harapanrakyat.com – Dinkes Kota Cimahi, Jawa Barat, mengimbau masyarakat Kota Cimahi untuk menanam tanaman pengusir nyamuk. Selain itu, warga juga bisa memelihara ikan pemakan jentik nyamuk untuk mengurangi populasi nyamuk. Upaya tersebut untuk meminimalisir sebaran Penyakit DBD di Kota Cimahi.
Baca Juga : Jumlah Kasus DBD di Bandung Barat Terus Naik, 13 Orang Meninggal
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Cimahi, Dwihadi Isnaini menyarankan warga Cimahi menanam tanaman yang dapat mengusir nyamuk. Ia menyebut, tanaman tersebut misalnya seperti bunga lavender, daun sirih, dan daun mint.
“Kita menganjurkan menanam tanaman pengusir nyamuk. Contoh bunga lavender, daun sirih, daun mint,” katanya, Minggu (5/5/2024).
Kemudian, pihaknya juga menyarankan masyarakat memelihara ikan cupang, mujair, mas dan sebagainya di bak penampungan air. Sebab menurutnya, keberadaan berbagai jenis ikan itu akan menghambat perkembangbiakan jentik nyamuk, termasuk nyamuk aedes aegypti.
“Ikan cupang atau ikan lainya juga adalah pemakan jentik. Jadi bisa buat pencegahan dari mulai jentiknya agar tidak berkembang biak jadi nyamuk penyebab DBD,” tuturnya.
Baca Juga : Kota Bandung Tertinggi Penyebaran Kasus DBD, Kabupaten Bandung Tertinggi Tingkat Kematian
Namun Dwihadi mengatakan, selain dari menanam tanaman pengusir nyamuk dan juga memelihara ikan, gerakan 3M pun harus lebih optimal. Masyarakat tidak boleh mengabaikan genangan air yang tertampung di sekitar rumah, terlebih saat ini masih terjadi hujan.
Genangan air tersebut, kata Dwihadi, dapat menjadi tempat berkembangnya jentik nyamuk penyebab DBD. Dwihadi juga mengingatkan, nyamuk aedes aegypti tak hanya berkembangbiak di luar rumah. Namun, sangat berpotensi juga dapat hidup di dalam rumah seperti sangkar burung dan genangan air sisa dispenser.
“Ini sering kita temukan di dalam rumah dan usahakan jangan ada gantungan cucian di dalam rumah. Jadi, optimalisasi 3M dan menanam tanaman pengusir nyamuk serta memelihara ikan pemakan jentik, bisa meminimalisir penyebaran nyamuk DBD,” katanya. (Juhaeri/R13/HR Online/Editor-Ecep)
