harapanrakyat.com – Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang aktif hingga saat ini masih rendah, termasuk di Jawa Barat. Bahkan berdasarkan data laporan Tim Koordinasi Inpres 1/2022, peserta yang terdaftar hanya 73 persen dari jumlah penduduk di Jawa Barat.
Baca Juga : Kepesertaan BPJS Kesehatan Bandung Barat Paling Sedikit di Jawa Barat
Melihat perkembangan tersebut, Sekda Jabar, Herman Suryatman mengatakan, pihaknya mendorong keikutsertaan peserta JKN di 27 kabupaten/kota. Termasuk menjadi wilayah yang masuk dalam kategori Universal Health Coverage atau UHC.
“Tentu kita prihatin, karena aktifnya peserta JKN di Jawa Barat sekitar 73 persen. Maka kita meminta pemerintah kabupaten/kota bersama provinsi, meningkatkan UHC,” ungkapnya, Jumat (3/5/2024).
Menurutnya apabila UHC di kabupaten/kota mengalami peningkatan, maka di tingkat provinsinya akan meningkat dengan sendirinya.
Ia menerangkan pihaknya juga akan menggelontorkan Rp 1,2 triliun agar UHC di Jawa Barat bisa secepatnya menyentuh angka 100 persen.
Herman menerangkan, dengan adanya hal tersebut maka pemerintah akan berusaha optimal. Sehingga keikutsertaan peserta JKN di Jawa Barat meningkat signifikan. Termasuk mendukung cakupan UHC di berbagai daerah di Jawa Barat.
Baca Juga : Ribuan Kartu JKN KIS Beredar di Ciamis Jelang Pemilu 2024, Diduga Jadi Alat Politik Caleg
“Maka kita ikhtiar di tahun ini, kita bisa memastikan kinerja kabupaten/kota dalam peningkatan cakupan UHC secara signifikan. Mengingat saat ini, untuk capaian Jawa Barat hanya di angka 96,01 persen,” katanya.
Sebelumnya, Asisten Deputi Jaminan Sosial Kemenko PMK, Niken Ariati menyebut keaktifan peserta JKN di Jabar hingga saat ini masih rendah. Bahkan berdasarkan catatannya, peserta JKN yang terdaftar di wilayah Jabar hanya sebesar 73 persen.
“Untuk keaktifan peserta (JKN) di Jawa Barat ini masih di bawah rata-rata nasional. Rata-rata nasional saat ini ada di angka 79,6 persen,” ucapnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)