harapanrakyat.com,- Viman Alfarizi, salah satu bakal calon Wali Kota Tasikmalaya yang diusung dari partai Gerindra gandeng ibu-ibu Gapoktan untuk meraup dukungan di Pilkada Kota Tasikmalaya pada November 2024 mendatang.
Puluhan ibu-ibu yang hadir merupakan perwakilan dari 10 Kecamatan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang ada di Kota Tasikmalaya. Mereka berkumpul di Sekretariat Gapoktan, Kecamatan Indihiang, Sabtu (17/5/2024).
Ibu-ibu Gapoktan ini berkumpul untuk mendeklarasikan diri mendukung Viman di Pilkada Kota Tasikmalaya.
Viman menyebut infrastruktur pertanian di Kota Tasikmalaya harus baik. Hal itu merupakan bagian dari visi misi Viman Alfarizi.
“Ini merupakan salah satu dari konsep dasar untuk membuat visi misi menuju Tasik Pinunjul, yakni insfatruktur harus baik,” katanya, Sabtu (17/5/2024).
Menurutnya, relawan yang sebagian besar adalah ibu-ibu merupakan pondasi dari keluarga, keluarga itu merupakan pondasi dari Pemerintah Daerah dari perkembangan daerahnya
“Jadi memang ibu-ibu ini harus menjadi garda terdepan, perbaikan mental untuk mencetak generasi penerus di Kota Tasikmalaya, karena 0 sampai 6 tahun adalah usia emas pembentukan mental,” kata Viman.
Sehingga menurut Viman, hal tersebut merupakan solusi jangka panjang, bagi masalah sosial dan masalah mental di Kota Tasikmalaya.
“Baik itu geng motor, baik itu penggunaan miras yang masih tinggi. Kemudian juga LGBT yang masih bertebaran di Kota Tasikmalaya, itu yang tadi saya sampaikan kepada ibu-ibu,” katanya.
Viman, Bakal Calon Wali Kota Tasikmalaya Bicara tentang Sampah
Terkait sampah yang tidak pernah selesai penanganannya di Kota Tasikmaya, Viman menjawab, sampah ini harus diselesaikan secara holistik.
“Bagaimana Ciangir di sana penyelesaiannya, harus ada perencanaan yang baik, jangan hanya penyelesaian parsial, tapi memang harus dipelajari dan ada perencanaan yang spesifik. Kita libatkan akademisi, kemudian juga DPRD dan juga dinas terkait harus berkolaborasi dengan baik,” janjinya.
Lanjut Viman, untuk penataan Ciangir, dari lahan yang ada bagaimana membakar sampah juga penyelesaiannya.
“Apakah ditimbun ataupun dibakar dengan mesin yang baik dan segala macam di sana,” katanya.
Viman menegaskan, masalah sampah juga perlu kesadaran dari masyarakat untuk memilah sampah dari rumah.
“Kemudian bagaimana juga kita mengkampanyekan 3R (Reuse, Reduce, Recycle) dan harus ada juga TPS-TPS di perbatasan kelurahan. Sehingga sudah terpilah dan Ciangir tidak menjadi tumpuan, tidak menjadi permasalahan lagi, jadi harus disesuaikan dari hulu ke hilir,” pungkasnya. (Apip/R7/HR-Online/Editor-Ndu)