harapanrakyat.com,- Puluhan orang di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, diduga jadi korban penipuan berkedok investasi. Bukan main-main, total kerugian dari 27 korban mencapai Rp52 miliar.
Baca Juga: Dua Pemuda di Tasikmalaya Diduga Kabur Usai Top Up Dana, Ini Tampangnya
Terduga pelaku merupakan sepasang suami istri berinisial O (32) dan SDM (31). Keduanya adalah warga Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
Asya Nissa, salah seorang korban mengungkapkan, pelaku awalnya mengajak kerja sama investasi pengadaan souvenir salah satu provider. Selain itu juga pengadaan barang berupa seragam korpri dan parcel lebaran. Keduanya untuk instansi pemerintahan.
“Kalau saya sebelumnya sudah hampir berjalan 5 tahun. Hanya saja nggak rutin berjalan 5 tahun. Kadang pekerjaannya satu bulan, kadang 40 hari kerja, kemudian juga ada proyek pengadaan 2 minggu,” ungkapnya di kediamannya, Jumat (26/4/2024).
Sebelumnya, Asya yang menjadi korban penipuan berkedok investasi ini, menerima pembayaran hasil dari pekerjaan dengan lancar atau tanpa ada kendala.
Baca Juga: Pasutri di Garut Kompak Lakukan Kejahatan, Tipu Lalu Bawa Kabur Motor Korban
Kemudian, terduga pelaku pun meminta kembali modal kepadanya sebesar Rp900 juta lebih.
Namun untuk proyek yang sekarang, pasangan suami istri tersebut tepatnya 1 April 2024 los kontak atau tidak bisa dihubungi.
“Keduanya malah menghilang dan kabur,” katanya.
Korban Penipuan Berkedok Investasi Datangi Rumah Terduga Pelaku di Tasikmalaya
Menurut Asya, ternyata yang menjadi korban dari pasangan suami istri tersebut bukan hanya dirinya. Namun total korban semuanya ada 27 orang.
Bahkan, ada satu orang yang mengalami kerugian mencapai Rp1 miliar hingga Rp15 miliar.
Para korban profesinya ada yang menjadi selebgram, perawat, pembalap road race, pengusaha dan juga ada salah seorang polisi.
“Awal mula saya tertarik karena perusahaan tersebut terbilang besar. Sehingga percaya untuk investasi di situ. Kemudian juga MoU-nya ada, terus di atas materai dan kwitansinya ada. Otomatis saya percaya dengan terduga pelaku tersebut,” ujarnya.
Baca Juga: Demi Gaya Hidup, Dua Pasutri Kompak Bisnis Skincare Fiktif di Tasikmalaya
Karena terduga pelaku tidak bisa menghilang, Asya bersama para korban penipuan berkedok investasi lainnya, beberapa hari lalu menggeruduk rumah orang tua mereka.
“Kita datang ke rumah orang tua pelaku di wilayah Manonjaya, Tasikmalaya, untuk mempertanyakan keberadaan O dan SDM,” katanya.
Asya mengaku belum laporan ke polisi. Pasalnya, ia masih memberi waktu kepada terduga pelaku melakukan itikad baik, untuk musyawarah dengan para korban penipuan berkedok investasi.
“Tetapi pihak keluarga terduga pelaku sudah angkat tangan, dalam artian sudah menyerahkan ke pihak berwajib. Ya sudah, dalam waktu dekat kita akan laporan ke polisi,” pungkasnya. (Apip/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)