harapanrakyat.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat melakukan berbagai upaya dalam melestarikan permainan tradisional. Salah satunya melalui Festival Permainan Olahraga dan Tradisional.
Baca Juga : Olahraga Tradisional Meriahkan HUT PGRI di Kalipucang Pangandaran
Dalam festival yang digelar di Teater Tertutup Taman Budaya Jabar tersebut, berbagai permainan maupun olahraga tradisional Tatar Sunda. Mulai dari oray-orayan, egrang bambu, paciwit ciwit lutung, egrang batok dan lain sebagainya.
Kepala Disparbud Jabar, Benny Bachtiar mengatakan, festival tersebut untuk menjawab keresahan masyarakat terkait meredupnya permainan dan olahraga tradisional. Sebab saat ini, anak-anak lebih tertarik bermain gadget.
Benny menegaskan, festival hasil kolaborasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Jabar tersebut, bertujuan agar permainan tradisional khas Jabar tidak punah. Selain berkompetisi, para pemeran festival juga ada dari kalangan para pelajar.
“Kami berharap anak-anak tidak lagi bergantung kepada gadget. Sehingga kembali memperkenalkan berbagai jenis permainan tradisional Jawa Barat,” ungkapnya di Kota Bandung, Senin (6/5/2024).
Menurutnya, permainan tradisional memiliki berbagai dampak positif bagi anak. Seperti membangun kebiasaan bersosialisasi, kekompakan, maupun berkomunikasi.
Baca Juga : Bangkitkan Kembali Olahraga Tradisional Kasti di Pangandaran Melalui Jeje Cup
Lebih jauh, dengan permainan tradisional akan membuat anak – anak menjadi lebih sehat. Sebab mereka lebih banyak beraktivitas di luar ruangan.
“Permainan tradisional juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung. Maka dengan semakin semaraknya permainan tradisional, juga dapat mendongkrak wisatawan berkunjung ke Jawa Barat,” ujarnya.
Ia menambahkan, ke depannya sosialisasi permainan tradisional juga lebih masif hingga ke tingkat RT di seluruh wilayah di Jabar. Sehingga, keberadaan permaianan tradisional ini tidak punah di tengah perkembangan zaman.
Berdasarkan data, pada 2021 tercatat sedikitnya ada 604 macam permainan tradisional di Jawa Barat. “Rencananya juga bisa menjadi ekstra kurikuler atau muatan lokal di sekolah,” ucapnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)