harapanrakyat.com,- Sebanyak 100 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Banjar, Jawa Barat, berminat naik spek dengan mengikuti pendaftaran program UMKM Naik Kelas provinsi Jawa Barat.
Diketahui jumlah pelaku UMKM berdasarkan data dari di Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (DKUKMP) Kota Banjar mencapai 27 ribu pelaku UMKM.
Koordinator Program UMKM Naik Kelas Kota Banjar, Pipit Chandra Prihastuti, mengatakan, sampai akhir pendaftaran terdapat 100 pelaku usaha yang telah mendaftar program UMKM naik kelas tahun ini.
Terkait persyaratan dan ketentuannya dari provinsi yang menentukan, dari kota hanya membantu memfasilitasi para pelaku usaha untuk pendaftaran.
Baca Juga: SMAN 1 Banjar Juara O2SN Tingkat Kota, Peraih Medali Emas Bakal Melaju ke Tingkat Provinsi
Adapun jenis UMKM yang mengikuti program ini di antaranya olahan makanan kemasan, olahan minuman kemasan, kerajinan atau craft, dan fashion.
“Jumlahnya ada 100 pelaku UMKM yang sudah mendaftar. Jenis produk yang didaftarkan cukup beragam,” kata Pipit kepada harapanrakyat.com, Senin (29/4/2024).
Lanjutnya menjelaskan, peserta yang mengikuti program UMKM Naik Kelas sebagian adalah alumni program UMKM Juara. Namun, tidak semua peserta juara masuk ke program Naik Kelas.
Sejak tahun 2022 sampai sekarang ini telah melakukan pendampingan sebanyak 385 pelaku usaha untuk bisa naik kelas. Tetapi tidak semua peserta juara bisa naik kelas.
“Program Naik Kelas sebagian adalah alumni program UMKM Juara dan tidak semua peserta juara masuk ke program Naik Kelas. Planning tahun ini kami 100 pelaku usaha,” katanya.
Keuntungan Pelaku UMKM Kota Banjar Ikut Program Naik Kelas
Lebih lanjut ia mengatakan, keuntungan yang didapat oleh para pelaku usaha yang mengikuti program UMKM Naik Kelas di antaranya akan diberikan pendampingan dan pelatihan mengenai kewirausahaan.
Baca Juga: Produksi Bawang Merah Petani Lokal di Kota Banjar Minim, Tak Bisa Cukupi Kebutuhan Pasar
Pelatihan tersebut meliputi pembuatan laporan dan literasi keuangan, strategi peningkatan produksi, akses pemasaran, akses permodalan dan kelengkapan legalitas kelembagaan usaha.
“Nantinya juga akan diberikan pembinaan dan pelatihan kewirausahaan. Mulai dari penyusunan laporan keuangan sampai strategi pemasaran. Termasuk akses permodalan,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)