harapanrakyat.com,- Seorang bocah perempuan di Tanjungsukur, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, jadi korban penjambretan.
Baca Juga: Detik-detik Seorang Nenek Dijambret di Tasikmalaya, Emas Senilai Rp 15 Juta Melayang
Diketahui pelaku penjambretan merupakan perempuan berusia 29 tahun. Pelaku membawa perhiasan kalung milik korban di sebuah gang.
Siti, orang tua korban mengatakan, kejadian itu berawal saat dirinya mengantar anaknya pergi ke sekolah. Kemudian saat menunggu anaknya, ada seorang perempuan menghampirinya.
Perempuan tersebut meminta bantuan dan meminjam handphone milik Siti dengan dalih mau menghubungi seseorang.
“Saya kan lagi nunggu anak di sekolah lumayan lama. Terus melihat perempuan itu mondar-mandir kayak lagi ngincar, tapi saya nggak curiga. Setelah itu ia minta tolong Whatsapp seseorang, tapi handphone saya cuma bisa pakai Wifi,” tutur Siti, Selasa (14/5/2024).
Karena tidak menaruh curiga, maka setelah berbincang Siti pun mengajak perempuan tersebut ke rumahnya untuk makan dan minum. Bahkan pelaku juga ditawari untuk mandi.
“Saya bingung karena ia nggak pergi, ya udah lah saya ajak ke rumah dan ditawari makan sama minum, disuruh mandi juga,” terang Siti.
Kemudian, sekitar pukul 12.30 WIB, perempuan itu pamit pulang dan berniat pergi ke pasar dulu menjual gelangnya untuk ongkos.
Baca Juga: Pulang dari Bank, PNS Banjar Nyaris Jadi Korban Penjambretan
“Setelah dzuhur tuh pamit pulang, saya tanya naik apa, terus ia bilang mau jual dulu gelang pemberian neneknya ke pasar, dan nggak lama ia pun pergi,” jelasnya.
Anaknya Jadi Korban Penjambretan di Kota Banjar
Sementara itu, anak perempuannya juga pergi bermain sepeda. Tidak berselang lama, anaknya pulang ke rumah dengan kondisi sudah nangis.
“Anak saya ke depan mungkin ia jalan-jalan, namanya juga anak kecil kan main sepeda. Terus pas pulang sudah nangis, bilang kalungnya diambil orang. Itu emas putih sih beratnya sekitar 2,5 gram. Tapi namanya anak kecil dikasih perhiasan gitu juga udah senang kan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Siti mengatakan, perempuan itu sempat kabur namun berhasil ditangkap oleh warga dan dibawa ke Polsek Pataruman.
Kapolsek Pataruman AKP Hadi Winarso membenarkan terkait adanya bocah kelas 3 SD yang menjadi korban penjambretan.
“Betul, hari ini kami terima laporan dari masyarakat tentang anak yang menggunakan perhiasan kalung dan diambil oleh orang lain,” katanya.
Hadi menyebut, dalam penanganan kejadian itu pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Unit PPA, karena melibatkan perempuan dan anak di bawah umur.
Baca Juga: Di Banjar, Seorang Janda Menjadi Korban Penjambretan
“Kami langsung koordinasi dengan Polres di Unit PPA untuk penanganan lebih lanjutnya. Karena korban anak di bawah umur dan pelakunya adalah perempuan. Jadi kami tidak menangani perkara tersebut,” pungkas Hadi Winarso. (Sandi/R3/HR-Online/Editor: Eva)