harapanrakyat.com – Menjelang Idul Adha, penjual hewan kurban dadakan menjamur di tengah masyarakat, termasuk di Jawa Barat. Akibatnya, tidak jarang hewan kurban itu sering tidak melalui proses pemeriksaan kesehatan hewan.
Baca Juga : Tahun Ini, Kebutuhan Hewan Kurban Jawa Barat Diprediksi Meningkat 15 Persen
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Arifin Soedjayana meminta para pedagang dadakan mentaati aturan berjualan. Salah satunya dengan tetap menjaga kondisi dan kesehatan hewan yang mereka jual tersebut.
“Terkait penjual hewan kurban dadakan, kita sudah melakukan rapat koordinasi dengan kabupaten dan kota. Penjual harus terdaftar di kabupaten/kota karena harus ada izin berjualan,” ungkapnya di Kota Bandung, Rabu (22/5/2024).
Pihaknya akan terus melakukan monitoring para penjual dadakan ini. Upaya tersebut, agar masyarakat dapat lebih aman untuk membeli hewan kurban.
Ia menegaskan, jika nanti pihaknya menemukan adanya kejanggalan seperti tidak adanya penanda kesehatan, maka ia langsung menarik hewan kurban tersebut. Dengan demikian, penjual hewan kurban tidak menjualnya ke masyarakat.
“Biasanya kalau hewan kurban punya penanda, baik itu ear tag atau kalung, maka petugas pengawas akan memasang stiker. Itu menandakan lapak ini sudah melalui pemeriksaan dan hewannya sehat-sehat,” katanya.
Baca Juga : Petugas Temukan Cacing Hati pada Hewan Kurban di Kota Banjar
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk berani menanyakan kepada penjual terkait kesehatan hewan kurban. Jika tidak ada penanda kesehatan, ia mengimbau konsumen agar tidak membeli hewan kurban tersebut.
Arifin menambahkan, dengan adanya hal ini maka pihaknya akan terus berupaya melakukan pengawasan penjual dadakan ini. Dengan harapan, masyarakat nantinya dapat merasa aman saat membeli hewan kurban.
“Kita juga akan meluncurkan para pemeriksa hewan kurban, mungkin di minggu pertama Juni nanti. Agar masyarakat merasa aman dari sisi ketersediaan dan kesehatan. Kami akan memeriksa kesehatan hewan kurban mulai dari tingkat penjual di lapaknya,” ujarnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)