harapanrakyat.com,- Selepas berakhir masa jabatan di periode kedua sebagai Presiden RI, Jokowi tidak perlu menjadi Ketua Umum Partai. Sebab, jika ia menjadi ketua partai maka kemuliaannya akan tergerus.
Demikian buah pendapat dari pengamat politik Hasan Nasbi dalam kanal YouTube Total Politik, yang tayang pada Kamis (9/5/2024).
Hasan Nasbi dengan tegas menyatakan jika Joko Widodo jadi Ketua Umum Partai maka akan mengecilkan figurnya.
“Buat apa jadi ketua partai? Pak Jokowi harus selalu mendapat panggilan sebagai Mister President, bukan Ketum Partai,” tegasnya.
Baca juga: Foto Jokowi Mendadak Hilang di Sejumlah Kantor DPD PDIP, Ada Apa?
Menurut Hasan Nasbi, sangat tidak mengenakan apabila panggilan presiden berubah menjadi ketum.
Dengan maksud tidak merendahkan, Hasan Nasbi pun mengkritik mantan Presiden SBY yang sempat menjadi ketua umum Partai Demokrat. Ia juga mengkritik Megawati yang menjadi ketua umum partai PDIP hingga saat ini.
Jokowi Jadi Ketua Partai Demi Kuasai NKRI?
Lebih lanjut, Hasan Nasbi mengatakan Joko Widodo tidak perlu menjadi ketua partai karena sudah sangat relevan dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Justru, ketika mau tetap aktif berpolitik dan berlabuh di satu partai maka dampaknya akan menjadi preseden buruk. Bahkan, bisa saja mendapat penilaian ingin menguasai NKRI.
“Sudah sangat relevan! Tidak perlu lagi menjadi ketua partai. Kecuali, kalau memang tujuannya bukan mencari relevansi tetapi untuk menguasai,” ujar Hasan Nasbi.
Baca juga: Status Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka Bukan Lagi Kader PDIP
Oleh karena itu, Hasan Nasbi menyatakan sangat mendukung gagasan Presiden RI terpilih yang ingin menghidupkan kembali Dewan Pertimbangan Agung (DPA). Di mana, Jokowi menjadi salah seorang dari anggota DPA tersebut.
“Pak Jokowi sangat powerfull meski bukan ketua partai. Menurut saya, ketika beliau ada dalam DPA, akan sangat membantu pemerintahan mendatang karena ia memiliki otoritatif berdasarkan pengalamannya,” ulas Hasan Nasbi.
Dengan demikian, Hasan Nasbi memandang isu-isu yang menggadang-gadang Jokowi akan menjadi ketua partai sangat tidak logis. Selain itu, isu itu pun justru malah seakan-akan memandang kecil figur sang presiden RI ke-7 tersebut. (Feri Kartono/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)