harapanrakyat.com,- Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID), menyebut bahwa siaran kebudayaan bangsa saat ini sangat penting. Hal itu Komisioner KPID Jalu P ungkapkan, saat workshop penyiaran di stasiun televisi lokal Jalan SL Tobing Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (26/4/2024).
Baca Juga: Workshop Gerta Maja, Wabup Ciamis Apresiasi Kolaborasi Pentahelix Kurangi Pengangguran
Menurut Jalu, pentingnya siaran kebudayaan bangsa tersebut, adalah guna menepis masuknya budaya luar.
“Budaya luar ini tentunya dapat mempengaruhi budaya Indonesia. Seperti Jepang maupun Korea. Budaya ini masuk melalui tayangan media streaming seperti Netflix atau lainnya,” ungkapnya.
Baca Juga: Workshop Supervisi Pembelajaran, Upaya Disdik Ciamis Tingkatkan Mutu Pendidikan
Sementara itu, Ketua KPID Jabar, Adiyana Slamet mengatakan, mengembalikan fungsi penyiaran menjadi isu prioritas seni serta budaya.
Adiyana mengatakan, bahwa permasalah di lembaga dan sistem penyiaran jaringan, regulasi Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran atau P3SPS wajib menayangkan 10% konten lokal.
“Sedangkan untuk radio 60%,” kata Ketua KPID Jabar yang juga workshop penyiaran.
Lia Rohliawati serta Acep Zamzam Noor yang merupakan budayawan dan seniman, sepakat dalam mempertahankan budaya bangsa, peran radio dan televisi sangat besar.
Menurutnya, bagaimana radio dan juga televisi mengemas sebuah konten supaya dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman sekarang ini.
“Kita semua mempunyai tanggung jawab, supaya menjadi garda terdepan untuk memajukan budaya kita sendiri,” ujarnya.
Baca Juga: Wartawan di Kota Banjar Ikuti Workshop dan Anugerah Karya Jurnalistik BPJS Kesehatan
Workshop penyiaran yang diadakan oleh KPID Jabar ini, untuk mendorong peningkatan konten seni budaya buat pelaku media.
Dalam workshop tersebut juga ada diskusi yang dihadiri oleh para penyiar radio dan televisi itu. Diskusi tersebut mengulas Gerakan Media Sehat Pemirsa Cerdas. (Apip/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)