harapanrakyat.com,- Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, mendorong terwujudnya program Bank Desa sebagai lembaga perbankan yang sahamnya milik desa.
Baca Juga: Kunjungi Kota Banjar, Kementerian PPDT RI: Dana Desa Jangan Hanya untuk Infrastruktur
Untuk menggolkan terbentuknya lembaga perbankan tersebut, Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar, telah melakukan koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menurutnya, bukan mustahil mendirikan lembaga perbankan yang sahamnya milik desa. Oleh karena itu, di akhir masa jabatannya ia bergerak lebih aktif mewujudkan terbentuknya Bank Desa.
“Terus terang, kami ingin mewujudkan terbentuknya lembaga perbankan yang sahamnya adalah milik desa. Sehingga pihak desa dapat mengembangkan lembaga keuangan ini,” ungkap Abdul Halim, Selasa (21/5/2024) di Yogyakarta.
Terkait hasil koordinasi dengan OJK, ia mengatakan bahwa pihak OJK siap mendampingi program pembentukan lembaga perbankan desa.
Lembaga Keuangan Mikro di tingkat kecamatan hasil bentukkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan LKD bisa berkembang menjadi Bank Desa.
“Beberapa PT Lembaga Keuangan Mikro telah mampu mengelola keuangan dengan aman berkat adanya pendampingan dari OJK,” ujar Abdul Halim.
Secara rinci, ia pun mencontohkan 100 sampai 500 BUMDes yang memiliki PT Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dapat membentuk satu lembaga perbankan.
Ia pun menegaskan bahwa pembentukan Bank Desa harus berdasarkan cita-cita bersama, siap bekerja sama, dan memiliki visi besar bersama.
Baca Juga: Aplikasi Desa Wisata dari Kemendes PDTT, Apa Tujuannya?
Program Bank Desa untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa
Abdul Halim juga menjelaskan, tujuan pendirian Bank Desa berbeda jauh dengan perbankan pada umumnya. Mengingat, keuntungan yang Bank Desa dapatkan akan kembali ke masyarakat.
“Berbicara bank secara umum tentu keuntungannya akan menjadi keuntungan para pemilik modal. Termasuk lembaga perbankan milik BUMN, yang mana keuntungannya kembali ke pemilik, yaitu negara,” katanya.
Sebagai langkah konkret, saat ini Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sedang menyiapkan proyek percontohan. Lokasinya berada di Malang, Jawa Timur.
“BUMDes di Malang tersebut telah siap mendirikan PT Lembaga Keuangan Mikro. Disisi lain, mereka juga telah memulai ekspor produk berupa bunga anggrek ke luar negeri,” terangnya.
Sehubungan dengan tersebut, Abdul Halim optimis PT Lembaga Keuangan Mikro se-Kabupaten Malang akan terbentuk Agustus tahun 2024 ini. Setelah itu, PT LKM tersebut akan membentuk Bank Desa.
Ia pun meyakini kehadiran Bank Desa dapat mendongkrak perekonomian. Karena, dari 3.500 Unit Pengelola Kegiatan (UPK) eks PNPM Mandiri, 2.400 telah bertransformasi menjadi BUMDes bersama LKD.
Baca Juga: Wakil Menteri Desa Ingatkan BUMDesa Tidak Boleh Rugikan Usaha Masyarakat
Selain memperkuat ekonomi desa, program Bank Desa juga akan menjadi pilihan baru jasa perbankan yang langsung menyentuh masyarakat. (Feri Kartono/R3/HR-Online/Editor: Eva)