harapanrakyat.com,- Akbar Hamdani, petani cabai di Dusun Cilengkong, Desa Neglasari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, mengalami gagal panen gegara serangan hama wereng.
Petani cabai dengan luas lahan garapan satu hektar tersebut pun berpotensi rugi hingga ratusan juta rupiah. Tanaman cabai miliknya hampir sebagian besar tidak bisa dipanen.
Baca Juga: Petani Milenial di Tasikmalaya Sulap Lahan Terbengkalai Jadi Kebun Cabe
Akbar mengatakan, luas lahan pertanian tanaman cabai kriting yang seharusnya memasuki panen pada bulan ini mencapai satu hektar. Jumlah tanaman cabai sebanyak 12 ribu pohon.
Namun sebagian besar tanaman cabai terkena hama wereng jenis ulat bor dan ulat grayak, hasil panen yang didapat tidak begitu maksimal. Hanya sekitar 1 ton cabai yang bisa dipanen.
“Ini gagal panen kena wereng semua ngga bisa panen. Paling cuma dapat sekitar satu ton cabai yang bisa saya panen,” kata Akbar, Jumat (31/5/2024).
Ketika normal tidak terkena hama wereng, panen cabai yang dihasilkan bisa mencapai sekitar 10 ton. Namun sekarang hanya bisa panen sekitar satu ton selebihnya sekitar 9 ton gagal panen. Harga cabai sekarang Rp 30 ribu per kilogram maka kerugiannya mencapai Rp 270 juta.
“Biasanya panen sekitar 10 ton itu maksimal sekarang paling 1 ton juga sudah susah. Kalau kerugian ya banyak tinggal 9 ton itu dikalikan harga sekarang Rp 30 ribu,” ujarnya.
Akbar mengaku pasrah tidak bisa menikmati masa panen cabai pada musim tanam saat ini. Tanaman cabainya hampir sebagian besar terkena serangan hama wereng.
Meski begitu Akbar berupaya melakukan perawatan supaya di musim panen yang berikutnya hasil panennya bisa maksimal. Upaya itu untuk menutup kerugian yang terjadi sekarang.
“Kita maksimalkan saja perawatan biar bisa panen lagi di musim panen yang mendatang,” ucapnya. (Muhlisin/R9/HR-Online/Editor-Dadang)