Selasa, Februari 11, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Hari Kartini 21 April, Kisah Hidup dan Perjuangannya Mengangkat Derajat Perempuan

Sejarah Hari Kartini 21 April, Kisah Hidup dan Perjuangannya Mengangkat Derajat Perempuan

Sejarah Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April merupakan momen penting bagi bangsa Indonesia, terutama bagi kaum perempuan. Sosok Kartini sebagai peletak dasar perjuangan kesetaraan kaum perempuan, khususnya berkaitan dengan bidang pendidikan.

Baca Juga: Kisah Presiden Soekarno Wafat, Proklamator dalam Sejarah Indonesia

Pemikiran-pemikiran yang diperjuangkan oleh RA Kartini menjadi inspirasi bagi kaum perempuan Indonesia untuk memiliki hak yang sama.

Kisah hidup dan perjuangannya ia tuangkan dalam surat-surat yang ia kirimkan kepada sahabatnya di luar negeri.

Melalui tulisan-tulisan itulah RA Kartini berusaha mengangkat derajat kaum perempuan agar dapat setara dengan kaum laki-laki.

Merangkum dari berbagai sumber, tulisan ini akan mengulas tentang awal mula peringatan Hari Kartini 21 April, dan kisah hidup hingga perjuangannya dalam mengangkat derajat perempuan.

Sejarah Hari Kartini 21 April 1879

Mengutip dari buku berjudul “Perempuan-Perempuan Pengukir Sejarah” (2018). Pada 2 Mei 1964 melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964 ditetapkanlah Kartini sebagai Pahlawan Nasional. Tak hanya itu, pemerintah juga menetapkan hari lahir Kartini tanggal 21 April 1879 sebagai Hari Kartini.

Kisah RA Kartini mungkin menjadi salah satu kisah perjuangan kaum perempuan, terutama di Jawa dalam memperjuangkan hak-haknya.

Momen peringatan Hari Kartini ini menjadi sarana refleksi kaum perempuan dalam memperjuangkan hak-haknya.

Baca Juga: Sejarah Sekolah Cina di Indonesia, Hollands Chinese School

Untuk memperingati perjuangan RA Kartini dalam mewujudkan kesetaraan bagi kaum perempuan, biasanya dilakukan melalui upacara-upacara kepahlawanan.

Upacara ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa kaum perempuan juga memiliki peran yang sama, baik itu dalam ranah ekonomi, sosial hingga politik.

Hari Kartini menjadi salah satu tanda perjuangan kaum perempuan perlahan mulai membuahkan hasil. Pasalnya, jika berkaca dari sejarah di Indonesia, peran perempuan sangatlah kecil.

Tak hanya itu, perempuan juga seringkali dipandang sebelah mata. Tak heran apabila RA Kartini banyak menuangkan keresahannya dalam surat-surat yang ia tulis.

Kisah Hidup RA Kartini

Mengutip dari buku berjudul “Kartini Sebuah Biografi” (2011), Kartini atau yang bernama lengkap Raden Ajeng Kartini merupakan seorang perempuan yang lahir tepat pada tanggal 21 April 1879.

Ia dilahirkan disebuah kota kecil Mayong Karesidenan Jepara. RA Kartini memiliki 10 orang saudara yang terdiri dari 5 saudara laki-laki dan 5 saudara perempuan.

Menurut kisahnya, sejak kecil Kartini seringkali makan nasi tim dengan pisang yang dihaluskan sesuai dengan kebiasaan orang Jawa.

Menurut kebiasaan orang Jawa kalangan atas, zaman dahulu mereka menggunakan piring yang terbuat dari batok dengan hiasan perak.

Sejak lama memang keluarga Kartini sangat menjunjung tinggi pendidikan. Kakeknya yang bernama Pangeran Ario Tjondronegoro IV memiliki pemikiran yang maju.

Baca Juga: Sejarah Hari Brimob 14 November, Pasukan Khusus Kepolisian Indonesia

Ia mendidik anak-anak dan cucu-cucunya, baik perempuan maupun laki-laki untuk mendapatkan pendidikan.

Bahkan ia tak segan-segan mendatangkan guru-guru dari Belanda agar anak-anak dapat menikmati pendidikan ala Barat.

Kartini sendiri menjalani masa pendidikan di Europose Lagere School (ELS) yang merupakan sekolah untuk orang-orang Eropa dan Jawa Ningrat.

Selama masa-masa pendidikannya, RA Kartini dikenal sebagai anak yang mudah bergaul dan memiliki banyak teman. Ia tumbuh sebagai anak kecil yang bebas dan lincah dalam pergaulan. Tidak ada yang ia pikirkan selain sekolah dan bermain.

RA Kartini sendiri bersekolah hingga usia dua belas setengah tahun, karena setelah itu ia harus menjalani masa-masa pingit.

Selama masa-masa pingitannya tersebut, RA  Kartini banyak menghabiskan waktu dengan belajar dan membaca buku-buku.

Memang, RA  Kartini sendiri masih memendam niat untuk melanjutkan sekolahnya. Meskipun, kelak ia akhirnya membatalkan niatnya untuk melanjutkan pendidikan di Belanda. Padahal kala itu ia mendapatkan beasiswa langsung dari Pemerintah Belanda.

Setelah gagal melanjutkan pendidikannya ke Belanda, RA Kartini sempat mendirikan sekolah. Walaupun pada akhirnya ia menikah dengan Raden Adipati Djojo Adiningrat.

Perjuangan Kartini Mengangkat Derajat Perempuan

Mengutip dari buku “Pendidikan Feminis RA. Kartini: Relevansinya dengan Pendidikan Islam di Indonesia”. Banyak orang menganggap gagasan-gagasan RA Kartini progresif karena pandangannya jauh melihat masa depan.

Gagasannya dalam buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” itu berisi tentang latar belakang hidup dan perjuangan RA Kartini.

Terdapat pula kondisi dan keadaan Indonesia sebelum dan pada masa penjajahan Belanda. Tak hanya itu, RA  Kartini juga menyinggung bagaimana feodalisme sebenarnya masih mencengkram kuat yang membuat pemikiran-pemikiran Barat menjadi terhambat.

Kartini menilai bahwa melalui pendidikan Indonesia bisa memiliki cita-cita yang terang. Cita-cita tersebut ia wujudkan melalui sekolah yang ia dirikan.

RA Kartini melihat angka buta huruf yang sangat tinggi di Indonesia. Selain itu, hanya kelompok-kelompok sosial tertentu saja yang bisa memperoleh pendidikan layak.

Baca Juga: Profil Mohammad Husni Thamrin, Pahlawan Nasional di Uang Rp 2000

Sehingga RA Kartini amat mendorong anak-anak, terutama kalangan perempuan untuk memperoleh pendidikan. Kisah-kisahnya inilah yang banyak memberikan ide-ide bagi pemikiran kaum perempuan Indonesia hari ini. (Azi/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Sinopsis Samawa Dosamu Cintaku Selamanya, Tentang Isu KDRT

Sinopsis Samawa Dosamu Cintaku Selamanya, Tentang Isu KDRT

Banyaknya film terbaru yang akan tayang di bioskop tentu memberikan beragam pilihan bagi para penonton. Salah satunya adalah film berjudul Samawa Dosamu Cintaku Selamanya,...
Oppo Find X9 Ultra, Bocoran Spesifikasi dan Perkiraan Peluncuran

Oppo Find X9 Ultra, Bocoran Spesifikasi dan Perkiraan Peluncuran

Oppo tampaknya sedang mempersiapkan smartphone flagship terbaru dari seri Find, yaitu Oppo Find X9 Ultra. Perangkat ini kemungkinan besar akan hadir pada tahun 2026...
Ular sanca kembang Banjar

Ular Sanca Kembang 3 Meter Pemangsa Ayam Bikin Geger Warga Kota Banjar

harapanrakyat.com,‐ Ular sanca kembang sepanjang 3 meter bikin geger warga Lingkungan Jadimulya, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat. Ular yang sempat memangsa...
Cat Rumah Warna Soft, Pilihan Tepat untuk Interior Rumah

Cat Rumah Warna Soft, Pilihan Tepat untuk Interior Rumah

Dalam dunia desain interior, pilihan warna sangat berdampak pada suasana dan estetika suatu ruang. Cat rumah warna soft, dengan nuansa lembut dan kalem, menjadi...
Meninggal Dunia Akibat DBD

Satu Anak di Kota Banjar Meninggal Dunia Akibat DBD, Dinkes: Belum Dapat Laporan Resmi

harapanrakyat.com,- Seorang anak di Kota Banjar, Jawa Barat, meninggal dunia akibat DBD. Virus Demam Berdarah Dengue (DBD) itu menyerang Rifkah Khoirunnajah (10), warga Lingkungan...
Cara Kolaborasi Reels Facebook untuk Dongkrak Engagement

Cara Kolaborasi Reels Facebook untuk Dongkrak Engagement

Cara kolaborasi Reels Facebook sejatinya cukup mudah. Kendati demikian, banyak pengguna yang belum mengetahui cara ini. Bahkan mungkin tidak menyadari opsi tersebut telah tersedia...