Memahami keteladanan Nabi Syuaib memberikan banyak pelajaran berharga. Nabi Syuaib mengajarkan tentang pentingnya keadilan, menegakkan nilai-nilai moral, serta menghindari perilaku yang dapat merugikan orang lain. Sejarah nabi ini tentu bisa menginspirasi umat Muslim dalam menjalani kehidupan yang sesuai aturan Allah SWT.
Baca juga: Kisah Teladan Nabi Hud, Berakhlak Mulia dan Tidak Sombong
Dengan jasanya yang begitu besar, kisah keteladanan Nabi yang memegang teguh nilai-nilai akhlak ini sampai tercatat berulang kali di kitab suci Al Quran. Mulai dari Surah Al A’raf ayat 85-93, Hud ayat 84-95, Asy-Syu’ara’, Al Hijr dan Al Ankabut 36-37.
Lantas apa saja sifat-sifat terpuji yang dapat kita contoh dari kisah seorang Syuaib? Langsung saja kita ulas pada artikel berikut ini.
Keteladanan Nabi Syuaib Wajib Umat Islam Amalkan
Menurut catatan sejarah, Syuaib merupakan rasul ke-14 yang Allah SWT perintahkan untuk mendakwahi sebuah kaum. Kaum durhaka tersebut bernama “Madyan” yang menetap di kawasan Syam (kini masuk wilayah Yordania).
Kaum Madyan memiliki sifat tercela serta menganut ajaran sesat. Mereka berani menyekutukan Allah dengan menyembah sebuah pohon bernama “Aikah”. Syuaib pun merasa miris melihat kebiasaan mereka dan terus mengajak menuju ke jalan kebenaran.
“Wahai kaum Madyan, ketahuilah bahwa Aikah itu hanyalah pohon biasa. Maka sudah sepatutnya kalian menyembah Allah Sang Pencipta bukan justru ciptaan-Nya,”
Mendengar ajakan Nabi Syuaib orang-orang dari kaum Madyan justru mencelanya. Tak tanggung-tanggung, mereka bahkan kerap menghina Syuaib dengan kata-kata tidak manusiawi. Tak sedikit pula yang menyebutnya terkena sihir.
Kendati demikian, sebagai wali Allah, Syuaib tetap sabar dan tidak pernah goyah mengajarkan kebenaran. Sifat beraninya ini menjadi salah satu keteladanan Nabi Syuaib yang dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selalu Adil dan Berwibawa
Selain berani menyekutukan Allah SWT, kaum Madyan juga kerap melakukan perbuatan licik. Di tengah kegiatan ekonomi masyarakat yakni berdagang dan bercocok tanam, banyak sekali kecurangan dalam transaksi mereka.
Baca juga: Keteladanan Nabi Luth, Gigih Berdakwah Hadapi Kaum yang Menyimpang
Orang-orang kafir dari kaum Madyan tega melakukan korupsi, mengurangi timbangan, serta membayar transaksi yang tidak sesuai. Sehingga sangat merugikan orang-orang kecil atau budak yang tertindas.
Nabi Syuaib yang sangat menjunjung tinggi keadilan dengan tegas melawan tindakan-tindakan tersebut. Syuaib berupaya mengajarkan tentang pentingnya memperlakukan semua orang dengan adil. Tentunya tanpa memandang status sosial maupun kekayaan mereka.
Bahkan ketika melihat ketidakadilan atau penindasan terhadap kaum lemah, Syuaib tidak pernah berpaling. Keteladanan Nabi Syuaib ini juga telah tertulis dengan jelas dalam Q.S Al A’raf ayat 85 yang berbunyi:
Tetap Gigih Melawan Kekafiran
Dengan beragam ajakan dan bukti-bukti kebenaran yang Nabi Syuaib tunjukkan, nyatanya kaum Madyan tak juga bertaubat. Bahkan dengan terang-terangan menantang utusan Allah SWT dan mengatakan bahwa Syuaib hanyalah kaum lemah.
“Syuaib! Kami tidak mengerti apa yang kau katakan! Padahal kenyataannya kami melihat engkau hanya orang yang lemah di antara kami.”
Meski terus menghadapi kesulitan dan perlawanan, Syuaib tetap teguh dalam keyakinannya. Ia tidak pernah mundur dari misi untuk menyebarkan pesan keadilan serta kebenaran dari Sang Pencipta.
Baca juga: Sarah Istri Nabi Ibrahim, Wanita Cantik yang Sholehah
Hingga suatu hari, dengan segala upaya yang tak kaum kafir hiraukan, Allah memerintahkan Syuaib bersama kaumnya untuk mengungsi. Di saat itulah, Allah menyelamatkan orang-orang beriman sekaligus menghanguskan kaum kafir.
Karena setelah umat Nabi Syuaib pergi, wilayah yang kaum Madyan tempati menjadi sangat kering. Tidak ada mata air sedikitpun untuk menghidupkan tanaman-tanaman penghasil pangan. Kemudian berakhirlah mereka dengan datangnya gempa dan badai dahsyat.
Meneladani Sifat Terpuji Nabi Syuaib di Masa Kini
Setelah mengetahui keteladanan Nabi Syuaib di masa-masa perjuangannya, kini, kita dapat mengambil banyak pembelajaran. Seperti meneladani sifat keadilannya dengan menjadi orang yang bijak dalam segala aspek kehidupan. Baik hubungan sosial, pekerjaan, maupun kegiatan sehari-hari. Tentunya tanpa tanpa memandang suku, ras, atau kedudukan sosial.
Di era modern seperti sekarang, kita juga perlu meneladani ketegasan Nabi Syuaib yang berani menegakkan kebenaran. Meskipun harus berhadapan pada tekanan atau tantangan besar. Karena sejatinya, setiap hal yang berjalan sesuai aturan yang benar, memberikan hasil terbaik dan penuh keberkahan.
Selain itu, senantiasa sabar menghadapi berbagai ujian dari Allah juga penting untuk kita lakukan. Di tengah kesulitan dan rintangan di masa kini, senantiasa tenang menghadapi segalanya adalah salah satu bukti keimanan. Kita harus tetap yakin bahwa setiap ujian dari Allah pasti memiliki hikmah di baliknya.
Baca juga: Istri Nabi Ayyub yang Selalu Setia Menemani dalam Kesulitan
Dengan memahami keteladanan Nabi Syuaib, kita dapat menemukan inspirasi untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Sehingga bisa memberikan makna dan manfaat bagi masyarakat maupun pribadi. Selain itu, mengamalkan contoh-contoh perilaku terpuji Nabi Syuaib menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada ridha Allah SWT. (R10/HR-Online)