harapanrakyat.com,- Diskominfo Ciamis terus berupaya melakukan antisipasi maraknya konten negatif mulai dari judi online (Judol), pinjaman online (Pinjol), dan berita hoaks. Banyaknya konten negatif saat ini membuat masyarakat resah, terlebih dampak yang ditimbulkan dari fenomena itu.
Kepala Diskominfo Ciamis Tino Armyanto menjelaskan pihaknya memang tidak memiliki kewenangan dan kapasitas dalam memberantas langsung. Sebagain masyarakat masih beranggapan Diskominfo kabupaten/kota punya kewenangan memblokir situs yang berkonten negatif, seperti Judol, Pinjol, berita hoaks dan lainnya.
Tino menegaskan kewenangan itu milik Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hal itu berdasarkan UU nomor 19 tahun 2016 tentang ITE. Kemenkominfo mempunyai kewenangan untuk mengawasi serta memutus akses (blokir) penyelenggara sistem elektronik (PSE).
Baca Juga: Komitmen Diskominfo Ciamis dalam Pemberantasan Hoaks
Meski demikian, Diskominfo Ciamis tidak tinggal diam untuk mengantisipasi dampak dari konten negatif. Seperti membuat konten imbauan, edukasi literasi digital kepada masyarakat.
“Seperti Pinjol dan Judol itu masuk di aplikasi perpesanan juga, maka dari itu jangan asal klik tautan yang tidak jelas tersebut,” katanya, Selasa (28/5/2024).
Tino mengaku miris melihat kondisi di tengah masyarakat saat ini, dampak yang ditimbulkan karena main judi online atau pinjaman online.
“Dalam hal ini harus bersama-sama dengan seluruh stakeholder. Termasuk juga dari pemuka agama, guru serta orang tua yang ikut serta dan berperan dalam mengedukasi anak-anaknya,” tuturnya.
Antisipasi Konten Negatif, Diskominfo Buat Layanan Ciamis Libas Hoaks
Dalam mengedukasi literasi digital dan juga penanggulangan terhadap konten negatif, Diskominfo Kabupaten Ciamis sendiri sudah membuat unit khusus yakni Cliks atau Ciamis Libas Hoaks.
“Cliks sendiri itu adalah replikasi dari Jabar Saber Hoaks di tingkat provinsi. Adapun layanan Cliks itu yakni memverifikasi informasi atau juga rumor yang tengah beredar di masyarakat tapi tidak jelas akan kebenaranya,” imbuhnya.
Tino menjelaskan, adapun proses verifikasi itu dilakukan dengan melakukan konfirmasi serta pengolahan data-data dari sumber yang aktual dan juga kredibel.
“Bagi masyarakat yang akan melaporkan atau mengadu terhadap konten negatif atau hoaks bisa DM atau tulis pesan di Instagram @cliks_ciamislibashoaks. Nanti kita akan fasilitasi hal tersebut,” jelasnya.
Selain Cliks, Diskominfo Ciamis juga mempunyai CSIRT (Computer Security Incident Response Team) atau tim tanggap insiden siber.
Jadi nanti ada sekolompok orang atau tim yang nanti akan menangani insiden-insiden siber. Termasuk adanya serangan di situs pemerintah salah satunya serangan Judol dan Pinjol.
“Jadi miris kalau misalkan saat ini pemerintah gencar memberantas judol dan Pinjol, tapi tiba-tiba di situs atau web pemerintah muncul iklan tersebut. Itu salah satu tugas tim CSIRT untuk menangani permasalahan tersebut,” ucap Tino.
Tino menambahkan, adapun layanan CSIRT atau tim tanggap insiden siber Kabupaten Ciamis itu yakni untuk layanan reaktif itu pemberian peringatan siber (alerts and warning).
Kemudian, lanjut dia, penanggulangan dan pemulihan insiden siber (incident handling), ada juga penanganan kerawanan, selanjutnya penanganan artifak (artifact handling).
“Untuk layanan proaktif yaitu audit atau penilaian keamanan (Security audit or assessment) dan juga layanan manajemen kualitas keamanan yakni analisis resiko. Selain itu juga edukasi dan pelatihan,” pungkasnya. (Ferry/R9/HR-Online/Editor-Dadang)
, pinjaman online (Pinjol), dan hoaks.){kind=link}