harapanrakyat.com – Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya menganggap penyebaran kasus DBD cukup memprihatinkan. Ia menganggap, kejadian kasus DBD merupakan fenomena tahunan yang terus terjadi.
Baca Juga : Kasus DBD di Jawa Barat Terus Melonjak, Alami Siklus 2 Tahunan
Sebagai informasi, berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Barat, jumlah kasus DBD hingga 5 Mei 2024 lalu tercatat ada 23.255 kasus. Angka tersebut berasal seluruh kota dan kabupaten di Jawa Barat. Bahkan, saat ini akibat kasus itu telah menyebabkan 193 orang meninggal.
Menurut Abdul Hadi, saat ini akses informasi masyarakat juga mulai bergeser ke dunia digital. Sehingga akses-akses digital tersebut, bisa menjadi media edukasi masyarakat.
“Jadi, pemerintah bisa mengedukasi masyarakat terkait pencegahan DBD dengan media sosial hingga menggandeng para influencer,” ungkapnya di Kota Bandung, Selasa (14/5/2024).
Menurut anggota DPRD Jawa Barat ini, pemanfaatan media digital untuk saluran edukasi DBD ini sebab penggunaan media sosial banyak. Ia menuturkan, DBD dapat terantisipasi jika masyarakat memiliki kesadaran hidup bersih dan menerapkan 3M plus.
Baca Juga : Waspada! Kasus Kematian DBD di Jawa Barat Banyak Menyerang Anak-anak
Walau demikian, ia mengakui kesadaran masyarakat terkait 3M plus juga mulai pudar. Sehingga peran media sosial dapat membantu dalam meningkatkan kesadaran dan literasi masyarakat.
“Karena ini menyangkut kesadaran, dan masyarakat juga lemah terkait literasi akan pencegahan DBD,” tutur anggota DPRD Jawa Barat itu.
Politisi PKS tersebut menilai pemerintah melalui dinas terkait juga harus turun tangan. Dalam rangka menggencarkan kembali literasi ke masyarakat.
“Pemerintah perlu meningkatkan literasi masyarakat terkait DBD ini,” ucap anggota Fraksi PKS DPRD Jawa Barat itu. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)