harapanrakyat.com,- Hujan deras yang mengguyur menyebabkan puluhan rumah terendam banjir di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Kamis (25/4/2024) malam.
Baca Juga: Jalan di Tasikmalaya Ini Jadi Langganan Banjir, Warga Minta Pemerintah Ambil Langkah Konkret
Diduga banjir terjadi akibat aliran Sungai Cibodas tersendat material tembok penahan tanah (TPT) perumahan di Kampung Cibodas Pesantren, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cisayong yang longsor.
Air yang tersendat kemudian meluap hingga ke pemukiman warga yang berada di belakang komplek perumahan tersebut. Ketinggian air mencapai 20 sampai 30 centimeter.
Camat Cisayong, Ayi Mulyana mengatakan, sedikitnya ada 20 rumah yang terendam banjir di Cisayong, Tasikmalaya akibat TPT perumahan longsor.
“Hal ini patut kita pertanyakan, bagaimana bentuk tanggung jawab pihak pengembang perumahan di wilayah ini,” ujar Ayi di lokasi banjir.
Lanjutnya mengatakan, pihaknya juga akan menelusuri apakah Prasarana, Sarana Utilitas Umum (PSU) perumahan tersebut sudah diserahkan ke pemerintah daerah atau belum.
Kalau ternyata belum, maka kerugian warga yang rumahnya terendam banjir merupakan tanggung jawab pihak pengembang perumahan tersebut. Meski begitu, pemerintah daerah tidak akan lepas tanggung jawab.
“Dengan kejadian seperti ini kami bersama-sama datang all out membela masyarakat. Kami bersama pemerintah desa akan menelusuri pengembang perumahan untuk meminta tanggung jawab moril maupun materilnya atas pembangunan perumahan,” katanya.
Menurut Ayi, efek terhadap lingkungan harus diperhatikan. Pembangunan apa pun harus ada analisis dampak lingkungan. Apakah bisa menyebabkan hal-hal yang menjadi dampak sosial atau tidak.
Sementara itu, Kepala Desa Mekarwangi Tatang Rustandi mengatakan, Pemerintah Desa Mekarwangi sebelumnya sudah melakukan teguran-teguran terhadap pengembang perumahan. Tapi sampai sekarang hanya memberikan janji-janji saja.
Baca Juga: Jalan di Cisayong Tasikmalaya Tertutup Longsor, Akses Kendaraan Lumpuh
“Beberapa kali sudah mengingatkan, tolong perhatikan ini karena dampaknya bakal dirasakan masyarakat. Tapi pengembang perumahan selama ini seperti mengabaikan,” katanya. (Apip/R3/HR-Online/Editor: Eva)