harapanrakyat.com,- DPD Partai Golkar Kota Banjar, Jawa Barat, mengumumkan hasil survei pertama bakal calon (Balon) Wali Kota yang akan maju pada Pilkada mendatang.
Survei tersebut dilakukan bekerja sama dengan lembaga survei independen, Poltracking Indonesia, periode 29 April sampai 5 Mei 2024.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Banjar, Dadang Ramadhan Kalyubi mengatakan, hasil survei tersebut real dan tidak ada rekayasa apapun.
“Dari semua yang disurvei ini kami tidak tahu, dan kami kebagian dari DPP oleh Poltracking. Tentunya ini memang hasil real, kami tidak merekayasa apapun,” kata Dadang Ramadhan Kalyubi, Rabu (29/5/2024).
Baca Juga: Golkar Ciamis Rilis Hasil Survei untuk Pilkada 2024, Popularitas Herdiat Sunarya Tertinggi
Ia menjelaskan, pihaknya menyampaikan kepada lembaga survei siapa saja yang akan maju pada pemilihan kepala daerah tahun 2024.
“Kami menyampaikan kepada Poltracking bahawa siapa saja yang akan menjadi kepala daerah atau Wali Kota dari seluruh partai politik di Kota Banjar,” jelasnya.
Elektabilitas Tokoh yang Disodorkan Golkar Kota Banjar Berdasarkan Hasil Survei Poltracking
Menurutnya, elektabilitas calon Wali Kota Banjar jika Pilkada dilakukan hari ini maka Nana Suryana persentasenya sebanyak 28 persen, Dadang Ramadhan Kalyubi sebanyak 16,9 persen.
Kemudian, Bambang Hidayah sebanyak 8,8 persen, Akhmad Dimyati 6,1 persen, Sudarsono 4,8 persen, Maman Suryaman 4,5 persen, Atet Handiyana 2,5 persen, Dani Danial Mukhlis 2 persen.
Selanjutnya, Darmadji Prawirasetia 1,5 persen, Gun Gun Gunawan Abdul Jawad 1 persen, Dian Sardiana 0,8 persen. Ade Setiana 0,8 persen, Tri Pamudji Rudianto 0,5, lainnya 4,8 persen, tidak tahu atau tidak jawab 16,9 persen.
“Itulah top mind elektabilitas calon Wali Kota Banjar. Itu murni hasil survei Poltracking kami tidak merekayasa,” ungkapnya.
Dadang menyebut, hasil survei tersebut akan dijadikan dasar untuk melakukan evaluasi dan lebih meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat.
Baca Juga: Golkar Kota Banjar Silaturahmi ke PKB, Akankah Koalisi Terulang Kembali di Pilkada 2024?
“Survei pertama ini akan kita jadikan dasar untuk lebih meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat. Karena persentase urutan pertama di bawah 30 persen jadi masih bisa berubah kapan saja,” pungkasnya. (Sandi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)