harapanrakyat.com,- Sejumlah objek wisata di Kota Banjar, Jawa Barat, rupanya belum begitu banyak diminati oleh wisatawan untuk merayakan suasana libur Lebaran Idul Fitri 1445 H.
Baca Juga: Soal Pengelolaan 3 Wisata Baru di Kota Banjar, Begini Kata Disporapar
Pemerintah Kota Banjar pun belum bisa menikmati panen pendapatan asli daerah (PAD) dari para wisatawan saat libur Lebaran.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Banjar Dedi Suardi mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan yang pihaknya lakukan, saat Lebaran terdapat 541 wisatawan yang berlibur di Banjar.
Para wisatawan tersebut berlibur mengunjungi kawasan obyek wisata Situ Mustika, Kecamatan Purwaharja, dan Puncak Pager Batu Batulawang, Kecamatan Pataruman.
Okupansi sejumlah hotel seperti Hotel Mandiri dan Banjar Indah saat libur Lebaran Idul Fitri, juga tercatat banyak wisatawan yang berkunjung menginap.
Adapun untuk obyek wisata Situ Leutik di Kecamatan Banjar, dan Lembah Pajamben di Kecamatan Pataruman, jumlah pengunjungnya kurang begitu signifikan.
“Pengunjung wisatawan saat libur Lebaran kemarin ada ratusan di wisata Situ Mustika dan Puncak Pager Batu,” kata Dedi Suardi, didampingi Kabid Pariwisata R Maya Dewi, Selasa (16/4/2024).
Baca Juga: Raperda Retribusi Tengah Digodok, Masuk Obwis Situ Leutik Kota Banjar Harus Bayar
Pengembangan Objek Wisata di Kota Banjar
Lanjutnya mengatakan, untuk mendukung pengembangan objek wisata di Kota Banjar, menurutnya memang tidak mudah dan harus banyak inovasi. Tidak seperti di wilayah Pangandaran yang memiliki kekayaan alam yang sudah memadai.
Selain itu, untuk pengembangan sejumlah obyek wisata, pihaknya juga terbuka jika ada investor yang masuk untuk menambah wahana wisata. Seperti flying fox maupun outbound di obwis Situ Leutik.
“Untuk objek wisata di Kota Banjar memang harus banyak inovasi buatan. Kami juga mengupayakan dan terbuka apabila ada investor yang masuk. Karena kalau dari kota biayanya cukup besar,” kata Dedi.
Pihaknya ke depan juga akan membentuk Badan Promosi Pariwisata Daerah (BP2D untuk menunjang kemajuan wisata daerah.
Sekarang ini proses pembentukan BP2D menunggu peraturan daerah (Perda) yang masih dalam tahap penyelesaian di tingkat Pansus DPRD Kota Banjar.
Baca Juga: Libur Idulfitri 1445 H, Tempat Wisata Situ Wangi di Kawali Ciamis Sepi Pengunjung
“Kita juga perlu ada BP2D untuk menunjang promosi wisata, dan ini sifatnya mandiri, cuma difasilitasi oleh kami. Sebelum itu nanti ada pembentukan tim koordinasi pariwisata daerah atau TKPKD,” jelasnya. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)