harapanrakyat.com – Komisi D DPRD Kota Bandung, Jawa Barat, mendorong Kemenkes segera memperbaiki layanan Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi (Sisrute). Pasalnya sistem rujukan tersebut masih kurang efektif untuk pasien antar rumah sakit.
Baca Juga : Tingkatkan Kualitas Kesehatan di Kabupaten Bandung, RSUD Otista Hadirkan Layanan Baru
Sebagai informasi, aplikasi Sisrute bertujuan untuk menghubungkan data pasien dari Puskesmas ke rumah sakit, termasuk di Kota Bandung. Sistem inisiasi Kementerian Kesehatan tersebut, untuk mempercepat proses administrasi bagi pasien yang perlu rujukan ke rumah sakit lain.
Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung, Aries Supriyatna mengatakan, persoalan yang menyangkut proses rujukan tersebut harus segera terantisipasi. Sebab dengan kondisi tersebut, maka menandakan sistem tidak berjalan.
“Jadi ini perlu ada perbaikan, apalagi Sisrute itu sistem pusat maka ada ketidakberdayaan dari Pemkot Bandung. Tetapi layanan kesehatan menjadi kewajiban kita. Artinya, ini yang harus kita perbaiki,” ungkapnya di Kota Bandung, Rabu (29/5/2024).
Menurutnya, meski Kemenkes mengelola sistem aplikasi Sisrute tersebut, namun harus ada solusi dari Pemkot Bandung. Karena hal ini, menyangkut pelayanan publik yakni layanan kesehatan bagi masyarakat.
“Karena ini adalah layanan wajib, yaitu pelayanan kesehatan. Jika ada kendala, maka rumah sakit dan Pemkot Bandung harus bisa mengantisipasinya,” ujarnya.
Anggota Komisi D Kota Bandung, Andri Rusmana menerangkan, sering menerima keluhan masyarakat terkait penggunaan aplikasi Sisrute ini. Bahkan terkadang antar rumah sakit tidak saling terkoneksi antara satu sama lain.
“Aplikasi Sisrute ini jarang ada yang berhasil. Semua pegawai rumah sakit berlindung dan berkelit di sistem ini. Pasien kan tidak memahami akan hal ini, maka seperti belum ada jawaban dari rumah sakit rujukan,” katanya.
Baca Juga : Soal Barang Milik Pasien Hilang, DPRD Ciamis akan Panggil RS Permata Bunda
Oleh karena itu, ia mempertanyakan apakah ada keterkaitan dengan pasien pengguna BPJS Kesehatan, sehingga rumah sakit rujukan cenderung kurang merespon.
“Apakah memang sengaja, rumah sakit tidak merespon dengan cepat rujukan pasien di aplikasi Sisrute. Malasnya itu, apakah karena pasien tersebut dari BPJS,” ujarnya.
Rumitnya Aplikasi Sisrute, Warga Sulit Urus Administrasi
Andri mengakui rumitnya layanan kesehatan, menyebabkan masyarakat kesulitan mengurus administrasi. Padahal, rumah sakit merupakan fasilitas penting dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi warga Kota Bandung.
Kendati demikian, pihaknya berharap Dinas Kesehatan Kota Bandung, BPJS, dan rumah sakit untuk bisa memberikan fasilitas kesehatan yang mumpuni. Terutama tanpa mempersulit pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Termasuk juga pasien yang menggunakan aplikasi Sisrute ini.
“Kami minta komitmen stakeholder terkait yang menangani soal kesehatan ini agar melayani pasien siapapun tanpa pamrih dan mempersulit. Tapi harus membantu mengedukasi, mengantarkan pasien dari masuk sampai keluar rumah sakit,” ucapnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)