harapanrakyat.com,- Puluhan mahasiswa menduduki ruang rapat paripurna saat menggelar aksi demo di DPRD Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (6/5/2024).
Selain memblokade Jalan RE Martadinata, massa juga berorasi silih berganti menyampaikan keresahannya terkait pendidikan dan masalah buruh.
Selain itu, saat demo memanas terdengar teriakan dari atas mobil komando untuk membubarkan DPRD. Massa menilai anggota DPRD Kota Tasikmalaya tidak bisa menyuarakan aspirasi masyarakat.
“Kebijakan-kebijakan selalu ada di pusat, terus apa gunanya DPRD? Bubarkan saja!” teriak salah satu orator mahasiswa.
Setelah berorasi di tengah jalan, massa merangsek masuk menuju halaman ruangan rapat paripurna tanpa dihadang pihak kepolisian.
Sebelum masuk ke ruang rapat paripurna DPRD, massa kembali berorasi, sambil membakar ban sambil berteriak meminta ditemui anggota DPRD.
Baca Juga: Ini Nama-nama Wakil Rakyat Terpilih Pemilu 2024 di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya
Namun, tidak ada anggota DPRD Kota Tasikmalaya yang menemui para pendemo. Mahasiswa kemudian merangsek masuk ke ruang rapat paripurna.
Tuntutan Mahasiswa yang Demo di Kota Tasikmalaya
Dua orang anggota DPRD Kota Tasikmalaya dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya akhirnya menemui mahasiswa yang demo.
“Kami demo menuntut agar fasilitas di Kota Tasikmalaya layak pakai, serta mampu memberikan ruang kepada pelajar untuk berkembang dengan baik,” Kata Samil Fadilah Korlap Aksi di lokasi, Senin (6/5/2024).
Massa pendemo juga menuntut perubahan status guru honorer yang telah memenuhi syarat dan berkompeten menjadi guru P3K.
Sedangkan tuntutan lainnya yaitu, mengurangi pemberian gaji kepada guru yang berkedok magang, memperbaiki tata kelola administrasi dan birokrasi untuk lebih mempermudah dalam segala bidang yang berkaitan pada ruang lingkup pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar mengajak siapapun untuk berkunjung ke sekolah yang ada di pinggiran. Ia mengaku sering berkunjung ke sekolah-sekolah tersebut.
Baca Juga: Rapat Paripurna Hari Jadi Kota Tasikmalaya Diwarnai Aksi Demo
“Saya mengajak siapapun untuk melihat kondisi riil sekolah, banyak sekolah yang harus dibantu secara infrastruktur, terkait guru honorer yang ingin masuk P3K kita upayakan, sebab kita tidak bisa berdiri sendiri, di sana ada Dinas Keuangan yang memastikan kesiapan anggaran,” ujarnya. (Apip/R7/HR-Online/Editor-Ndu)