Penjualan paha kodok asal Indonesia menjadi sorotan. Pasalnya, organisasi internasional PETA alias People for the Ethical Treatment of Animals mengungkapkan hasil investigasinya.
Sebelum raksasa supermarket global tersebut menghentikan pasokan dari Indonesia, sempat menangguhkan pasokan paha kodok dari Indonesia. Hal itu karena menunggu hasil penyelidikan PETA. Namun setelah selesai, akhirnya Carrefour memutuskan untuk mengakhirinya.
Paramitha Iskan, PETA wilayah Asia mengungkapkan, kodok yang berasal dari Indonesia sebelum dijual ke berbagai supermarket asal Prancis, seperti Carrefour, dibacok dalam keadaan hidup. Lalu kemudian mengambil bagian pahanya.
Baca juga: Sejumlah Remaja Bersihkan Selokan Videonya Viral, Fahri Hamzah: Ini Gerakan Luar Biasa
Tak hanya itu, PETA juga menyoroti para pekerja yang mengambil kodok itu dari habitat alaminya. Kemudian mereka menangkap dan memasukkannya ke dalam karung.
Karena itu, secara otomatis kodok pun banyak yang mati karena lemas. Tak hanya itu, mereka juga memotong bagian kepala dan kaki kodok di lantai untuk proses mengupas kulitnya. Namun banyak yang hidup dan sadar.
Berdasarkan data, Indonesia terkenal sebagai salah satu eksportir paha kodok yang paling besar di dunia, bahkan penjualannya dominan di Prancis.
Dalam hitungan Maret hingga Mei 2023 saja, tercatat hingga 322 ton yang mana rata-rata berujung di supermarket maupun restoran Prancis.
Bahkan, Eurostat mencatat, UE telah mendatangkan 35 ribu ton paha kodok di tahun 2010 dan 2022. Artinya, jumlah tersebut setara sekitar 703 juta sampai 1,75 miliar kodok.
Sementara itu, spesies kodok yang paling banyak ditangkap merupakan jenis kodok sawah dan batu. Karena penangkapan besar-besaran itu, terutama untuk penjualan paha kodok, menyebabkan populasinya menurun.
Di lapangan, PETA menemukan jika jenis kodok batu dalam proses ekspor labelnya dipalsukan. Sebab, penangkapan kodok jenis batu tersebut masuk kategori ilegal. (Muhafid/R6/HR-Online)