Sejarah lahirnya PMII pada 17 April 1960 merupakan momen bersejarah bagi organisasi mahasiswa yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama (NU).
Baca Juga: Kemandirian Organisasi Jadi Pembahasan Utama Harlah Nahdlatul Ulama ke-94 di Kota Banjar
Kelahiran PMII memang tidak bisa terpisahkan dari pergolakan mahasiswa yang terjadi pada masa orde baru. Ketika itu para mahasiswa berlomba-lomba mendirikan organisasi kemahasiswaan sebagai wadah perjuangan.
PMII sendiri merupakan wadah khusus yang disediakan bagi kalangan pelajar NU yang ada di perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Melalui perkembangan dan kiprahnya, PMII telah sukses melahirkan tokoh-tokoh nasional di Indonesia. Baik yang berkancah di ranah politik maupun organisasi lainnya.
Merangkum dari berbagai sumber, tulisan ini akan mengulas tentang lahirnya organisasi mahasiswa PMII, perkembangan hingga kiprahnya sampai sekarang.
Sejarah Lahirnya PMII 1960
Mengutip dari buku “Mengasah Jiwa Kepemimpinan: Peran Organisasi Kemahasiswaan” (2021), semangat untuk membentuk organisasi yang mewadahi mahasiswa NU sudah ada sejak tahun 1955 silam.
Pada tahun 1955, kalangan mahasiswa NU di Jakarta sempat mendirikan organisasi yang bernama Ikatan Mahasiswa NU atau IMANU. Tak hanya itu, di Bandung juga berdiri Persatuan Mahasiswa NU (PMNU), dan di Surakarta berdiri Keluarga Mahasiswa NU (KMNU).
Meskipun sudah muncul inisiasi pendirian organisasi mahasiswa, namun organisasi-organisasi ini sebenarnya belum sempat mendapatkan restu dari PBNU.
Pasalnya, sekitar tahun 1954 baru berdiri IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) yang sebagian besar pengurusnya merupakan mahasiswa.
Hal ini dikhawatirkan dapat membuat fokus dari kepengurusan menjadi terbelah, dan akhirnya tidak ada yang mengurusi.
Baca Juga: PMII Soroti Sampah Berserakan di Pinggir Jalan Kota Tasikmalaya
Dalam sejarah lahirnya PMII ini, perjuangan untuk mendirikan organisasi mahasiswa NU tersebut berlanjut pada Muktamar II IPNU pada tahun 1957 di Pekalongan. Namun, usulan ini pun lagi-lagi tidak mendapatkan respon yang berarti.
Hal itu dirasa sangat wajar, mengingat IPNU yang baru berdiri beberapa tahun ini membutuhkan kepengurusan yang serius. Sehingga sangat membutuhkan tangan-tangan terampil untuk melakukan perbaikannya.
Muktamar III IPNU
Restu untuk mendirikan organisasi mahasiswa NU ini barulah menemui titik terang pada Muktamar III IPNU yang berlangsung pada tanggal 27-31 Desember 1958 di Cirebon.
Usulan tersebut dikukuhkan dengan pembentukan Departemen Perguruan Tinggi di IPNU yang menjadi wadah dan aspirasi kelompok mahasiswa NU.
Meskipun mendapatkan wadah sebagai sarana aspirasi, tidak bisa dipungkiri bahwa kebutuhan akan organisasi mahasiswa yang terpisah dari IPNU sangat penting.
Apalagi ketika itu kelompok mahasiswa NU tidak bisa menjadi bagian dari Persatuan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI) yang hanya menampung organisasi mahasiswa.
Setelah melalui perjuangan panjang, dalam sejarah lahirnya PMII bahwa usulan pendirian organisasi ini mencapai kesepakatan ketika Konferensi Besar (Konbes) pada tanggal 14-17 Maret 1960 di Kaliurang, Yogyakarta.
Baca Juga: Minta Langkah Serius Kenaikan Harga Beras, PMII Unjuk Rasa di Balai Kota Bandung
Hasil Konbes ini mengusulkan pembentukan panitia yang terdiri dari 13 mahasiswa dari berbagai daerah. Mereka kemudian menghasilkan keputusan yang mereka suarakan melalui musyawarah di Surabaya pada tanggal 14-16 April 1960.
Hasil keputusan tersebut memberikan nama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan menyatakan berdirinya organisasi tanggal 17 April 1960. Sejak saat itulah, setiap tanggal 17 April diperingati sebagai hari lahirnya PMII.
Perkembangan PMII
Perkembangan atas sejarah lahirnya PMII sebagai sebuah organisasi mahasiswa memang tidak bisa terpisahkan dari kondisi perpolitikan yang ada kala itu.
Selama masa orde lama, PMII menjadi salah satu organisasi mahasiswa yang menuntut pembubaran terhadap PKI, akibat keterlibatannya dalam peristiwa G30S.
Memasuki masa orde baru, lahirnya PMII dan organisasi mahasiswa lainnya sempat mendapatkan kebijakan yang cukup meresahkan. Kebijakannya itu berkaitan dengan NKK/BKK dan pembatasan terhadap organisasi politik.
A Fandir dalam buku berjudul “Mimpi-Mimpi Besar Aktivis PMII Historys And Purpose” (2023). Pada awalnya PMII sendiri merupakan kepanjangan tangan dari NU.
Baca Juga: Aktivis PMII Tasikmalaya Gelar Aksi Beras Mahal, Kecewa Tak Ketemu Pj Wali Kota
Organisasi Independen
Namun, akibat kebijakan dari orde baru muncul desakan untuk membuat PMII menjadi organisasi yang independen.
Dalam sejarah lahirnya PMII bahwa usulan ini pun mendapatkan restunya pada tahun 1971 melalui Mubes di Murnajati yang dikenal dengan Deklarasi Murnajati.
Meski menjadi lembaga yang independen, tak bisa dipungkiri bahwa PMII sangat kental dengan NU dan menganut paham Ahlussunah wal Jamaah.
Selama masa-masa orde baru, PMII aktif dalam memberikan kritikan terhadap pemerintah. Bahkan, ketika masa reformasi, PMII menjadi salah satu organisasi yang turut serta dalam menumbangkan rezim orde baru.
Tak hanya itu, PMII juga tergabung dalam sebuah organisasi bernama Cipayung Plus yang berkomitmen dalam memperjuangkan idealisme mahasiswa.
Tak hanya aktif dalam Cipayung Plus, PMII juga aktif mendeklarasikan berdirinya Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang merupakan organisasi pemuda paling berpengaruh di Indonesia.
Kiprah PMII Sekarang
Kini PMII masih menjadi salah satu organisasi mahasiswa yang berperan penting di Indonesia. Hal itu tercatat melalui kader-kadernya yang berkiprah dalam ranah politik dan lain-lain.
Beberapa tokoh nasional yang pernah berkiprah di PMII antara lain Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yaitu Muhaimin Iskandar.
Selain itu, ada juga Gubernur Jawa Timur masa jabatan 2019-2024 yang juga pernah menjadi Menteri Sosial periode 2014-2018, yaitu Khofifah Indar Parawansa.
Tokoh lainnya yang juga pernah berkiprah di PMII seperti Hanif Addakhiri yang pernah menjadi Menteri Ketenagakerjaan periode 2014-2019.
Beberapa nama tersebut hanyalah segelintir dari tokoh-tokoh PMII lainnya yang kini masuk dalam perpolitikan.
Melalui semangat Ahlussunnah Wal Jamaah, sejarah lahirnya PMII hingga tumbuh menjadi salah satu organisasi mahasiswa yang terus memberikan aspirasi bagi mahasiswa NU di Indonesia.
Baca Juga: Sejarah Resolusi Jihad, Peran Ulama Pesantren Berperang Lawan Penjajah
Sejarah lahirnya PMII hingga bisa berkembang pesat sampai sekarang, terutama di kampus-kampus yang memiliki basis mahasiswa Nahdlatul Ulama. (Azi/R3/HR-Online/Editor: Eva)