harapanrakyat.com,- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran Rp 7,22 triliun untuk Program Padat Karya Tunai (PKT) tahun 2024. Dengan program tersebut, Kementerian PUPR berupaya menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam keterangannya, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan Program Padat Karya Tunai tersebut bertujuan untuk mempertahankan daya beli masyarakat. Sekaligus, memberikan kesempatan kerja bagi 297.000 orang.
“Kami memproyeksikan serapan tenaga kerja pada PKT 2024. Dengan target paling tinggi adalah di sektor sumber daya air sebanyak 120.000 orang. Lalu, di sektor jalan serta jembatan sebanyak 20.000 orang,” ungkap Basuki Hadimuljono, Senin (1/4/2024).
Selain itu, Kementerian PUPR juga menargetkan serapan tenaga kerja di bidang permukiman sebanyak 47.000 orang. Kemudian, di bidang perumahan, target serapan tenaga kerjanya sejumlah 110.000 orang.
Baca juga: Dua Kementerian Bangun Rumah Susun di Jawa Barat, Biaya Sewa Rp 10 Ribu Perbulan
Program Padat Karya Tunai Tahun 2023 Capai 91,76 Persen
Di sisi lain, Menteri Basuki menyatakan realisasi anggaran Program Padat Karya Tunai tahun 2023 belum mencapai target sesuai dengan perencanaan.
“Realisasi anggaran PKT selama tahun 2023 hanya mencapai 91,76 persen dari alokasi anggaran yang telah disediakan,” jelas Basuki Hadimuljono,
Namun demikian, Menteri Basuki mengungkapkan, realisasi Program Padat Karya Tunai tahun 2023, berhasil melebihi target, khususnya dalam serapan tenaga kerja.
“Kami laporkan, bahwa Kementerian PUPR berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 763.000 orang melalui PKT tahun 2023. Nah, jumlah serapan tenaga kerja itu melebihi target awal kami yaitu 723.000 orang,” ungkap Basuki Hadimuljono.
Demikian juga di sektor permukiman, yang menjadi penyumbang surplus serapan tenaga kerja terbanyak pada tahun lalu. Dengan mencapai 95.050 orang dari target awal 62.000 orang.
Berikutnya, di sektor sumber daya air dan jalan serta jembatan, juga mampu menyerap lebih banyak pekerja dibandingkan dengan rencana awal.
Hanya saja, Menteri Basuki mengatakan serapan tenaga kerja di sektor perumahan belum mencapai target yang pihaknya harapkan. “Di sektor perumahan, hanya 290.300 pekerja yang terserap, sedangkan targetnya adalah 300.130 pekerja,” imbuhnya.
Program Padat Karya Tunai telah menjadi salah satu instrumen penting dalam menjaga stabilitas ekonomi, terutama di tengah tantangan global yang terus berubah. Dengan komitmen kuat dari Kementerian PUPR, adalah menjadi harapan besar, program ini dapat terus memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat. (Feri Kartono/R8/HR Online/Editor Jujang)