harapanrakyat.com,- Direktur PT Maju Jaya Lestari Banjar Patroman (PT MJLBP), Jawa Barat, Ahmad Jaelani, akhirnya buka suara terkait isu penggelapan uang ketupat.
Sebelumnya, para buruh mengeluh dan melakukan unjuk rasa, karena PT MJLBP tak kunjung tak kunjung membayar Tunjangan Hari Raya (THR).
Ratusan buruh pun menggeruduk kantor direksi PT MJLBP. Bahkan, para buruh yang merupakan borongan harian ini juga sampai melakukan aksi mogok kerja.
Baca Juga: Buruh di Kota Banjar Mogok Kerja Imbas Uang Ketupat Belum Dibayarkan
Selain itu, juga sempat beredar informasi, bahwa uang Direktur PT MJLBP diduga membawa kabur uang yang seharusnya dibayarkan untuk karyawan borhas tersebut.
Penjelasan Direktur PT MJLBP Kota Banjar Terkait Isu Penggelapan Uang Ketupat
Menanggapi hal itu, Ahmad Jaelani mengaku, bahwa permasalahan itu terjadi karena adanya miskomunikasi antara buruh dan dirinya.
Ahmad Jaelani menjelaskan, sebelumnya ia berencana akan memberi kejutan kepada buruh, terkait pembayaran uang ketupat.
Akan tetapi, menurutnya, karena para buruh itu tidak sabar dan sangat antusias untuk mendapat uang ketupat, akhirnya timbul aksi.
“Saya posisi kan lagi di Garut, di orang tua. Tadinya saya mau ngasih kejutan sama mereka. Tapi mereka malah demo, dan akhirnya dicairkan seadanya saja,” kata Ahmad Jaelani, Minggu (7/4/2024).
Lantas bagaimana dengan informasi penggelapan uang ketupat? Jaelani mengungkapkan, bahwa keterlambatan pembayaran uang ketupat, karena ia sendiri sedang berupaya untuk memberikannya secara maksimal.
“Mau ngasih kejutan supaya maksimal pembayarannya. Uangnya lagi saya putarkan dulu di bisnis yang lain sama teman. Nah, teman saya itu sudah janji mau ngasih uang itu Sabtu pagi. Tapi katanya ada pergeseran dulu,” ungkapnya.
Karena para buruh tidak sabar, sambungnya, akhirnya ia pun meminta bantuan kepada perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaannya.
“Sudah cair, tadi malam PT APL ngasih pinjaman uang kepada saya sebanyak 70 juta untuk membayar uang ketupat. Dengan uang segitu jadi seadanya,” tambahnya.
Baca Juga: Soal Uang THR Belum Dibayar PT MJL, Disnaker Kota Banjar: Bisa Kena Sanksi, Tapi…
Oleh karena itu, ia dengan tegas membantah kabar tentang adanya penggelapan uang ketupat untuk para buruh.
“Terkait informasi itu saya bantah dan itu tidak benar. Saya sama sekali tidak melakukan hal tersebut. Hanya karena kondisi keuangannya tidak, stabil jadi saya putarkan di bisnis lain supaya bisa ngasih maksimal,” pungkasnya. (Sandi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)