harapanrakyat.com,- Program makan siang gratis yang akan berjalan pada masa Pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang memerlukan anggaran pengeluaran negara yang sangat besar. Maka tak heran, sejumlah pihak merasa khawatir program unggulan tersebut akan memangkas atau setidaknya mengurangi anggaran lain yang juga penting.
Merespons kekhawatiran tersebut, Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Institute (HAI) memberi saran agar program makan siang gratis tidak full APBN. Singkatnya, untuk membiayai program tersebut, jangan sepenuhnya menjadi beban anggaran pengeluaran negara.
Menurut Haidar Alwi, pemerintahan Prabowo-Gibran dapat melibatkan partisipasi BUMN atau private sector (swasta) untuk membiayai program makan siang gratis.
“Jadi, tidak semuanya menyedot anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN),” ujar Haidar Alwi, Minggu (12/5/2024).
Lebih lanjut Haidar Alwi mengatakan program makan siang gratis memerlukan anggaran yang sangat besar hingga mencapai triliunan rupiah setiap tahunnya. Oleh karena itu, demi efektivitas APBN maka Pemerintahan Prabowo-Gibran perlu menggandeng pihak lain dalam suksesi program makan siang gratis tersebut.
“Saran saya, program ini jangan sampai memangkas anggaran pengeluaran negara untuk pendidikan, kesehatan dan program mendesak lainnya,” ungkap Haidar Alwi.
Berikutnya, Haidar Alwi pun menyarankan agar pemerintah tidak menaikan pendapatan pajak untuk membiayai program makan siang gratis. Sebab, menurutnya hal tersebut bisa saja malah menimbulkan masalah baru.
“Maka, menurut saya, demi efektivitas APBN maka perlu ada prioritas penerima program makan siang gratis. Jadi, tidak semua anak sekolah dan ibu hamil tetapi khusus anak sekolah dan ibu hamil yang tidak mampu saja,” ungkap Haidar Alwi.
Baca juga: Gara-gara Akan Dimasukan ke Dalam RAPBN 2025, Mahfud MD Kritik Makan Siang Gratis
Prabowo Sudah Hitung Anggaran Pengeluaran Negara untuk Program Makan Siang Gratis
Sebelumnya, Presiden RI terpilih Prabowo Subianto menyatakan timnya telah menghitung berapa anggaran pengeluaran negara untuk mendanai program makan siang gratis. Dia pun meyakini anggaran negara cukup dan tidak akan mengganggu anggaran penting lainnya.
“Tim saya yang terdiri dari pakar-pakar yang kompeten telah menghitungnya. Dan, ini bisa,” ujar Prabowo Subianto.
Namun demikian, Prabowo mengakui demi tercapainya seluruh program unggulan memang memerlukan anggaran yang sangat besar. Oleh karena itu, dia menegaskan solusinya adalah dengan hilirisasi berbagai sektor usaha berskala besar seperti salah satunya pertambangan.
Sementara itu, Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka mengatakan saat ini pihaknya sedang mencari format terbaik untuk menggolkan program makan siang dan susu gratis. Ia berharap program itu dapat berjalan lancar demi menggapai Indonesia emas tahun 2045 mendatang.
“Kita harus menilai bahwa anggaran pengeluaran negara untuk program makan siang gratis ini sebagai investasi jangka panjang. Bukan semata pengeluaran saja,” ujar Gibran. (Feri Kartono/R8/HR Online/Editor Jujang)
a