasi dan melakukan sinkronisasi kebijakan,” katanya menambahkan.
Sebelumnya, yayasan sekolah swasta di Kota Banjar dari Kelurahan Bojongkantong, Kecamatan Langensari yakni Yayasan Anak Bangsa Al-Maarif curhat meminta solusi ke DPRD Kota Banjar terkait penerimaan peserta didik baru (PPDB), Kamis (30/5/2024).
Baca Juga: Golkar Kota Banjar Umumkan Hasil Survei Pertama Balon Wali Kota, Hasilnya?
Mereka khawatir sekolah-sekolah swasta nantinya tak kebagian siswa saat penerimaan peserta didik baru tahun 2024/2025 dengan adanya sistem zonasi. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)