Membaca Surat Al Kahfi 10 ayat terakhir merupakan amalan dalam Al Quran yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ini karena sejumlah fadhilah serta keberkahan yang terkandung pada 10 ayat terakhirnya. Salah satu yang paling utama adalah tentang perlindungan dari fitnah Dajjal.
Baca juga: Kandungan Surat Al Kafirun, Keutamaan dan Penerapannya
Sebagaimana tercantum dalam HR Ibnu Hibban yang berbunyi: “Barang siapa membaca Al Kahfi, terutama 10 ayat terakhirnya, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal.”
Tak hanya itu saja, memahami makna ayat-ayat terakhir surat ini juga memberikan banyak pelajaran berharga bagi kehidupan. Lantas seperti apa penjelasan lengkapnya? Mari kita ulas dalam artikel berikut.
Surat Al Kahfi 10 Ayat Terakhir dan Tafsirnya
Seperti umat Muslim ketahui, Al Kahfi merupakan surat ke-18 dalam Al Quran. Surat ini terdiri atas 110 ayat, yang masing-masing memiliki kandungan luar biasa. Secara garis besar di dalamnya mengisahkan pemuda yang berlindung di sebuah gua selama 309 tahun.
Mengingat jumlah ayatnya sangat banyak, Allah SWT memberi kemudahan dengan anjuran membaca sekaligus menghafal ayat-ayat tertentu. Beberapa orang cenderung memilih 10 ayat pertama untuk meraih kebaikan dunia.
Kendati demikian, tak sedikit pula yang senantiasa membaca ayat 101 hingga 110 untuk kepentingan akhirat. Terlebih dalam memperkuat keimanan supaya tidak terhasut ajakan manusia pembawa kerusakan yakni Dajjal. Berikut adalah bacaan Surat Al Kahfi 10 ayat terakhir beserta maknanya:
Bacaan Ayat 101
Ayat di atas menunjukkan bahwa orang-orang kafir yang hatinya telah tertutup akan kesulitan dalam menerima petunjuk-Nya. Mereka tidak mampu lagi mendengarkan serta memahami ajaran-Nya secara benar karena keengganan maupun keangkuhan.
Ini menjadi teguran keras supaya kita senantiasa mengingat Allah dalam keadaan apapun. Menghilangkan sifat angkuh dalam pikiran dan hati atas apa yang dapat kita raih. Karena segala hal di dunia adalah milik Allah Ta’ala.
Bacaan Ayat 102
Makna ayat tersebut mengandung pesan tentang kekuasaan dan keberadaan Allah SWT yang mutlak. Ia turut menegaskan bahwa orang-orang kafir tidak dapat mengambil hamba-hamba-Nya sebagai penolong melainkan dari Allah sendiri.
Baca juga: Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi di Hari Jumat dan Caranya
Ayat 102 turut mengingatkan tentang konsekuensi bagi orang-orang kufur yang menolak keimanan. Salah satunya berupa balasan kejam dengan memasukkan ke neraka Jahanam sebagai tempat tinggal mereka kelak.
Bacaan Ayat 103
Pada bacaan surat Al Kahfi 10 ayat terakhir tepatnya ayat ke-103, Allah memerintahkan Muhammad untuk berkata pada orang-orang kafir. Dalam perintah tersebut Allah meminta Muhammad untuk menyadarkan manusia akan kebodohan mereka yang mengesampingkan ajaran-Nya.
Baca juga: Kandungan Surat Al Hujurat Ayat 12 Tentang 3 Perilaku Negatif
Ayat 103 menyoroti orang-orang kafir yang merasa paling cerdas dalam hal duniawi. Namun justru mungkin berada dalam keadaan paling merugi di akhirat nanti. Karena sejatinya mereka tidak memperoleh apapun dari upayanya.
Pesan ini sekaligus mengajak kita untuk memahami tujuan hidup sejatinya hanya untuk beribadah kepada Allah. Sehingga kesuksesan yang sebenarnya terletak dalam keimanan serta ketaatan pada-Nya. Jangan sampai nikmat dunia yang hanya sesaat menyilaukan hati dan membuat kita menjadi orang-orang yang rugi.
Bacaan Ayat 104
Berikutnya pada ayat ke-104, Allah kembali menegaskan bahwa orang-orang kafir senantiasa menganggap apa yang mereka lakukan adalah kebaikan. Padahal dengan tidak menganggap keberadaan Allah, mereka sejatinya sedang berada dalam kesesatan.
Bacaan Ayat 105
Makna surat Al Kahfi 10 ayat terakhir tepat di ayat kelima ini, menggambarkan orang-orang yang menolak kekuasaan Allah. Bahkan tidak mempercayai ayat-ayat Allah sebagai suatu kebenaran. Maka segala amal yang mereka lakukan menjadi sia-sia.
Allah bahkan menegaskan bahwa amal mereka tidak akan ditimbang di hari Kiamat. Itu artinya, nerakalah yang akan menjadi tempat terakhir atas semua balasan kekufuran mereka. Naudzubillah min dzalik.
Bacaan Ayat 106
Ayat di atas kembali menegaskan konsekuensi bagi orang-orang kafir yang menolak bahkan merendahkan ayat-ayat Allah. Apalagi jika bukan pintu neraka Jahanam yang siap menyiksa mereka dengan segala kepedihannya.
Bacaan Ayat 107
Tafsir surat Al Kahfi 10 ayat terakhir tepatnya ayat ke-107 menyampaikan makna penting tentang balasan untuk orang-orang beriman. Dimana mereka yang memiliki iman kuat serta senantiasa beramal saleh akan memperoleh pahala besar berupa surga Firdaus.
Bacaan Ayat 108
Makna ayat ke-108 menjelaskan tentang orang-orang yang beriman akan hidup kekal di surga Firdaus. Tentunya dengan berbagai keindahan dan ketentramannya. Sehingga mereka merasa begitu bahagia dan puas. Sampai-sampai tidak sekalipun terbesit untuk meninggalkannya atau pindah ke tempat lain.
Bacaan Ayat 109
Tepat di ayat ke-109 ini, Allah SWT mengulas kembali segala kebenaran yang telah disampaikan pada ayat-ayat sebelumnya. Mulai dari kisah Ashabul Kahfi, Nabi Musa dan Khidir, serta masih banyak lagi.
Kemudian Allah turut menegaskan betapa ilmunya sangat luas, sampai-sampai lautan tinta tidak akan cukup menuliskannya. Maka sesungguhnya tidak ada alasan bagi umat untuk buta akan kebenaran. Karena semua yang manusia perlukan sudah tertera dengan sangat-sangat jelas.
Bacaan Ayat 110
Terakhir dalam ayat ke 110, Allah SWT memerintahkan kepada Muhammad untuk mengajarkan tentang tauhid. Karena sesungguhnya hanyalah Allah satu-satunya Tuhan yang berhak manusia sembah. Maka segala sesuatu yang mempersekutukannya merupakan dosa besar.
Baca juga: Fadilah Membaca Surat Al Ikhlas, Surat Istimewa dalam Al Quran
Itulah penjelasan tentang Surat Al Kahfi 10 ayat terakhir lengkap dengan makna yang terkandung di setiap ayat. Semoga ini bisa menjadi pengingat bagi kita semua supaya senantiasa membaca dan merenungkan Al Kahfi. Tak hanya sebagai rutinitas di hari Jumat tetapi juga sarana ibadah untuk mendapatkan berkah dan perlindungan Allah SWT. (R10/HR-Online)