harapanrakyat.com,- Petani cabai gagal panen karena cabainya habis dimakan ulat hingga mengalami kerugian lebih dari Rp 100 juta. Petani yang mengalami gagal panen itu adalah Akbar, asal Dusun Cilengkong, Desa Neglasari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat.
Baca Juga: Petani Cabai di Banjar Rugi Ratusan Juta gegara Serangan Hama Wereng
Ia menyebutkan ciri-ciri tanaman cabai yang terkena serangan hama wereng ulat bor, grayak dan penyakit patek. Biasanya daun tanamannya akan mengering, berlubang, kemudian menjadi layu.
Cabai yang terkena ulat bor juga akan terlihat dengan adanya lubang-lubang kecil pada cabai, sehingga perkembangan tanaman menjadi tidak maksimal dan mempengaruhi hasil panen.
“Daunnya itu mengering, kadang juga kecil dimakan sama ulat. Cabainya juga berlubang, ada lubang kecil-kecil karena ulat bor, jadi hasilnya tidak maksimal,” terang Akbar, petani cabai yang gagal panen kepada harapanrakyat.com, Jumat (31/5/2024).
Ia mengaku sudah berupaya memaksimalkan perawatan dengan membasmi hama wereng tersebut dengan cara disemprot menggunakan cairan pestisida pembasmi hama. Namun tetap saja susah untuk menghilangkannya.
Hal ini karena hama wereng yang menyerang tanaman seperti ulat bor, grayak dan penyakit patek pada musim panen ini jumlahnya cukup banyak.
“Sudah pakai semprot juga tetap susah, karena hama yang sekarang muncul di bulan Mei ini cukup banyak. Berbeda ketika masa tanam yang lalu masih bisa diatasi,” ujarnya.
Lanjutnya mengatakan, hama wereng ulat bor, grayak dan penyakit patek tersebut biasanya menyerang tanaman cabai ketika memasuki bulan Mei. Serta pada saat tanaman cabai sedang memasuki masa-masa pertumbuhan.
Menurutnya, hama wereng yang menyerang tanaman cabai berkembang biak karena faktor kurangnya pasokan air. Terlebih saat tidak sedang dalam musim penghujan.
Baca Juga: Produksi Bawang Merah Petani Lokal di Kota Banjar Minim, Tak Bisa Cukupi Kebutuhan Pasar
“Sekarang kan lagi nggak musim hujan jadi hama yang muncul cukup banyak. Bukan hanya ulat saja, tapi juga penyakit patek yang langsung menyerang tanaman,” ungkapnya. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)