Kamis, April 17, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Hari Kartini 21 April, Kisah Hidup dan Perjuangannya Mengangkat Derajat Perempuan

Sejarah Hari Kartini 21 April, Kisah Hidup dan Perjuangannya Mengangkat Derajat Perempuan

Sejarah Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April merupakan momen penting bagi bangsa Indonesia, terutama bagi kaum perempuan. Sosok Kartini sebagai peletak dasar perjuangan kesetaraan kaum perempuan, khususnya berkaitan dengan bidang pendidikan.

Baca Juga: Kisah Presiden Soekarno Wafat, Proklamator dalam Sejarah Indonesia

Pemikiran-pemikiran yang diperjuangkan oleh RA Kartini menjadi inspirasi bagi kaum perempuan Indonesia untuk memiliki hak yang sama.

Kisah hidup dan perjuangannya ia tuangkan dalam surat-surat yang ia kirimkan kepada sahabatnya di luar negeri.

Melalui tulisan-tulisan itulah RA Kartini berusaha mengangkat derajat kaum perempuan agar dapat setara dengan kaum laki-laki.

Merangkum dari berbagai sumber, tulisan ini akan mengulas tentang awal mula peringatan Hari Kartini 21 April, dan kisah hidup hingga perjuangannya dalam mengangkat derajat perempuan.

Sejarah Hari Kartini 21 April 1879

Mengutip dari buku berjudul “Perempuan-Perempuan Pengukir Sejarah” (2018). Pada 2 Mei 1964 melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964 ditetapkanlah Kartini sebagai Pahlawan Nasional. Tak hanya itu, pemerintah juga menetapkan hari lahir Kartini tanggal 21 April 1879 sebagai Hari Kartini.

Kisah RA Kartini mungkin menjadi salah satu kisah perjuangan kaum perempuan, terutama di Jawa dalam memperjuangkan hak-haknya.

Momen peringatan Hari Kartini ini menjadi sarana refleksi kaum perempuan dalam memperjuangkan hak-haknya.

Baca Juga: Sejarah Sekolah Cina di Indonesia, Hollands Chinese School

Untuk memperingati perjuangan RA Kartini dalam mewujudkan kesetaraan bagi kaum perempuan, biasanya dilakukan melalui upacara-upacara kepahlawanan.

Upacara ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa kaum perempuan juga memiliki peran yang sama, baik itu dalam ranah ekonomi, sosial hingga politik.

Hari Kartini menjadi salah satu tanda perjuangan kaum perempuan perlahan mulai membuahkan hasil. Pasalnya, jika berkaca dari sejarah di Indonesia, peran perempuan sangatlah kecil.

Tak hanya itu, perempuan juga seringkali dipandang sebelah mata. Tak heran apabila RA Kartini banyak menuangkan keresahannya dalam surat-surat yang ia tulis.

Kisah Hidup RA Kartini

Mengutip dari buku berjudul “Kartini Sebuah Biografi” (2011), Kartini atau yang bernama lengkap Raden Ajeng Kartini merupakan seorang perempuan yang lahir tepat pada tanggal 21 April 1879.

Ia dilahirkan disebuah kota kecil Mayong Karesidenan Jepara. RA Kartini memiliki 10 orang saudara yang terdiri dari 5 saudara laki-laki dan 5 saudara perempuan.

Menurut kisahnya, sejak kecil Kartini seringkali makan nasi tim dengan pisang yang dihaluskan sesuai dengan kebiasaan orang Jawa.

Menurut kebiasaan orang Jawa kalangan atas, zaman dahulu mereka menggunakan piring yang terbuat dari batok dengan hiasan perak.

Sejak lama memang keluarga Kartini sangat menjunjung tinggi pendidikan. Kakeknya yang bernama Pangeran Ario Tjondronegoro IV memiliki pemikiran yang maju.

Baca Juga: Sejarah Hari Brimob 14 November, Pasukan Khusus Kepolisian Indonesia

Ia mendidik anak-anak dan cucu-cucunya, baik perempuan maupun laki-laki untuk mendapatkan pendidikan.

Bahkan ia tak segan-segan mendatangkan guru-guru dari Belanda agar anak-anak dapat menikmati pendidikan ala Barat.

Kartini sendiri menjalani masa pendidikan di Europose Lagere School (ELS) yang merupakan sekolah untuk orang-orang Eropa dan Jawa Ningrat.

Selama masa-masa pendidikannya, RA Kartini dikenal sebagai anak yang mudah bergaul dan memiliki banyak teman. Ia tumbuh sebagai anak kecil yang bebas dan lincah dalam pergaulan. Tidak ada yang ia pikirkan selain sekolah dan bermain.

RA Kartini sendiri bersekolah hingga usia dua belas setengah tahun, karena setelah itu ia harus menjalani masa-masa pingit.

Selama masa-masa pingitannya tersebut, RA  Kartini banyak menghabiskan waktu dengan belajar dan membaca buku-buku.

Memang, RA  Kartini sendiri masih memendam niat untuk melanjutkan sekolahnya. Meskipun, kelak ia akhirnya membatalkan niatnya untuk melanjutkan pendidikan di Belanda. Padahal kala itu ia mendapatkan beasiswa langsung dari Pemerintah Belanda.

Setelah gagal melanjutkan pendidikannya ke Belanda, RA Kartini sempat mendirikan sekolah. Walaupun pada akhirnya ia menikah dengan Raden Adipati Djojo Adiningrat.

Perjuangan Kartini Mengangkat Derajat Perempuan

Mengutip dari buku “Pendidikan Feminis RA. Kartini: Relevansinya dengan Pendidikan Islam di Indonesia”. Banyak orang menganggap gagasan-gagasan RA Kartini progresif karena pandangannya jauh melihat masa depan.

Gagasannya dalam buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” itu berisi tentang latar belakang hidup dan perjuangan RA Kartini.

Terdapat pula kondisi dan keadaan Indonesia sebelum dan pada masa penjajahan Belanda. Tak hanya itu, RA  Kartini juga menyinggung bagaimana feodalisme sebenarnya masih mencengkram kuat yang membuat pemikiran-pemikiran Barat menjadi terhambat.

Kartini menilai bahwa melalui pendidikan Indonesia bisa memiliki cita-cita yang terang. Cita-cita tersebut ia wujudkan melalui sekolah yang ia dirikan.

RA Kartini melihat angka buta huruf yang sangat tinggi di Indonesia. Selain itu, hanya kelompok-kelompok sosial tertentu saja yang bisa memperoleh pendidikan layak.

Baca Juga: Profil Mohammad Husni Thamrin, Pahlawan Nasional di Uang Rp 2000

Sehingga RA Kartini amat mendorong anak-anak, terutama kalangan perempuan untuk memperoleh pendidikan. Kisah-kisahnya inilah yang banyak memberikan ide-ide bagi pemikiran kaum perempuan Indonesia hari ini. (Azi/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Isi Kandungan Surat Al Mu Min Ayat 67

Isi Kandungan Surat Al Mu Min Ayat 67

Surat Al Mu min atau yang juga kita kenal sebagai Surat Ghafir, merupakan surat ke-40 dalam Al Quran. Al Mu min ini termasuk dalam...
Apa itu Fitur Telegram Mini App. Simak Penjelasannya

Apa itu Fitur Telegram Mini App? Simak Penjelasannya

Telegram Mini App merupakan aplikasi mikro yang dirancang untuk digunakan langsung di dalam platform Telegram. Salah satu fitur utamanya adalah memungkinkan pengguna menjalankan berbagai...
Pemkab Ciamis Siapkan Sertifikasi Kompetensi ASN untuk Perkuat Sistem Merit

Pemkab Ciamis Siapkan Sertifikasi Kompetensi ASN untuk Perkuat Sistem Merit

harapanrakyat.com,- Pemkab Ciamis melalui BKPSDM Ciamis akan melakukan sertifikasi kompetensi ASN tahun 2025. Sertifikasi ini untuk memperkuat sistem merit dan juga manajemen talenta Sertifikasi kompetensi...
Serigala Purba Dire Wolf, Kebangkitan Sang Predator Zaman Es

Serigala Purba Dire Wolf, Kebangkitan Sang Predator Zaman Es

Belum lama ini, dunia sains dan teknologi dikejutkan oleh pengumuman spektakuler dari Colossal Biosciences, sebuah perusahaan bioteknologi yang berbasis di Texas, Amerika Serikat. Mereka...
Mengetahui Makna Tanda Seru Merah di WA dan Cara Mengatasinya

Mengetahui Makna Tanda Seru Merah di WA dan Cara Mengatasinya

Sudahkah Anda mengetahui arti tanda seru merah di WA? Tanda ini umumnya menunjukkan bahwa pesan atau chat WhatsApp yang telah dikirim mengalami kegagalan. Meskipun...
Tes Kebugaran Fisik

Calon Jemaah Haji di Kota Banjar Jalani Tes Kebugaran Fisik, Jalan Kaki 1,6 Km

harapanrakyat.com,- Sebanyak 120 calon jemaah haji Kota Banjar, Jawa Barat, yang akan berangkat ke Tanah Suci tahun 2025, melakukan tes kebugaran fisik yang diselenggarakan...